Dalam dunia bisnis yang penuh tekanan serta ekspektasi tinggi dari para pelanggan, membuat para pebisnis selalu mencari pendekatan yang  inovatif untuk mengoptimalkan operasi mereka. Di antara berbagai strategi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, satu prinsip yang mencolok adalah Just In Time (JIT). 

Dalam artikel ini, kita akan memahami dunia Just In Time dan mengungkap rahasianya. Kita akan menjelajahi prinsip inti, tujuan dan manfaat, serta contoh implementasi yang terkait dengan JIT. Baik Anda seorang penggemar logistik, seorang manajer Supply Chain Management, atau hanya penasaran tentang cara kerja praktik bisnis modern, artikel ini akan mencerahkan Anda!

Pengertian Just In Time

apa itu just in time

JIT atau Just In Time adalah sebuah pendekatan dalam bidang manajemen inventory atau persediaan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan ketepatan tinggi pada waktu serta jumlah yang diharapkan

Konsep Just In Time hadir didasarkan pada gagasan bahwa barang atau produk harus diterima oleh konsumen secara tepat waktu dan tepat jumlah, dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting).

Metode Just In Time sering juga disebut sebagai metode produksi tepat waktu dalam bahasa Indonesia. Dalam artian, setiap tahap produksi dipicu oleh permintaan aktual dari pelanggan atau tahap produksi sebelumnya. Ini berarti bahwa persediaan dijaga pada tingkat minimum, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan risiko penumpukan barang yang tidak terjual. 

Pada awal perkembangannya, sistem Just In Time ini berasal dari industri otomotif pada tahun 1970an oleh raksasa otomotif dari Jepang, yakni Toyota. Namun, kini JIT telah diadopsi di berbagai sektor seperti manufaktur, ritel, teknologi, dan layanan. 

Baca juga: Last Mile Delivery: Definisi, Perkembangan, dan Keunggulan

New ID WMS CTA Reusable Block 04

Tujuan dan Manfaat Metode Just In Time

Just In Time (JIT) memiliki beberapa tujuan utama yang menjadi landasan bagi penerapannya. Konsep ini dirancang untuk mengoptimalkan operasi bisnis Anda dan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Berikut adalah beberapa tujuan dan Manfaat Just In Time:

1. Mengurangi Biaya Persediaan

Salah satu tujuan utama Just In Time adalah mengurangi biaya persediaan. Dengan menjaga tingkat persediaan yang rendah, bisnis Anda dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi, penumpukan persediaan yang tidak perlu, dan risiko barang rusak atau kadaluwarsa. Dalam JIT, persediaan hanya dibeli dan diproduksi saat dibutuhkan, mengurangi investasi modal dalam persediaan yang tidak produktif.

2. Menghilangkan Pemborosan

Just In Time bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dalam operasi bisnis. Hal ini mencakup pemborosan dalam bentuk waktu, tenaga kerja, bahan baku, dan proses produksi. Dengan mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan, bisnis Anda dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk.

3. Meningkatkan Efisiensi Produksi

JIT memiliki fokus yang kuat pada meningkatkan efisiensi produksi. Dengan menjaga aliran material yang lancar dan tepat waktu, JIT meminimalkan waktu tunggu, mengurangi waktu siklus produksi, dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas produksi. Hal ini memungkinkan bisnis Anda untuk mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

4. Meningkatkan Responsibilitas Terhadap Permintaan Pelanggan

Tujuan Just In Time juga mencakup meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pelanggan. Dengan mengadopsi JIT, bisnis Anda dapat lebih responsif terhadap perubahan permintaan pelanggan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk menghadapi perubahan pasar dengan cepat dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.

5. Meningkatkan Kualitas Produk

Kualitas produk adalah faktor penting dalam Just In Time. Dengan fokus pada penghapusan pemborosan dan peningkatan efisiensi, bisnis Anda dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kualitas produk. Proses produksi yang lebih terkontrol, pengawasan kualitas yang ketat, dan pelibatan karyawan dalam pencegahan kesalahan dapat meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, Just In Time memungkinkan bisnis Anda untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam hal efisiensi, kualitas, dan responsibilitas terhadap pelanggan. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, bisnis Anda perlu memahami prinsip-prinsip inti Just In Time dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam penerapannya.

Baca juga: 5 Manfaat Supply Chain Management untuk Bisnis, Penting!

New ID WMS CTA Reusable Block 03

Prinsip Sistem Just In Time

Prinsip-prinsip Just In Time (JIT) bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan mencapai efisiensi operasional yang optimal. Berikut ini adalah prinsip-prinsip inti Just In Time yang mendasari konsep ini:

1. Produksi yang Tepat Waktu (Production at the Right Time)

Prinsip produksi yang tepat waktu adalah fondasi dari Just In Time. Hal ini berarti bahwa barang hanya diproduksi ketika diperlukan dan dalam jumlah yang dibutuhkan. Dengan menggunakan informasi permintaan pelanggan, bisnis Anda dapat membuat jadwal produksi yang akurat, menghindari pemborosan dalam bentuk persediaan berlebih, dan meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pelanggan.

2. Persediaan yang Rendah (Low Inventory)

JIT mempromosikan penggunaan persediaan yang rendah sebagai cara untuk mengurangi pemborosan dan biaya. Dalam JIT, persediaan hanya dibeli dan diproduksi saat dibutuhkan, sehingga mengurangi risiko barang rusak atau kadaluwarsa, serta biaya penyimpanan yang tinggi. Mengurangi persediaan juga memaksa bisnis Anda untuk mempercepat produksi dan meningkatkan fleksibilitas dalam merespons permintaan pelanggan.

3. Kualitas yang Tinggi (High Quality)

JIT menekankan pentingnya kualitas yang tinggi dalam produksi. Prinsip ini melibatkan pencegahan kesalahan, pengawasan kualitas yang ketat, dan partisipasi karyawan dalam upaya meningkatkan kualitas produk. Dalam JIT, fokus pada kualitas yang tinggi membantu mengurangi pemborosan dalam bentuk barang cacat atau terbuang.

4. Pemrosesan yang Cepat (Quick Processing)

Prinsip pemrosesan yang cepat dalam JIT berarti bahwa bisnis Anda harus meminimalkan waktu tunggu antara proses produksi. Ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan aliran material dan produksi, serta dengan menghindari pemborosan dalam bentuk waktu. Prinsip pemrosesan yang cepat juga memungkinkan bisnis Anda untuk menghasilkan produk dengan biaya yang lebih rendah.

5. Perbaikan yang Berkelanjutan (Continuous and Ongoing Improvement)

Prinsip perbaikan berkelanjutan adalah kunci keberhasilan Just In Time. Dalam JIT, bisnis Anda harus terus-menerus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas. Proses perbaikan berkelanjutan ini dapat dilakukan melalui pelibatan karyawan, pelatihan, dan evaluasi sistem produksi.

Baca juga: Apa itu 3PL atau Third Party Logistics dalam Pengiriman

New ID WMS CTA Reusable Block 05

Contoh Just In Time

Just In Time (JIT) bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga telah diterapkan secara luas di berbagai industri di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa contoh nyata dari penerapan Just In Time dalam berbagai sektor:

1. Toyota Production System

Contoh paling terkenal dari penerapan Just In Time adalah Toyota Production System (TPS). Toyota, raksasa otomotif Jepang, telah mengadopsi JIT sebagai salah satu prinsip inti dalam sistem produksinya. 

Dalam TPS, setiap komponen mobil tiba di garis produksi tepat pada waktunya, menghindari penumpukan persediaan yang tidak perlu. Hal ini memungkinkan Toyota untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya persediaan, dan meningkatkan kualitas produk.

2. Zara

Perusahaan ritel fashion Zara juga merupakan contoh sukses dari penerapan Just In Time. Zara mengadopsi model bisnis yang responsif terhadap tren mode terbaru dengan memproduksi koleksi pakaian dalam jumlah kecil dan mengirimkannya secara cepat ke toko-toko mereka di seluruh dunia. 

Dengan menggunakan JIT, Zara dapat meminimalkan persediaan yang tidak terjual, mengurangi risiko ketinggalan tren, dan mengoptimalkan rotasi stok di toko-toko mereka.

3. Dell

Dell, perusahaan teknologi komputer, juga menerapkan Just In Time dalam rantai pasok mereka. Dell memproduksi komputer sesuai dengan pesanan pelanggan, menghindari produksi besar-besaran yang menghasilkan persediaan yang tidak terjual. 

Komponen dan bahan baku dikirim tepat waktu ke fasilitas produksi Dell, memungkinkan mereka untuk merakit dan mengirimkan produk dengan cepat sesuai dengan permintaan pelanggan.

Kesimpulan

Just In Time Inventory (JIT) adalah konsep manajemen persediaan yang telah membuktikan keberhasilannya dalam berbagai industri di seluruh dunia. Dengan fokus pada produksi yang tepat waktu, pengurangan persediaan, kualitas yang tinggi, pemrosesan yang cepat, dan perbaikan berkelanjutan, JIT telah mengubah cara bisnis beroperasi dan memberikan berbagai manfaat yang signifikan.

Belum lagi jika bicara perihal manfaat-manfaat yang akan bisnis Anda dapatkan dengan menerapkan sistem JIT, seperti penghematan biaya, peningkatan efisiensi, responsibilitas bisnis yang lebih baik, hingga peningkatan kualitas produk. Setelah membaca artikel ini, jangan ragu untuk menerapkan JIT, ya! Selamat mencoba!

New ID WMS CTA Reusable Block 01