Seiring bertambahnya kompetitor, para marketer terus berusaha mencari teknik marketing terbaik bagi perusahaannya. Jenis pemasaran yang bisa membuat brand Anda menonjol dibanding brand lainnya, yaitu experiential marketing. Yuk cari tahu apa itu experiential marketing!
Apa Itu Experiential Marketing

Apa itu experiential marketing? Singkatnya, experiential marketing adalah strategi pemasaran yang memberikan pengalaman khas brand Anda kepada konsumen. Hasilnya, brand Anda akan lebih “hidup” dan membekas di hati konsumen karena mereka aktif berinteraksi dengannya. Alih-alih hanya melihatnya sekilas dari iklan di TV atau banner di suatu website, misalnya.
Ada alasan kenapa Anda harus mempertimbangkan untuk menjalankan experiential marketing sekarang juga. Apa saja itu? Berikut alasannya:
- Membangun koneksi dengan konsumen.
- Meningkatkan loyalitas konsumen.
- Meningkatkan brand awareness Anda.
Baca juga: 6 Contoh Konsep Campaign dalam Dunia Digital Marketing
Jenis-Jenis Experiential Marketing
Agar Anda mendapat gambaran lebih jelas, di bawah ini Genii akan memberikan jenis-jenis experiential marketing yang bisa dicoba:
Seminar

Menjalankan seminar atau workshop itu tak hanya membangun koneksi, tapi juga mengedukasi konsumen Anda di saat yang sama. Teori experiential marketing ini juga tak kalah populer dari pameran produk dan sudah diterapkan oleh bisnis besar maupun kecil. Bahkan, mungkin Anda juga pernah menjadi peserta dari experiential marketing ini.
Stop boros beriklan sekarang!
Start pakai Ginee Ads biar iklanmu efektif dan penjualan meningkat! Ginee Ads serba bisa, kok, seputar iklan digital!
Oh ya, seminar tak harus dijalankan secara offline, lho. Anda juga bisa melakukannya secara online dengan webinar.
User Generated Content

User Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh pengguna dari produk Anda. Entah itu gambar, video, suara, dan lain sebagainya.
UGC termasuk dalam experiential marketing karena Anda mengajak konsumen untuk terlibat secara langsung dalam pemasaran produk. Ini tentu saja adalah pengalaman yang memorable karena Anda menghargai konsumen dan membuat mereka merasa menjadi bagian dari bran.
Pameran Produk

Alih-alih menjelaskan panjang lebar mengenai manfaat produk, biarkan konsumen merasakan sendiri produk tersebut secara langsung. Simple, bukan? Namun walaupun begitu, pameran produk ini berhasil membantu 65% konsumen untuk memahami produk dengan lebih baik daripada iklan biasa, lho.
Nah, pameran produk ini bisa Anda lakukan dengan dua cara: menggelar event khusus atau sekedar menaruh produk baru Anda di toko. Contoh experiential marketing di Indonesia bisa Anda lihat pada PlayStation Events.

Budget Ads mahal, belum untung juga?
Mending join Ginee Ads sekarang! Lebih hemat, iklan gampang, analisis iklan juga lengkap!
Event ini merupakan acara tahunan untuk memamerkan daftar video games yang akan dirilis di konsol PlayStation pada tahun tersebut. Sepanjang event berjalan, para pengunjung bisa mencoba memainkan semua video games tersebut di booth yang sudah disediakan.
Pengalaman Imersif

Bisa dikatakan, pengalaman imersif adalah indikator experiential marketing. Pengalaman imersif mengajak konsumen untuk benar-benar masuk dan merasakan dunia dari produk Anda. Anda bisa memanfaatkan teknologi canggih seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR). Atau bisa juga dengan mengubah dunia nyata menjadi mirip dengan dunia yang ada di dalam produk Anda.
Jenis experiential marketing ini masih sangat jarang diterapkan. Tak heran karena menggunakan teknologi yang cukup canggih. Sehingga membutuhkan budget yang cenderung lebih besar dibandingkan jenis yang lainnya.
Contoh experiential marketing di Indonesia bisa Anda temukan pada KCMTKU. Perusahaan kacamata ini menyediakan fitur bernama Virtual Try-on yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Di websitenya, para pengunjung bisa “mencoba” berbagai model kacamata via kamera HP/laptopnya.
Tips Menerapkan Experiential Marketing
Sampai di sini pasti Anda sudah paham apa itu experiential marketing, kan? Namun, jangan terburu-buru dulu untuk membuat konsep experiential marketing, ya! Sebab, ada beberapa tips yang patut Anda perhatikan agar experiential marketing bisa sukses dan viral. Apa saja, sih tips menerapkan experiential marketing?
Baca juga: 7 Marketing Tips 100% Terbukti Berhasil Tingkatkan Sales
Punya Tujuan yang Jelas

Menentukan tujuan yang jelas adalah langkah penting yang tak bisa Anda lewatkan, lho. Sebab, tujuan bisa membantu Anda memahami apa yang sebenarnya hendak dicapai dengan experiential marketing. Sehingga Anda bisa lebih fokus dan mempermudah membuat konsep experiential marketing yang akan dijalankan.
Beberapa contoh tujuan experiential marketing adalah:
- Memperluas brand awareness.
- Mendapatkan leads.
- Mengenalkan produk baru.
- Mempromosikan layanan/produk tertentu.
Asli dan Tidak Dibuat-buat

Maksud utama experiential marketing adalah untuk membangun koneksi personal dengan konsumen Anda. Jadi wajar kalau experiential marketing itu haruslah asli dan tidak dibuat-buat. Dengan kata lain, cara experiential marketing wajib mencerminkan identitas brand Anda selama ini.
Maka dari itu, Anda harus berfokus pada apa yang membuat brand Anda unik saat merencanakan konsep experiential marketing. Tunjukkan apa yang membuat Anda berbeda dari kompetitor sejenis. Serta, pamerkan apa yang membuat konsumen mencintai brand Anda.
Harus Menceritakan Sesuatu

Semua experiential marketing yang sukses selama ini mempunyai cerita dibaliknya, lho. Tak percaya? Coba Anda scroll ke atas dan amati contoh-contoh experiential marketing yang sudah kami berikan. Pasti semuanya menggunakan teknik storytelling untuk bisnis yang memang terbukti ampuh.
Sebab, cerita adalah salah satu cara paling powerful untuk meninggalkan kesan yang mendalam pada konsumen Anda. Lewat cerita, Anda menyadari dan mengakui kesulitan yang dimiliki konsumen. Serta di saat yang sama, juga menawarkan solusi melalui brand Anda. Semakin personal dan relevan cerita Anda, semakin besar kemungkinan experiential marketing akan sukses.
Jangan Lupa Follow Up

Memang, strategi experiential marketing itu seringnya hanyalah event yang terjadi sekali atau dalam waktu terbatas. Namun, bukan berarti experiential marketing akan selesai saat event sudah bubar, ya. Experiential marketing berjalan terus karena Anda harus menjaga momentum dengan tetap berkomunikasi dengan konsumen.
Bagaimana caranya? Anda bisa menerapkan email marketing, menghubungi lewat media sosial, hingga mengirim surat sekalipun setelah event selesai. Lalu, singgung kembali cerita atau pesan-pesan yang Anda sampaikan di experiential marketing.

Mau iklan apapun, omzet belum nambah?
Ayo, rubah itu semua dengan Ginee Ads! Urus semua iklan di berbagai platform sekaligus, gak perlu ribet lagi!
Dengan begitu, brand Anda akan tetap terngiang-ngiang di kepala konsumen walau event sudah lama selesai. Plus, Anda juga akan mendapatkan leads yang sangat berharga bagi bisnis kedepannya.
Minta Feedback dari Konsumen

Tidak setiap hari Anda berhubungan langsung dengan konsumen, bukan? Maka dari itu, ide experiential marketing merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk mendapatkan feedback dari konsumen.
Anda bisa minta feedback terkait bagaimana konsumen melihat brand Anda, apa yang konsumen sukai dari experiential marketing ini, dan lain sebagainya. Tak usah takut untuk bertanya ini itu, karena kemungkinan besar konsumen Anda akan dengan senang hati menjawabnya.
Mendorong Social Sharing

Seperti yang Anda ketahui, experiential marketing adalah wadah bagi konsumen untuk aktif berinteraksi dengan brand. Nah, experiential marketing yang bagus itu tak hanya memberikan interaksi secara langsung, tapi juga di dunia maya.
Maka dari itu, experiential marketing Anda sebaiknya bisa mendorong konsumen untuk berbagi momen tersebut di media sosialnya (social sharing). Entah melalui User Generated Content, penggunaan hashtag tertentu, kontes online, dan lain sebagainya.
Social sharing juga bisa menjadi ajang untuk promosi gratis brand Anda, lho! Jadi sebaiknya, Anda gabungkan saja experiential marketing dengan social media marketing agar social sharing ini bisa terwujud.
Bisa Diukur

Bagaimana Anda tahu kalau experiential marketing itu sukses atau gagal? Yup, dengan mengukurnya. Mengukur strategi pemasaran bisa membantu Anda untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu ditingkatkan, hingga merencanakan strategi pemasaran selanjutnya.
Ginee Ads Tarik Banyak Konsumen untuk Bisnis Anda!
Sekarang Anda tahu bagaimana experiential marketing dapat diterapkan untuk bisnis Anda. Di samping itu, periklanan di berbagai media digital juga merupakan solusi cepat dan tepat untuk memperkenalkan produk dan jasa Anda serta menarik konsumen. Belum terlalu mengerti tentang periklanan digital? Tenang saja!
Untuk itulah Ginee Ads diciptakan! Dengan bantuan teknologi berbasis AI dan tenaga profesional yang sudah berpengalaman, mampu membawa lebih banyak audiens secara cepat dan tepat melalui periklanan digital. Dengan Ginee Ads, Anda juga akan diberikan potret dan perjalanan konsumen Anda serta membuat perencanaan strategi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik calon konsumen.
Ginee juga akan memberikan Anda laporan atas kinerja iklan yang nantinya bisa Anda pelajari sebagai bahan evaluasi. Tunggu apa lagi? Yuk, konsultasikan ke Ginee Ads Indonesia sekarang!
Banyak beriklan di mana-mana malah pusing sendiri?
Aman, Ginee Ads solusinya! Kamu bisa atur iklan di Facebook, Instagram, Google, marketplace Ads, dan lainnya sama Ginee. Lebih efisien, bisa nentuin strategi iklan yang baik, gak ribet!