Penipuan di Tokopedia kerap terjadi, bahkan di Tokopedia sekalipun, baik dari pihak penjual maupun dari pihak pembeli. Pembeli nakal terkadang mengutarakan komplain nya kepada pihak Tokopedia perihal barang yang diterima tidak berfungsi dengan baik, barang yang diterima kurang dan lainnya. Pada kenyataannya, barang yang diterima dalam kondisi yang baik dan lengkap.

Penipuan Tokopedia barang tidak sesuai ini kerap sering terjadi. Sedangkan, penipuan yang dilakukan oleh penjual nakal adalah mengkonfirmasi pesanan telah diterima sebelum diterima oleh pembeli.  Padahal fitur ini seharusnya hanya digunakan oleh pembeli. 

Kejadian seperti ini juga sering terjadi di dalam transaksi jual beli online, hal semacam inilah yang dapat membuat pembeli menimbulkan persepsi bahwa Tokopedia penipu, atau memvonis power merchant penipu. 

Padahal hal seperti ini adalah kenakalan dari para penjual Tokopedia yang tidak bertanggung jawab dan merusak reputasi baik Tokopedia. Walaupun kerap terjadi, terkadang modus penipuan Tokopedia seperti ini sering berhasil dilakukan oleh penipu. 

Berbagai macam upaya mereka lakukan agar mendapatkan pengembalian dana dan keuntungan yang tidak jujur. Jadi, bagi pembeli dan penjual seharusnya penipuan di Tokopedia seperti ini tidak seharusnya terjadi apabila paket yang dikirim dan diterima memang dalam keadaan yang baik dan sesuai dengan pesanan.

Mungkin banyak yang bertanya apakah Power Merchant Tokopedia terpercaya? Jawabannya adalah ya, terpercaya. Untuk pertanyaan seperti ini, seharusnya bagi Anda pembeli bijak yang sudah sering berbelanja di Tokopedia sudah tau akan jawaban ini. 

New ID ERP CTA Reusable Block 01

Jenis Penipuan di Tokopedia

Ada berbagai macam jenis penipuan di Tokopedia, baik dari pembeli maupun penjual. Di dalam marketplace manapun tetap ada pembeli dan penjual nakal yang beredar. Maka, bagi Anda pembeli dan penjual yang jujur, pahami jenis penipuan di Tokopedia berikut ini:

Penipuan Tokopedia Melalui Kode OTP

Anda harus tahu pentingnya menjaga kerahasiaan kode one-time password (OTP). Kode OTP merupakan kode verifikasi atau kata sandi enam digit unik yang dipakai hanya sekali untuk mengkonfirmasi transaksi atau login. 

Kode OTP dikirim melalui pesan singkat (SMS) atau e-mail, dan biasanya hanya berlaku selama lima menit. Ibaratkan kode OTP sebagai kunci rumah. Bila kunci rumah pindah ke tangan pencuri, Anda bisa kehilangan barang-barang berharga, kan? Nah, ketika kode OTP akun pembayaran online Anda diketahui orang lain, maka keamanan dana Anda akan terancam. 

Tidak hanya itu, peretas juga bisa mencuri data-data pribadi seperti alamat rumah, nomor KTP, informasi kartu debit atau kredit, dan lain-lainnya. Itu sebabnya, untuk menghindari penipuan Tokopedia jangan pernah memberitahukan kode OTP kepada siapapun. Termasuk, pihak Tokopedia. Waspadai modus penipuan di Tokopedia menggunakan kode OTP berikut ini:

  • Penipu menghubungi nomor ponsel konsumen. Abaikan pesan singkat yang dikirim oleh nomor tidak dikenal bila berisi permintaan untuk membagikan kode OTP dengan alasan untuk memproses hadiah yang Anda menangi. Biasanya penipu akan mendesak untuk segera mengirimkan kode OTP. Pesannya akan mengandung kata-kata: segera atau sebelum kehabisan.
  • Iming-iming diskon belanja. Waspadai juga sambungan telepon dari penipu yang mengaku karyawan Tokopedia dan meminta Anda untuk membacakan kode OTP untuk mengklaim diskon belanja di Tokopedia. Ini merupakan modus penipuan yang akan meretas akun Anda.

Bila Anda mencurigai adanya aksi kejahatan siber, segera ganti PIN atau password akun Anda. Bikin password yang rumit agar sulit ditebak. Anda juga bisa segera menghubungi Tokopedia Care untuk melaporkan tindakan penyalahgunaan akun atau transaksi.

Baca juga: 5 Tips Cara Jual Barang di Tokopedia dan Buat Akun Seller

Penipuan Tokopedia yang Mengkonfirmasi Pesanan Secara Otomatis

Waspadai juga keberadaan penjual nakal yang menipu konsumen melalui kiriman barang yang tidak sesuai. Kasus penipuan yang terjadi adalah penjual nakal melakukan konfirmasi pesanan diterima sebelum barang diterima oleh konsumen. Padahal, fitur konfirmasi pesanan ini seharusnya dilakukan oleh konsumen setelah menerima barangnya untuk melepas dana pembelian. 

Penipuan dengan modus ini biasanya berakhir dengan barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi produk. Untuk menghindari modus penipuan di Tokopedia ini, Anda harus jeli dan cerdas memilih Mitra Tokopedia. 

Ada baiknya Anda bertransaksi dengan toko yang telah terverifikasi menjual merek resmi dan barang asli. Setiap toko yang telah terverifikasi akan dilabeli logo centang berwarna ungu yang menandakan sebagai Official Store. Bila sudah menjadi korban penipuan barang tidak sampai, Anda bisa mengajukan pengaduan ke Tokopedia melalui fitur Komplain di kolom transaksi. Berikut langkah pengaduannya:

  • Klik notifikasi di sisi kanan laman Tokopedia.
  • Pilih Sampai Tujuan pada kolom Transaksi.
  • Pilih transaksi yang akan dilaporkan.
  • Tekan Komplain pada invoice.
  • Pilih Pesanan belum diterima sama sekali.
  • Isi kolom komplain.
  • Unggah foto/video pada kolom bukti.
  • Klik Simpan.

Penipuan yang Mengatasnamakan Tokopedia

Pastikan selalu bertransaksi di aplikasi atau situs resmi Tokopedia untuk terhindari dari modus penipuan yang mengatasnamakan Tokopedia. Bila Anda menerima kiriman pesan singkat berupa tautan situs Tokopedia, perhatikan dengan teliti alamatnya adalah resmi milik Tokopedia. 

Pertama, bagian depan alamat harus mengandung huruf S dalam https: bukan http:, kedua perhatikan bagian nama Tokopedia harus tokopedia.com. Jangan klik tautan bila alamatnya berbeda, misalnya www.admin-tokopedia.com.

Modus penipuan menggunakan situs palsu digunakan untuk meretas data-data rahasia korban. Pelaku akan meminta pengguna untuk memasukkan *password atau PIN, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mengakses data-data lainnya, seperti nomor rekening dan riwayat transaksi perbankan. 

Waspadai juga penipuan yang mengatasnamakan Tokopedia dengan iming-iming hadiah melalui pesan singkat, panggilan telepon, dan situs palsu. Hadiah dari Tokopedia hanya diumumkan melalui situs dan akun media sosial resmi Tokopedia.

Ketahuilah 3 jenis penipuan tersebut, pada intinya Anda hanya perlu berhati-hati dan jangan pernah memberikan kode apapun kepada orang yang tidak dikenal dengan alasan apapun.

Data-Data Pribadi yang Sebaiknya Tidak Anda Sebarluaskan

Penggunaan data pribadi harus sesuai dengan ketentuan, tidak semua data pribadi boleh disebarluaskan. Biasanya, sebelum berbelanja online, calon pembeli diminta untuk mengisi beberapa data-data pribadi. Bagi perusahaan e-commerce yang ingin menggunakan data pribadi penggunanya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berikut ketentuan penggunaan data pribadi bagi pelaku usaha e-commerce:

  • Persetujuan konsumen.

Perusahaan tidak bisa menggunakan data pribadi Konsumen kecuali atas persetujuan dari pemilik data pribadi yang bersangkutan. Persetujuan tersebut dapat dimintakan oleh Perusahaan pada saat Konsumen membaca Terms and Conditions. Perlu diingat pula, bahwa Terms and Conditions haruslah dibuat secara jelas dengan kalimat yang baik dan mudah dipahami, serta disampaikan apa maksud dan tujuannya.

  • Hanya untuk data yang relevan.

Data pribadi yang dapat diperoleh dan dikumpulkan oleh Perusahaan hanyalah data atau informasi yang relevan dengan bisnis Perusahaan.

  • Perlindungan data pribadi konsumen.

Perusahaan wajib menyimpan data pribadi Konsumen sesuai standar data perlindungan pribadi. Standar tersebut berupa : 

  1. Data pribadi diperoleh secara jujur dan sah dari Konsumen.
  2. Data pribadi dimiliki hanya untuk satu atau lebih tujuan yang spesifik.
  3. Data pribadi yang diperoleh harus layak dan relevan dengan tujuan.
  4. Data pribadi harus akurat dan up to date dengan memberi Konsumen kesempatan memperbarui datanya.
  5. Data pribadi tidak boleh dikuasai lebih lama dari waktu yang diperlukan.
  6. Mempunyai sistem pengamanan untuk mencegah kebocoran.
  7. Data pribadi tidak boleh dikirim ke luar Indonesia.
New ID ERP CTA Reusable Block 02
  • Penyimpanan Data Pribadi oleh Perusahaan.

Ada beberapa poin kesimpulan dari penyimpanan data pribadi yang diatur. Yaitu:

  1. Data pribadi harus disimpan dalam bentuk data terenkripsi.  
  2. Data pribadi wajib disimpan dalam sistem elektronik minimal 5 tahun, kecuali ada ketentuan lain dalam peraturan.  
  3. Waktu 5 tahun tersebut tetap berlaku meski pemilik data pribadi tidak lagi menjadi Konsumen di Perusahaan e-commerce tersebut.  
  4. Jika telah melebihi waktu 5 tahun, maka data pribadi boleh dihapus perusahaan. Namun juga boleh tetap disimpan, asal hanya digunakan seperti tujuan awalnya. 
  • Kewajiban menghapus data pribadi.

Konsumen berhak meminta data pribadinya yang telah diperoleh oleh perusahaan untuk dihapus atau dimusnahkan.

Untuk itu, Perhatikan dengan baik kebijakan penggunaan data pribadi konsumen Anda agar tidak menimbulkan kerugian bisnis bisnis e-commerce yang dijalankan. Perihal data pribadi yang tidak boleh disebarluaskan adalah sebagai berikut:

  • KTP/SIM.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) bisa dikatakan KTP bagaikan “nyawa” dari penduduk Indonesia. Selain KTP ada juga surat izin mengemudi (SIM) yang juga memuat beberapa informasi pribadi yang penting. Termasuk selfie dengan KTP, pastikan hanya untuk keperluan yang memiliki kredibilitas.

  • Dokumen penting (KK, Akte, Ijazah, dan dokumen lainnya).

Masyarakat perlu waspada ketika melakukan verifikasi data yang memerlukan identitasnya. Hal ini karena jika identitas Anda sudah tersebar, sangat mungkin disalahgunakan.

  • Dokumen keuangan.

Data dan informasi sensitif seperti seperti slip gaji, nomor rekening dan nama bank, nomor dan CVV kartu kredit, username/ password, hingga kode OTP harus Anda lindungi. Jika dibagikan, Anda bisa terkena phising atau pencurian data.

Sementara itu, diikuti dari Instagram Kemenkominfo (07/01/2022), ada 11 daftar data sensitif yang sebaiknya tidak diunggah di media sosial, yaitu:

  • Kode OTP.
  • Nama panggilan masa kecil.
  • Nama Ibu kandung.
  • Nomor Telepon.
  • Alamat Rumah.
  • Foto paspor / KTP / SIM.
  • Tiket Pesawat / Kereta api / Bus.
  • Foto Tanda Tangan.
  • PIN / Password apapun.
  • Nomor kartu debit.
  • Kode CVV (Tiga angka dibelakang kartu debit.

Itulah beberapa data pribadi yang tidak boleh disebarluaskan kemanapun. Jadi jaga privasi data pribadi Anda ya.

Baca juga: Tokopedia Indonesia, Kenali Sejarah Hingga Fitur Lengkap

Tips Menghindari Penipuan Transaksi di Tokopedia

Promosi belanja online dengan harga murah, cashback, dan diskon besar memang menggiurkan. Anda dapat menjadi smart buyer jika memaksimalkan keuntungan-keuntungan tersebut ketika berbelanja online di situs resmi. 

Sebaliknya, Anda akan buntung bila tergiur dengan promosi palsu yang berujung penipuan. Sekali lagi, waspadai modus-modus penipuan belanja online yang telah dijelaskan di atas. 

Penjelasan di atas juga telah menyinggung sedikit mengenai cara terhindar dari praktik kejahatan siber.

Selain itu, ada baiknya Anda juga menerapkan tips ini agar tidak menjadi korban penipuan di Tokopedia di antaranya:

  • Jangan bertransaksi di luar sistem Tokopedia.
  • Segera ubah password setelah merasa ada hal yang mencurigakan.
  • Pastikan semua komunikasi dilakukan melalui platform Tokopedia.
  • Pastikan Anda melakukan transfer dana dengan nominal yang sesuai pada tagihan di halaman pembayaran.
  • Segera cek barang yang Anda terima, apakah sudah sesuai dengan kriteria yang Anda beli.
  • Apabila barang yang Anda terima tidak sesuai, segera laporkan melalui pusat resolusi Tokopedia.
  • Segala kesepakatan pengembalian barang antara penjual dan pembeli wajib melalui platform Tokopedia.
  • Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapapun dan dengan alasan apapun.

Itulah beberapa tips untuk menghindari penipuan di Tokopedia. Pastikan untuk terus menjaga data pribadi Anda dan jangan pernah tergiur dengan promo apapun jika tidak dari sumber yang jelas.

Cara Melaporkan Penipuan Tokopedia

Segala macam jenis penipuan memang harus dilawan, jangan pernah acuh dengan hal semacam ini. Sebagai pembeli dan penjual yang jujur sudah seharusnya Anda mengatakan stop penipuan. Dalam hal ini, ada 2 cara yang bisa dilakukan saat Anda mengalami penipuan di Tokopedia, berikut ini cara melaporkan toko penipu di Tokopedia:

  • Hubungi Customer Service Tokopedia.
New ID ERP CTA Reusable Block 04

Segera hubungi customer service Tokopedia begitu Anda mengalami penipuan agar pihak Tokopedia menindaklanjuti pengaduan Anda. Maksimal lakukan pengaduan 1×24 jam setelah penipuan terjadi. Jangan khawatir bila customer service merespon dengan lambat, Anda bisa kembali melaporkan melakukan chat dan e-mail hingga mendapatkan jawaban. Yang pasti, lakukan pelaporan ke contact@tokopedia.com.

Setelah menerima laporan, Tokopedia akan melakukan proses investigasi internal. Jika ditemukan kasus penipuan di Tokopedia, maka Tokopedia akan membatalkan pesanan secara otomatis. Pelanggan akan menerima kembali uang di rekeningnya. Oleh karenanya, Anda harus aktif melaporkan kejadian yang merugikan langsung ke pihak Tokopedia.

  • Laporkan penipuan Tokopedia ke pihak berwajib.

Dengan melaporkan aksi penipuan di Tokopedia, Anda turut membantu negara memberantas aksi kejahatan siber. Pihak kepolisian Indonesia memiliki unit kejahatan siber untuk memfasilitasi masyarakat yang terkena penipuan online. Lengkapi pengaduan Anda dengan bukti-bukti transaksi pembayaran dan pemesanan dari Tokopedia.

Bukti-bukti tersebut dan data penjual nakal akan membantu pihak kepolisian mengusut kasus. Tokopedia juga menganjurkan penggunanya untuk melaporkan nomor yang terindikasi melakukan penipuan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), melalui tautan ini. BRTI akan menindak penipuan yang terjadi melalui pesan SMS dan panggilan telepon.

Ciri-Ciri Penipuan di Tokopedia

Tidak sedikit pembeli yang tertipu dalam hal transaksi online. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perhatikan terlebih dahulu kejelasan toko tempat Anda ingin berbelanja. Tips diatas dapat mencegah Anda terhindar dari penipuan di Tokopedia. Adapun ciri-ciri penipuan di Tokopedia sebagai berikut:

Waspadai Penjual Palsu yang Ternyata Hanya Seorang Dropshipper

Banyak pembeli yang mempermasalahkan barang yang diterima tidak sesuai dengan yang ada di deskripsi. Selain itu, terkadang barang yang datang justru rusak. Masalahnya adalah saat pembeli melakukan komplain pada penjual. Penjual tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang dropshipper atau perantara saja.

Biasanya, Anda bisa mengidentifikasi penjual yang merupakan seorang dropshipper lewat alamat toko yang jelas. Jika alamat yang diberikan dalam keterangan akun Tokopedia kurang lengkap dan tidak ada brand atau nama toko yang jelas, besar kemungkinan toko ini hanya dropshipper. Selain itu, resi pengiriman biasanya berasal dari alamat yang berbeda.

Deskripsi Barang yang Dijual Kurang Jelas atau Ambigu

Banyak toko online yang ternyata menjual barang dengan deskripsi atau keterangan barang yang tidak jelas.  Bahkan, saat Anda sudah menggunakan fasilitas chat untuk bertanya lebih lanjut tentang barang tersebut, jawabannya masih kurang jelas dan ambigu. 

Bisa jadi, penjual ternyata abal-abal dan berpotensi akan melakukan penipuan karena tidak memahami produk yang dijual sama sekali.

Penjual Terlihat Jelas Melakukan Tindakan Penipuan

Terdapat beberapa ciri atau gelagat dari penjual yang terlihat jelas akan melakukan penipuan. Sebagai contoh, penjual mengajak pembeli untuk bertransaksi di luar Tokopedia, harga yang mereka pasang di toko sangat murah dan terlihat tidak masuk akal. 

Selain itu, deskripsi produk juga tidak jelas. Alamat yang dicantumkan dan reputasi dari toko online tersebut juga terlihat tidak meyakinkan. Penjual yang melakukan penipuan juga bisa memasukkan resi palsu demi menunda waktu pengiriman. 

Ada penjual yang sengaja mengirim ke alamat orang lain yang sebenarnya adalah rekannya sendiri demi memancing korban untuk mengirim uang karena berpikir jika barang memang sudah dikirimkan.

Penipuan Tokopedia melalui Kode OTP

Kode OTP yaitu kode verifikasi atau kata sandi enam digit unik yang dipakai hanya sekali untuk mengkonfirmasi transaksi atau login akun. Biasanya kode OTP dikirim melalui pesan singkat (SMS) ke nomor telepon yang Anda daftarkan atau e-mail. Kode OTP hanya berlaku selama lima menit sejak Anda mendapatkan pesan. 

New ID ERP CTA Reusable Block 05

Selain lebih cermat dalam mengecek ciri-ciri orang yang bisa saja melakukan penipuan di Tokopedia, Anda juga sebaiknya mengecek toko online atau rekening yang disediakan oleh toko online disini terlebih dahulu untuk memastikannya aman dan kemungkinannya kecil untuk melakukan penipuan.

Nah sekarang Anda sudah tahukan? Pastikan Anda memahami ciri-ciri tersebut sebelum melakukan transaksi.

Penipuan Briva Tokopedia

Penipuan Briva Tokopedia belakangan ini sering terjadi, sudah banyak korban yang tertipu dengan modus seperti ini. Tidak tanggung-tanggung, korban yang tertipu mengalami kerugian ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Biasanya modus penipuan Briva (BRI Virtual Account) Tokopedia ini seperti:

  • Penipu menghubungi calon korban.
  • Penipu mengatakan akan memberikan hadiah kepada calon korban.
  • Penipu memberikan kode dari Briva dan akan melakukan transaksi via Tokopedia. Disinilah pemikiran masyarakat awam akan terpengaruh bahwasanya kode tersebut adalah kode pengambilan hadiah.
  • Lalu, penipu akan menyuruh korban ke agen BRIlink. Penipu akan menyuruh calon korban untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu dengan nominal yang ditentukan oleh penipu dengan memasukkan kode yang telah diberikan tadi. Setelah pembayaran dilakukan barulah hadiah akan dikirimkan kepada calon korban.

Perlu diketahui kalau kode Briva adalah pelayanan untuk pembayaran bukan pengambilan uang. Kesimpulannya adalah jika Anda mengalami kejadian seperti diatas maka sudah dipastikan itu adalah tindakan indikasi penipuan. 

Cermat dalam memahami hal seperti ini, jika Anda merasa curiga atau merasa tidak pernah melakukan transaksi apapun yang membuat Anda berpotensi meraih hadiah maka jangan pernah tergiur dengan rayuan seperti ini. 

Jika pun ada, sebaiknya dikonfirmasikan dan cari informasi yang jelas terlebih dahulu. Kalau Anda masih ragu, silahkan konsultasikan kepada orang terdekat maupun pihak berwajib.

Ginee Omnichannel: Solusi Aman Kelola Toko Online Anda!

Penipuan yang terjadi pada toko online memang sangat mengkhawatirkan, dan membuat pengalaman berbelanja konsumen menjadi tidak memuaskan. Namun, bagi para seller yang ingin mengelola toko online dengan mudah dan pastinya aman, Anda bisa menggunakan fitur Ginee Omnichannel yang disediakan oleh Ginee Indonesia

Ginee Omnichannel bisa membantu Anda dalam melakukan catatan keuangan, mengelola toko manajemen pesanan, stok produk, layanan chat pelanggan, hingga laporan penjualan bisa Anda dapatkan hanya dalam satu dashboard saja. Yuk, daftar Ginee sekarang!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03