Untuk menjalankan sebuah bisnis, diperlukan pengetahuan dan keahlian yang cukup agar segala aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik. Salah satunya adalah pada pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan acuan yang sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi laporan perusahaan. 

Sayangnya, tidak semua orang mengetahui pentingnya laporan keuangan bagi sebuah bisnis. Akibatnya, pembuatan laporan ini sering dibuat ala kadarnya saja dan tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk mengetahui cara membuat laporan keuangan yang benar. Yuk, simak pengertian, cara menyusun laporan keuangan, hingga manfaatnya untuk bisnis berikut ini!

Baca juga: Laporan Keuangan Yang Wajib Disusun Perusahaan Di Indonesia

New ID ERP CTA Reusable Block 01

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi mengenai keuangan suatu perusahaan baik berupa transaksi pembelian, penjualan, dan transaksi lainnya dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini biasanya berfungsi sebagai bahan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Laporan keuangan dibuat berdasarkan periode tertentu tergantung dengan kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap tahun.

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial sebuah perusahaan sehingga para stakeholder dapat menggunakan laporan tersebut untuk melakukan evaluasi dan menemukan solusi pada sistem keuangan jika terjadi perubahan.

Laporan keuangan biasanya akan dibuat pada akhir periode untuk menginformasikan sebuah aktivitas bisnis yang dilakukan, baik untuk kegiatan pendanaan atau investasi, laporan laba rugi, maupun kegiatan operasional bisnis lainnya. Mengingat pentingnya laporan keuangan dalam sebuah bisnis, maka sebuah laporan keuangan perlu dibuat dengan tepat dan akurat sehingga pengelolaan bisnis Anda akan dapat terus berjalan dengan lancar.

Baca juga: 6 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Super Komplit

Jenis Laporan Keuangan

Terdapat lima jenis laporan keuangan dalam sebuah bisnis yang perlu Anda ketahui karena masing-masing memiliki fungsi dan prinsip yang berbeda. Berikut ini akan dibahas lima jenis laporan keuangan bagi sebuah perusahaan yang bisa menjadi acuan Anda dalam membuat sebuah laporan keuangan untuk bisnis Anda. Yuk, simak!

Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan yang pertama yaitu, laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan perusahaan yang dibuat untuk mengetahui pengeluaran serta pemasukan bisnis. Isi laporan laba rugi meliputi data sumber pendapatan, jumlah biaya, sekaligus beban yang ditanggung oleh sebuah perusahaan.

Laporan laba rugi ini biasanya dibuat pada akhir periode untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai oleh sebuah perusahaan untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi di masa yang akan datang. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk model yaitu single step model dan multi step model.

Single step model merupakan laporan keuangan yang hanya menunjukan satu kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Sehingga, jenis laporan ini terbilang cukup sederhana dibandingkan laporan keuangan lainnya. 

Sedangkan, laporan keuangan multiple step model merupakan jenis laporan keuangan yang sedikit lebih kompleks dibandingkan single step model. Laporan ini berisi pendapatan dan biaya operasional maupun non operasional. Dengan kata lain, laporan ini memisahkan pendapatan dengan pengeluaran.

Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau biasa disebut cash flow merupakan sebuah jenis laporan keuangan yang berisi informasi mengenai pemasukan dan pengeluaran dalam satu periode. Arus kas masuk biasanya berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus keluar merupakan jumlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. 

Laporan ini berfungsi untuk melakukan evaluasi struktur keuangan, serta segala aktivitas bersih perusahaan. Jenis laporan ini dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan dengan jenis penyajiannya, di antaranya:

  • Aktivitas operasional: laporan yang meliputi seluruh kegiatan operasional produksi, distribusi dan penyediaan jasa, serta segala data transaksi yang tidak termasuk ke dalam kegiatan investasi atau pembiayaan perusahaan.
  • Aktivitas pendanaan atau pembiayaan: aktivitas ini meliputi laporan aktivitas pendanaan yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Laporan ini berisi catatan mengenai pembagian hasil atas investasi, peminjaman serta pengembalian utang.
  • Aktivitas investasi: laporan keuangan ini meliputi pembelian dan penagihan piutang serta pengembalian persediaan barang dan pengadaan harta kekayaan perusahaan.

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah jenis keuangan yang cukup penting karena menggambarkan perubahan baik berupa peningkatan atau penurunan kekayaan (aktiva bersih) perusahaan dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini berfungsi untuk mengetahui gambaran perencanaan perusahaan di waktu yang akan datang.

Untuk dapat membuat sebuah laporan perubahan modal, diperlukan laporan laba dan rugi yang berguna untuk mengetahui modal yang dimiliki sebuah perusahaan di awal periode dan bagaimana pengambilan dana serta jumlah laba dan rugi bersih selama periode tersebut. 

Laporan Neraca

Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan neraca atau bisa juga disebut balance sheet. Laporan keuangan ini berisi beberapa informasi mengenai hal-hal yang menjadi kewajiban sebuah perusahaan dalam satu periode.

Laporan keuangan neraca merupakan gabungan dari segala laporan keuangan yang biasanya dibuat selama satu tahun sekali. Tujuannya adalah untuk menentukan langkah kedepan mengenai rencana finansial perusahaan di tahun yang akan datang. 

Laporan neraca ini merupakan jenis laporan yang sangat penting karena di dalamnya terdapat berbagai informasi terkait suatu perusahaan mulai dari pemegang saham, direktur, serta berbagai kebijakan lainnya. 

 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) 

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan jenis laporan keuangan yang berguna untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam terkait dengan laporan keuangan. Dengan kata lain, laporan ini dimaksudkan agar pengguna laporan dapat memahami dengan jelas angka-angka serta  data dalam laporan keuangan.

Baca juga: 10 Karakteristik Laporan Keuangan Paling Oke untuk Bisnismu

Fungsi Laporan Keuangan untuk Bisnis

Laporan keuangan dalam suatu bisnis dibuat untuk fungsi tertentu. Berikut ini beberapa fungsi laporan keuangan bagi kelancaran bisnis Anda. Yuk, simak!

Menilai Kondisi Perusahaan

Sebuah laporan keuangan berfungsi untuk menilai kondisi sebuah perusahaan. Artinya, catatan keuangan dapat membantu pemilik usaha untuk mengetahui detail kerugian dan keuntungan sebuah perusahaan serta melakukan evaluasi agar perusahaan dapat terus berkembang. 

Informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan dapat menunjukan bagaimana keadaan sebuah perusahaan pada suatu periode. Jika hasil laporan keuangan menunjukan bahwa perusahaan mengalami peningkatan laba, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik.

Bukti Kredibilitas dan Tanggung Jawab

Laporan keuangan merupakan bukti kredibilitas dan tanggung jawab sebuah perusahaan, baik kepada investor maupun pihak lainnya. Laporan keuangan juga merupakan sebuah bukti bahwa perusahaan berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang berarti. Oleh karena itu, laporan keuangan harus dibuat dengan akurat dan selengkap mungkin, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas sebuah perusahaan.

Selain itu, kredibilitas juga dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan dimata publik. Karena itu, saat ini sudah banyak perusahaan yang memberikan akses kepada publik untuk dapat melihat laporan keuangan sebuah perusahaan, sehingga masyarakat bisa menilai dan melihat sendiri kredibilitas perusahaan.

New ID ERP CTA Reusable Block 02

Bahan Pertimbangan

Fungsi laporan keuangan selanjutnya adalah sebagai bahan pertimbangan investor untuk memutuskan melakukan investasi pada perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan, seorang investor atau kreditur bank dapat melihat kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar hutang serta kondisi keuangan perusahaan.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kredibilitas sebuah perusahaan juga bisa dapat terlihat dari laporan keuangan. Kredibilitas perusahaan ini nantinya juga akan mempengaruhi calon investor untuk menaruh saham pada perusahaan. Jika laporan keuangan perusahaan Anda bagus dan jelas, tentu saja akan menambah ketertarikan investor terhadap bisnis Anda.

Gambaran Nyata Laju Bisnis Anda

Gambaran nyata lajunya sebuah perusahaan tertuang di dalam sebuah laporan keuangan yang baik. Setiap angka serta laporan keuangan yang tercatat menggambarkan tentang bagaimana keadaan sebuah perusahaan, apakah mengalami peningkatan, atau justru mengalami kemunduran. 

Dari gambaran tersebut, Anda sebagai pemilik usaha dapat mengambil tindakan pencegahan dan memperbaiki sistem manajemen yang ada, sehingga bisnis Anda dapat terus bertahan dan berkembang. 

Namun, untuk membuat sebuah laporan keuangan tidaklah mudah, Anda harus melewati proses yang panjang dan rumit. Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan fitur Ginee Ominchannel dari Ginee Indonesia yang bisa mempermudah Anda dalam mengelola bisnis dan pembuatan laporan keuangan.

Selain itu, Ginee Omnichannel juga memiliki banyak fitur menarik yang bisa optimalkan pengelolaan toko online Anda. Fitur Ginee di antaranya manajemen pesanan, stok barang, layanan chat pelanggan, hingga laporan penjualan bisa Anda dapatkan hanya dalam satu dashboard saja.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan tidak hanya memiliki banyak manfaat, tetapi juga memiliki beberapa keterbatasan. Berikut ini akan dibahas mengenai keterbatasan dalam laporan keuangan yang perlu Anda ketahui untuk mengembangkan bisnis Anda, yuk, simak!

Laporan Keuangan Bersifat Historis

Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi kejadian yang telah lewat dan bukan masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak bisa menjadi satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, terutama dalam meramalkan perencanaan perusahaan di masa yang akan datang. 

Laporan Keuangan Bersifat Umum

Keterbatasan laporan keuangan selanjutnya adalah laporan keuangan bersifat umum, baik dari segi manfaat maupun segi informasi untuk pengguna. Laporan keuangan biasanya hanya mencantumkan informasi khusus yang diperlukan oleh pihak tertentu. Sehingga, segala informasi mengenai perusahaan tidak bisa secara langsung terpenuhi dengan hanya menggunakan laporan keuangan saja.

Material

Laporan keuangan pada dasarnya disusun atas landasan teori akuntansi untuk dapat mencatat dan menganalisis transaksi dan pembelian yang terjadi di dalam sebuah perusahaan. Namun, dalam prakteknya tidak semua dapat dilaksanakan sesuai dengan teori. 

Hanya transaksi bernilai jumlah besar yang dapat menerapkan perhitungan sesuai teori, sementara untuk jumlah kecil, perhitungannya tidak perlu dilakukan sesuai dengan teori. Lantas, berapa nilai atau jumlah yang dianggap besar atau kecil? Batasan untuk menentukannya antara lain:

  • Aspek kuantitatif: berdasarkan pada jumlah absolut. Misalnya, jumlah rupiah, nilai relatif persentase penjualan, dan lain-lain.
  • Aspek kualitatif: mempertimbangkan karakteristik lingkungan perusahaan serta kebijakan akuntansi yang digunakan.

Konservatif

Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian saat periode pelaporan. Jika terdapat kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti, maka akuntan akan memilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Sifat konservatif ini didasari dari perkembangan akuntansi laporan keuangan di masa lampau. Saat itu yang terpenting adalah neraca yang dipersembahkan untuk pemberi kredit. 

Dalam laporan keuangan, laba yang belum direalisasikan tidak akan dicatat. Akan tetapi, rugi yang belum direalisasikan, tetapi telah berlaku di pasar, dapat dicatat dalam laporan keuangan. Contohnya, jika harga persediaan barang di bawah harga pokok, maka perbedaan ini dapat dicatat sebagai rugi. Namun, jika harga barang melebihi harga pokok, maka tidak dicatat sebagai laba.

Menekankan Makna Ekonomis

Keterbatasan laporan keuangan lainnya yaitu, laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi dibandingkan dengan bentuk hukumnya atau formalitas. Misalnya, jika perusahaan memiliki kredit sebesar Rp. 150 Milyar, artinya perusahaan tersebut memiliki dana yang dapat ditarik setiap saat sebesar jumlah tersebut. 

Namun, jika dana tersebut belum ditarik untuk keperluan operasional perusahaan atau kebutuhan lainnya, maka Anda tidak diperbolehkan untuk mencatatnya sebagai unsur kas neraca dalam laporan keuangan.

Cara Membuat Laporan Keuangan

Jika Anda ingin membuat sebuah laporan keuangan, tetapi tidak tahu bagaimana caranya? Jangan khawatir, Berikut ini akan dibahas mengenai cara membuat laporan keuangan yang tepat untuk bisnis Anda, yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini!

Mengumpulkan dan Mencatat Keuangan

Langkah pertama dalam membuat laporan posisi keuangan adalah dengan membuat ringkasan dan mencatat seluruh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada sebuah jurnal. Transaksi merupakan kegiatan umum yang paling sering dilakukan oleh sebuah perusahaan, baik untuk transaksi penjualan, pembelian, penukaran barang, penyewaan, hingga transaksi lainnya.

Oleh karena itu, bukti transaksi merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh hilang. Hal ini karena bukti transaksi merupakan dasar dari pencatatan laporan keuangan. Bentuk bukti transaksi ini dapat berupa kuitansi, nota kredit atau debit, serta jenis bukti lainnya. Semua hal terkait transaksi pada operasional perusahaan perlu dikumpulkan dan dicatat secara rinci di dalam sebuah jurnal.

Buat Buku Catatan Pengeluaran

Setelah mengumpulkan segala transaksi keuangan, langkah selanjutnya adalah dengan membuat buku terpisah untuk mencatat pengeluaran perusahaan. Catatlah semua pengeluaran mulai dari pembelian barang hingga pengeluaran sejumlah biaya lainnya dengan rinci dan jelas. Hal ini akan mempermudah Anda dalam mengetahui berapa jumlah pengeluaran yang telah dikeluarkan perusahaan.

New ID ERP CTA Reusable Block 04

Buat Buku Catatan Pemasukan

Tidak hanya mencatat pengeluaran, Anda juga perlu mencatat semua hal yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan secara rinci dan jelas termasuk dengan hasil penjualan barang hingga piutang yang telah dibayarkan. 

Dengan mencatat pemasukan, akan mempermudah Anda untuk mengawasi keseimbangan keuangan perusahaan. Jadi, pastikan untuk mencatat segala pemasukan setiap harinya agar data yang dihasilkan akurat.

Membuat Rangkuman Catatan Kas Utama

Setelah mencatat dan mengumpulkan transaksi perusahaan, langkah selanjutnya adalah dengan memasukkannya ke dalam sebuah buku besar yang berisi segala informasi mengenai data keuangan. Buku besar ini juga mencangkup rincian setiap akun-akun yang ada mulai dari pengeluaran, pemasukan dan daftar transaksi lainnya. Melalui catatan di dalam buku inilah, Anda dapat melihat keuntungan atau kerugian sebuah perusahaan. 

Menyusun Neraca Saldo

Langkah selanjutnya untuk membuat laporan keuangan adalah dengan menyusun neraca saldo. Neraca saldo merupakan sebuah daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo kredit dan debit. Daftar rekening tersebut kemudian dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva.

Laporan ini berfungsi sebagai patokan agar tidak terjadi kesalahan saat memindahkan laporan keuangan ke dalam buku atau rekening. Oleh karena itu, dalam proses ini Anda perlu menentukan kesamaan jumlah kredit dan debit dalam buku besar untuk melihat keseimbangan antara akun-akun laporan keuangan. 

Membuat Jurnal Penyesuaian 

Setelah menyusun neraca saldo, langkah selanjutnya adalah dengan membuat jurnal penyesuaian. Hal ini karena beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau terdapat transaksi yang terjadi di akhir periode pembuatan laporan keuangan, sehingga mengakibatkan hasil pencatatan tidak sesuai dengan keadaan keuangan yang sebenarnya.

Oleh karena itu, membuat jurnal penyesuaian penting untuk mengumpulkan segala informasi keuangan yang belum sempat tercatat pada laporan keuangan. Jurnal ini berfungsi untuk menyesuaikan saldo perkiraan yang menunjukan keadaan yang sebenarnya sebelum saat penyusunan laporan keuangan.

Menyusun Neraca Lajur

Untuk mempermudahkan Anda dalam menyusun laporan keuangan, Anda dapat membuat neraca lajur dengan mengelompokan neraca saldo sesuai dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian. Selanjutnya, saldo yang telah disesuaikan akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.

Membuat Laporan Keuangan

Anda dapat membuat laporan keuangan berdasarkan dengan lajur atau urutan laporan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya sesuai dengan standar pelaporan keuangan. Informasi yang disajikan didalam laporan keuangan sangat penting untuk menggambarkan kinerja perusahaan, serta membantu dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan data yang rinci dan akurat sesuai dengan keadaan keuangan perusahaan.

Contoh-Contoh Laporan Keuangan Lengkap

Sebelum membuat laporan keuangan untuk bisnis Anda, ada baiknya untuk menyimak contoh laporan keuangan sederhana serta cara membuat laporan keuangan berdasarkan dengan jenis-jenis laporan keuangannya. Apa saja? Yuk, simak berikut ini!

Laporan Neraca

Laporan neraca keuangan merupakan bagian dalam laporan keuangan yang berfungsi untuk mencatat informasi mengenai aset, modal dan kewajiban pembayaran pada pihak tertentu dalam operasional perusahaan. 

Pada dasarnya, laporan neraca mencakup data kondisi keuangan sebuah perusahaan yang berisi tentang nilai dan posisi aktiva serta pasiva yang harus seimbang. Jika nilainya tidak seimbang, artinya terdapat masalah pada posisi keuangan perusahaan. 

Neraca keuangan memiliki dua bentuk, yaitu staffel dan scontro. Keduanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Neraca Scontro biasa juga disebut dengan neraca bentuk T, artinya laporan ini menyajikan rekening kelompok harta (aktiva) di sebelah kiri serta modal (pasiva) di sebelah kanan. 

Sementara, neraca bentuk staffel adalah neraca yang disusun secara berurutan dari atas ke bawah. Neraca ini tersusun secara urut dari kelompok harta (aktiva) di bagian paling atas, hingga kelompok utang dan modal pada bagian bawah. Adapun cara membuat laporan neraca untuk bisnis di antaranya sebagai berikut:

  • Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan.

Biasanya, tanggal pelaporan akan menjadi bagian terakhir dari periode pelaporan. Sebagian besar perusahaan akan melaporkan neraca pada setiap triwulan. Sehingga, tanggal pelaporan biasanya akan jatuh pada hari terakhir kuartal.

  • Identifikasi Aset.

Biasanya neraca akan mencantumkan aset dalam dua cara yaitu sebagai item baris individual kemudian sebagai total aset.

  • Menghitung Ekuitas Pemegang Saham.

Jika perusahaan Anda dipegang oleh umum, maka, perhitungannya mungkin akan menjadi jauh lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki satu pemilik. Item baris umum yang ditemukan di bagian neraca ini dapat berupa saham treasury, saham biasa, saham preferen, serta pendapatan yang disimpan.

Untuk dapat menentukan sebuah laporan neraca dalam bisnis, Anda juga perlu tahu bagaimana cara menghitungnya. Anda dapat menggunakan rumus persamaan akuntansi yang menunjukan setiap jumlah debit terhadap jumlah kredit yang sama dan berlawanan. Keseluruhan jumlah aset juga harus selalu sama dan seimbang. Rumus menghitungnya adalah:

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik.

Namun, perlu diingat bahwa total aset  perusahaan dengan total kewajiban dan ekuitas harus memiliki nominal yang sama sehingga hasil laporan neraca dapat seimbang.

Laporan Keuangan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan perusahaan yang berisi pendapatan serta beban perusahaan untuk menghasilkan laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi bisa dibuat dalam periode waktu satu bulan atau satu tahun berdasarkan dengan konsep perbandingan (matching concept). 

Laporan laba rugi juga bermanfaat untuk bahan evaluasi dalam menentukan strategi bisnis di waktu yang akan datang. Unsur-unsur yang terdapat di dalam sebuah laporan keuangan laba rugi di antaranya meliputi pendapatan (revenue), beban (expense), laba (profit) serta rugi (loss).

Pendapatan atau revenue merupakan unsur laporan rugi yang berisi peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Nilai pendapatan yang diperoleh biasanya berasal dari total pendapatan kotor perusahaan yang telah dikurangi dengan potongan diskon, retur, dan potongan lainnya. Beban (expenses) merupakan arus keluar yang memunculkan liabilitas dalam suatu periode karena proses pengiriman atau produksi barang. 

Keuntungan (profit) adalah unsur peningkatan kualitas yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi perusahaan. Sedangkan kerugian (loss) adalah penurunan ekuitas karena adanya transaksi yang dilakukan akibat dari pendistribusian.

Dalam laporan keuangan laba rugi, dibagi menjadi dua bentuk yaitu single step income statement dan multiple step income statement, berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kedua bentuk dari laporan laba rugi, yaitu:

  • Single Step Income Statement.

Jenis laporan keuangan ini mencakup semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk ke dalam operasional perusahaan. Banyak perusahaan yang menggunakan jenis ini karena jauh lebih mudah dan praktis. 

Penyajiannya meliputi hasil pendapatan dari hasil penjualan wajib, total akun beban, jumlah pendapatan wajib yang telah dikurangi beban serta selisih pendapatan dan beban yang merupakan keuntungan atau kerugian sebuah perusahaan.

  • Multiple Step Income Statement.

Laporan keuangan multiple statement ini jauh lebih rinci dibandingkan dengan laporan single step income. Kegiatan operasional dan non operasional perusahaan dibedakan dalam laporan ini. 

Untuk dapat menentukan keuntungan perusahaan, Anda perlu membedakan akun pendapatan bisnis dengan pendapatan luar bisnis, begitu pula dengan akun beban bisnis dan beban luar bisnis. 

Setelah mengetahui bentuk-bentuk dari laporan keuangan laba rugi, Anda juga perlu tahu bagaimana cara membuatnya berikut ini tahapan langkah membuat laporan keuangan laba rugi diantaranya:

  • Menghitung Laba Kotor.

Untuk menghitung total laba kotor sebuah perusahaan, total pendapatan yang telah dihitung sebelumnya bisa And akurangi dengan total harga pokok penjualan sehingga menghasilkan laba kotor atau gross margin. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut:

Keuntungan/Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP).

New ID ERP CTA Reusable Block 05

Berdasarkan rumus tersebut, maka jika sebuah perusahaan menghasilkan penjualan bersih sebanyak Rp. 105.000.000 dan Harga Pokok penjualan (HPP) sebesar Rp. 60.000.000, maka jumlah laba kotor perusahaan adalah Rp. 45.000.000.

  • Menghitung Laba Bersih.

Cara menghitung laba bersih dapat dilakukan dengan mengurangi besar keuntungan atau laba kotor dengan biaya operasional atau non operasional seperti biaya bunga atau pajak. Berikut ini rumus yang diperlukan untuk menghitung laba bersih sebuah perusahaan.

Keuntungan/Laba Bersih = Beban Kotor = Beban Usaha.

Berdasarkan rumus perhitungan di atas, maka jika sebuah perusahaan memiliki laba kotor sebanyak Rp. 45.000.0000, beban usaha sebanyak Rp. 22.0000.000 dan beban pajak sebesar Rp. 5.000.000, maka, laba bersih perusahaan berjumlah Rp. 18.000.000.

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan jenis laporan yang memperlihatkan secara rinci kas masuk (penerimaan) dan kas keluar (pengeluaran) dari suatu perusahaan. Laporan arus kas ini biasanya meliputi jumlah kas yang masuk berupa uang tunai atau investasi tunai dari pemilik perusahaan, serta jumlah kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar piutang atau beban pembayaran lainnya.

Laporan arus kas biasanya disusun berdasarkan data dari laporan laba rugi selama periode berjalan serta data neraca dari periode sebelumnya. Arus kas ini dibagi menjadi tiga macam yaitu investasi, pendanaan, dan operasional. Arus kas investasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana pada penjualan atau pembelian aktiva tetap atau arus yang masuk dan keluar terkait dengan hubungan kegiatan investasi perusahaan. 

Arus kas pendanaan adalah arus kas yang berasal dari transaksi pendanaan perusahaan dalam periode tertentu. Arus kas ini di dapat dari penjualan surat berharga ekuitas seperti saham serta penerbitan obligasi atau surat pernyataan hutang. 

Arus kas operasional adalah arus kas yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu. Arus kas operasional ini mencakupi pendapatan piutang, pengeluaran perusahaan, pajak peserta kegiatan operasional lainnya.

Untuk menyusun laporan arus kas, Anda dapat menggunakan dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Berikut ini cara menyusun laporan dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung:

  • Metode  Langsung.

Menyusun laporan arus kas dengan metode langsung ini biasanya menggunakan sumber data dari buku kas bank atau buku petty cash atau kas kecil. Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk membuat laporan arus kas dengan metode langsung adalah dengan melakukan pemeriksaan silang. Lakukan pemeriksaan silang pada buku kas bank, rekening koran, bongol check atau buku kas kecil.

Kemudian, lakukan klasifikasi segala jenis pengeluaran dan pemasukan dalam laporan arus kas, termasuk arus kas transaksi dan segala kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Setelah itu, Anda dapat menyusun laporan arus kas menggunakan data-data yang telah Anda peroleh sebelumnya. 

  • Metode Tidak Langsung.

Pencatatan yang dilakukan di alam metode tidak langsung biasanya terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu, arus kegiatan usaha, kas investasi serta pendanaan. Hal pertama yang perlu Anda Lakukan adalah dengan menyiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu. 

Dari data tersebut akan terlihat kondisi perusahaan. Setelah  itu, siapkan laporan neraca untuk melihat perolehan aktivitas keuangan perusahaan kemudian menyusun laba bersih dengan melihat laporan laba/rugi. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan koreksi terhadap pengaruh transaksi bukan kas, misalnya penangguhan pembayaran kas dengan melihat data laporan neraca. 

Laporan Perubahan Modal

Contoh laporan keuangan perusahaan lainnya adalah laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi rangkuman transaksi terkait dengan ekuitas pemegang saham selama periode tertentu. Hal ini membuat laporan perubahan modal termasuk ke dalam laporan keuangan akuntansi, bukan bagian dari akuntansi manajemen karena penggunanya untuk pihak eksternal. 

Di dalam laporan perubahan modal, terdapat informasi mengenai perbedaan antara aset dan kewajiban dari satu periode ke periode berikutnya. Tujuannya adalah untuk mempermudah Anda dalam mengetahui pergerakan ekuitas perusahaan Anda. Selain itu, laporan ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi nilai nominal saham atau treasury dan memperkuat kepercayaan investor kepada suatu perusahaan. 

Langkah-langkah untuk menyusun sebuah laporan perubahan modal diantaranya sebagai berikut:

  • Buat akun terpisah untuk setiap jenis ekuitas untuk tambahan modal, nilai nominal saham dan laba ditahan.
  • Catat setiap transaksi ke dalam masing-masing akun dan gunakan spreadsheet untuk mempermudah proses identifikasi.
  • Gabungan semua transaksi ke dalam spreadsheet dan catat segala perubahan yang terjadi.
  • Lengkapi data dan pastikan bahwa saldo awal laporan sesuai dengan saldo akhir.

Adapun untuk rumus perhitungan laporan perubahan modal, biasanya mencakup saldo awal dan akhir ekuitas, profit, deviden serta perubahan lainnya. Rumus menghitungnya yaitu:

Saldo Akhir Ekuitas = Saldo Awal Ekuitas + Net Profit-Divided +/- Perubahan lainnya.

Saldo awal ekuitas merupakan jumlah modal ekuitas pada awal periode pelaporan. Net profit atau laba bersih mewakili lama atau rugi bersih yang terdapat di laporan laba rugi. Dividen adalah pembagian laba yang dibayarkan melalui kesepakatan saat rapat umum pemegang saham. Sedangkan, perubahan lainnya mencakupi data efek koreksi periode sebelumnya dengan perubahan modal selama periode pelaporan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas laporan keuangan adalah sebuah informasi keuangan yang menjadi bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dalam laporan keuangan. Hal ini karena catatan ini diperlukan untuk memberikan informasi tambahan di luar angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan.

Catatan tersebut juga penting dibuat karena tidak semua informasi dapat dijelaskan melalui angka. Selain itu, catatn ini juga dapat membantu memberikan pemahaman bagi pengguna atau pembaca laporan keuangan untuk memahami hasil pelaporan keuangan. Komponen-komponen yang terdapat di dalam catatan laporan keuangan di antaranya:

  • Umum (general): menyajikan informasi umum berupa pendiri perusahaan, penawaran umum, penyelesaian pelaporan keuangan, entitas asosiasi, manajemen kunci dan lain sebagainya.
  • Ikhtisar: ikhtisar mencakup penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan. 
  • Pertimbangan: berisi informasi mengenai estimasi dan asumsi akuntansi.

Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat catatan keuangan adalah sebagai berikut:

  • Perhatikan Struktur.

Struktur catatan materi laporan keuangan bertujuan yang pertama adalah untuk memberikan gambaran umum tentang perusahaan seperti informasi mengenai nomor dan akta pendirian, riwayat perusahaan, tanggal berdirinya perusahaan, lokasi kegiatan dan sebagainya. 

Bagian selanjutnya mencakup informasi mengenai penawaran umum, jenis dan jumlah efek yang ditawarkan, tempat pencatatan, hingga kebijakan perusahaan serta karyawan dan jajaran perusahaan.

  • Penerapan Pernyataan dan interpretasi SAK.

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat peneraan pernyataan dan interpretasi SAK yang sesuai dengan aturan yang berlaku saat itu.

  • Kebijakan Akuntansi.

Pada bagian kebijakan akuntansi berisis tentang segala informasi mengenai dasar penyusunan, kepatuhan terhadap SAK serta aset dan piutang.

  • Informasi Tambahan.

Pada bagian ini, berisi tentang informasi tambahan dalam laporan keuangan perusahaan yang telah ditampilkan.

Kesimpulan

Nah, gimana? Sudah tahu seputar laporan keuangan dan manfaatnya untuk bisnis bukan? Untuk membantu Anda dalam mengelola bisnis online Anda serta membuat laporan keuangan dengan mudah dan efektif,  Anda dapat mengatakan fitur Ginee Omnichannel yang disediakan oleh Ginee Indonesia.

Ginee Omnichannel bisa membantu Anda untuk mengelola segala kebutuhan dan aktivitas bisnis Anda di berbagai marketplace dalam waktu bersamaan di satu dashboard saja, lho! Jadi, tidak perlu repot mengunjungi toko online Anda satu persatu untuk melakukan manajemen pesanan. Ayo, nikmati kemudahan berbisnis online dengan mendaftar di Ginee sekarang!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03