Terjun ke dunia bisnis mungkin adalah cita-cita kaum milenial di zaman sekarang. Dengan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan tentu akan lebih besar dibandingan sekedar pendapatan pasif yang hanya didapat melalui bekerja dengan orang lain bukan? Penjualan konsinyasi adalah salah satu solusi yang bisa mengatasi masalah-masalah perbisnisan.

Kendala bisnis yang pasti sering dialami seperti, modal yang belum memadai, belum menemukan partner bisnis yang tepat, dan keraguan akan kurangnya kemampuan mengenalkan dan mengkomersilkan produk yang akan ditawarkan bisa diselesaikan dengan penjualan konsinyasi. Lalu sebenarnya, penjualan konsinyasi adalah apa? Simak penjelasannya di artikel ini.

Baca juga: Apa Itu Sistem Konsinyasi? 5 Hal Penting Mengenai Sistem Konsinyasi yang Wajib Kamu Tahu!

New ID ERP CTA Reusable Block 01

Apa yang Dimaksud dengan Penjualan Konsinyasi?

Mungkin masih banyak yang belum mendengar tentang materi penjualan konsinyasi, pasti kita bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan konsinyasi pengadilan itu sendiri. Pengertian konsinyasi itu sendiri adalah menitipkan suatu barang dari si pemilik barang tersebut kepada pihak kedua yaitu penjual tujuannya agar barang tersebut untuk dijual. Sistem konsinyasi dikenal dengan nama “Consignment”. 

Baca juga: Contoh Surat Konsinyasi dan 3 Tips Hal yang Harus Diperhatikan

Karakteristik Penjualan Konsinyasi

Setelah mengetahui pengertian dari penjualan konsinyasi, kita juga perlu mengetahui beberapa karakteristik penjualan konsinyasi, karakteristiknya adalah sebagai berikut :

  • Hak milik atas barang masih berada pada pemilik barang (consignor), sehingga barang-barang konsinyasi akan disusun sebagai persediaan oleh pemilik barang. Barang konsinyasi tidak dimasukkan dan tidak diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
  • Pihak pemilik barang (consignor) berkewajiban sepenuhnya terhadap semua biaya yang berkaitan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi pihak yang bersangkutan.
  • Distribusi barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak bisa dipakai sebagai kriteria untuk mengakui bertambahnya pendapatan, baik bagi pemilik barang maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada pihak ketiga yaitu konsumen.
  • Komisioner dalam pelaksanaan melakukan penjualan mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keutuhan barang-barang konsinyasi yang sudah diterimanya. Sehingga, kemampuan dan sikap yang bertanggung jawab harus dijalankan sampai dengan terjualnya barang konsinyasi kepada pihak ketiga.
New ID ERP CTA Reusable Block 02 1

Contoh Penjualan Konsinyasi

Contoh penjualan sistem konsinyasi brainly yang laris manis adalah sektor baju dan sepatu olahraga, seperti Supreme, Diadora, Nike, dll. Merk-merk tersebut agak sulit ditemukan yang original di Indonesia sehingga kamu harus mencarinya di e-commerce luar negeri. Jika ada penjual konsinyasi produk tersebut, akan sangat laris di tanah air dalam beberapa tahun ke depan.

Bagaimana Penjualan dengan Sistem Konsinyasi?

Pihak kedua yakni si penjual (komisioner) yang akan menjual produk dari pihak pertama yaitu pemilik barang (consignor) yang akan dititip jual. Consignor adalah pihak yang menawarkan atau memberi barang/produk kepada penjual (komisioner) untuk dititip jual.

Nantinya, besaran harga dan keuntungan yang didapatkan akan berdasarkan dari ketetapan masing-masing pihak atau dari kesepakatan kedua belah pihak, misalnya berupa sistem bagi hasil, atau penjual dapat menetapkan harga baru untuk produk yang akan dijual. 

Pihak kedua atau penjual bisa mendapatkan keuntungan dengan menetapkan penjualan diatas harga yang ditetapkan oleh pihak pertama dengan besaran sekian persen. Bisnis konsinyasi cukup subur di Indonesia, dimana sebagian besar di sektor baju, sepatu, dan sektor makanan dan minuman. 

Apa Perbedaan Penjualan Biasa dengan Penjualan Konsinyasi?

Perbedaannya yaitu pada penjualan biasa, biasanya hak milik barang telah sepenuhnya di tangan penjual. Setelah barang konsinyasi telah dikirim oleh pihak distributor kepada penjual, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada di pihak pertama. Hak milik dikatakan telah berpindah alokasi jika barang telah terjual oleh komisioner kepada pihak lainnya dalam hal biaya operasional yang berkaitan dengan barang yang dijual. 

Dalam transaksi penjualan seperti biasanya, segala biaya operasional yang berhubungan dengan barang yang dijual ditanggung oleh pihak penjual. Perlu diketahui bahwa, dalam model bisnis konsinyasi semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi tetap akan ditanggung oleh pihak pertama yaitu si pemilik barang.

Pihak penjual tidak akan terlalu fokus bahwa produk yang dititip jual belikan harus memiliki target penjualan berapa per hari atau dalam sebulannya memiliki target yang harus terjual.  

New ID ERP CTA Reusable Block 04

Apakah Alasan Komisioner Menerima Perjanjian Konsinyasi?

Perjanjian dalam pengertian penjualan konsinyasi adalah bentuk kerja sama. Sistem kerjasama ini melibatkan kedua belah pihak yang saling berkaitan dalam perjanjian penjualan barang. Dimana manfaat konsinyasi dalam hal ini salah satu pihak merupakan pemilik barang dan pihak lainnya merupakan penjual. 

Pemilik barang yang menitipkan barang dagangan disebut dengan konsinyor. Komisioner menerima perjanjian karena ada faktor pertimbangan yang sifatnya bisa menguntungkan komisioner. Misalnya, beban risiko kerugian tidak ada dan ketersediaan barang barang yang tidak terjual atau melewati kadaluarsa, rusak, sehingga opsi lain seperti menurunkan harga jualnya, atau bisa dikembalikan kepada pemiliknya. 

Komisioner hanya cukup menyediakan modal cukup tempat yang dibutuhkan untuk menjual barang dari si pemilik dan keuntungan akan bisa diperoleh dengan perjanjian konsinyasi. Selain itu, komisioner dalam menerima perjanjian memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya.

Apa Keuntungan dan Kerugian Sistem Konsinyasi?

Ada beberapa keuntungan dalam melakukan model bisnis konsinyasi sebagai berikut:

  • Produk yang dipasarkan bisa lebih luas pada toko yang sudah memiliki pelanggan tetap.
  • Menghemat biaya modal sehingga komisioner bisa lebih fokus dalam mengelola kualitas produk sendiri.
  • Produk kerjasama sistem konsinyasi dijual tanpa perlu mengeluarkan modal biaya.
  • Komisioner lebih fokus terhadap pengembangan dan kualitas produk yang akan dipasarkannya.
  • Jika barang tidak laku atau rusak maka komisioner tidak akan menanggung dan mengalami kerugian atas produk tersebut.
  • bertambahnya barang atau produk konsinyasi akan membuat penjual menambah jumlah barang yang dijual dalam etalase tokonya.

Kerugian sistem penjualan konsinyasi sebagai berikut:

  • Risiko kerugian yang mungkin disebabkan jika salah dalam memilih mitra kerja sama (komisioner). Jika komisioner yang kamu pilih mampu menjual produk dengan baik atau produk tersebut kurang laku, maka Anda dapat mengalami kerugian.
  • Terkadang produk penjualan konsinyasi, biasanya komisioner tidak akan mempromosikan produk Anda.
  • Sistem pembayaran yang bukan harian, ada yang mengikuti sistem pembayaran dari penjual biasanya per minggu atau per bulan, tergantung dengan apa yang sudah disepakati.
New ID ERP CTA Reusable Block 05

Kesimpulan

Model bisnis konsinyasi atau metode penjualan titipan sudah sangat umum terjadi pada masa ini, terutama kalangan menengah ke bawah. Berbagai toko hingga warung kecil yang menjual barang titipan dari pemilik produk, contohnya makanan dan minuman yang dibuat sendiri oleh pemilik produk biasanya berasal dari industri rumahan. 

Jika kita lihat dari sisi kelebihan dan keuntungan yang ditawarkan model bisnis konsinyasi, berminatkah kamu untuk mencobanya? Adakah resiko dari bisnis konsinyasi? Bisa jelaskan resiko menggunakan konsinyasi? Dengan demikian, jangan lupa untuk tetap mempertimbangkan segala faktor resiko kelemahannya juga sebelum mencoba usaha jenis ini.

Semoga kamu dapat mengoptimalkan bisnis konsinyasi ini dengan berbagai cara yang tepat, termasuk melakukan pertimbangan terhadap lokasi toko dan kinerja penyalur. Selain itu, usahakan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dengan mitra bisnis kamu agar model bisnis konsinyasi dapat meraih sukses.

Ginee Omnichannel

Model bisnis yang bisa Anda terapkan ketika berjualan di marketplace bisa dalam bentuk apa saja, yang penting Anda bisa mengelola bisnis Anda dengan baik dan benar. Mengalami kendala mengelola online shop Anda? Gak usah khawatir! Ginee Omnichannel hadir untuk Anda.

Kenapa harus pakai Ginee? Gini, lho, di Ginee Indonesia ada banyak fitur-fitur bermanfaat yang bisa Anda gunakan seperti Ginee Ads. Kalau Anda pasang iklan di banyak platform digital, Ginee Ads bakal membantu Anda mengurus akun-akun iklan Anda biar efektivitas iklan bisa meningkat. Yuk, daftar Ginee sekarang dan dapatkan free trial 7 hari full!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03