Pernah mendengar tentang covert selling atau istilah untuk meningkatkan omset penjualan online? Covert selling adalah teknik untuk berjualan yang saat ini sering digunakan oleh para seller untuk menjajakan produknya. Yup, di dunia digital seperti saat ini berjualan online bukan lagi hal yang asing bagi kita semua.

Berjualan online bisa dilakukan melalui marketplace maupun sosial media. Tidak hanya kemajuan teknologi yang berkembang, teknik pemasaran pun juga ikut berkembang.

Berbagai teknik pemasaran yang dilakukan oleh penjual untuk menjajakan dagangannya, mulai dari hard selling atau direct selling yaitu teknik berjualan dengan secara langsung memaparkan produk ke calon konsumen, hingga soft selling yaitu dengan menjajakan produk yang dijual secara halus.

New ID ERP CTA Reusable Block 01

Namun hampir sebagian besar dari kita pasti paham, betapa tidak menyenangkannya jika selalu dijejali dengan aneka ragam produk yang dijual di toko online. Terutama pada media sosial, yang merupakan tempat dimana seharusnya kita mendapatkan hiburan bukannya melihat aneka promosi ala marketplace.

Apa Itu Covert Selling?

Covert selling ini dapat dikatakan sebagai teknik “gaib” dalam dunia pemasaran. Kenapa? Karena teknik ini bisa membuat Anda tidak terlihat bahwa sebenarnya Anda sedang melakukan promosi produk yang anda jual.

Covert = terselubung, selling = jualan, jadi covert selling adalah teknik berjualan secara terselubung. Secara harfiah, covert selling adalah teknik berjualan dengan memasukkan sebuah informasi yang berhubungan dengan penjualan secara sekilas, ke pikiran bawah sadar calon pembeli.

Contoh covert selling adalah iklan yang disisipkan, sehingga konsumen tidak sadar bahwa ia telah melihat sebuah iklan. 

“Hmm, pantesan cepet banget habisnya ini produk! beneran kebukti, sih. Cuma tinggal pakai 1 produk aja, udah langsung glowing! Yakin gamau glowing cuma pake 1 produk?”

Nah kalimat tadi itu salah satu contoh covert selling skincare. Menarik kan? mau contoh covert selling kosmetik lainnya? Yuk, simak terus!.

Kenapa Covert Selling?

Kebanyakan orang tidak suka dijualin (dipromosikan), tapi mereka suka beli. Yes! Pada dasarnya, manusia memang tidak suka menerima promosi seperti itu (model iklan). Siapa, sih, yang suka sama iklan? Nggak percaya, coba perhatikan respon seseorang atau bahkan respon Anda sendiri jika melihat sebuah iklan di televisi, YouTube ataupun media sosial? Suka di skip, kan? Ngaku, deh!.

Karena terselubung, maka biasanya kehadiran “jualan” nya tidak akan disadari oleh pikiran sadar. Tapi walaupun begitu, akan tetap disadari oleh pikiran bawah sadar. Artinya, walaupun tidak bisa disadari, kehadirannya bisa dirasakan.

Yang menjadi sasaran disini adalah alam bawah sadar di calon pembeli. Itulah mengapa seorang seller disini akan mengarahkan calon pembeli melalui kalimat, informasi atau cerita yang tidak spesifik langsung ke produk.

Baca juga: Omset Itu Apa? Seberapa Penting untuk Bisnis Anda

Komponen Covert Selling

Gimana, sih, Agar Covert selling jadi lebih efektif? Tentunya harus dilengkapi dengan beberapa komponen pendukung supaya jadi lebih menarik! 

New ID ERP CTA Reusable Block 02 1

Komponen pendukung akan membantu Anda dalam menciptakan konten jualan yang tidak terlihat langsung, namun ampuh mempengaruhi alam bawah sadar calon pembeli. Apa saja? Mari, simak bersama tiga poin penting tersebut.

Baca juga: Kamu Wajib Tahu Ini Agar Strategi Pemasaran Usahamu Berhasil

Curiosity (Membangkitkan Rasa Penasaran)

Kunci penting dalam memainkan Covert Selling adalah membangkitkan Rasa Penasaran untuk mereka yang membaca (konten teks), melihat (video), atau mendengarkan (audio, podcast, dsb) konten Anda.

Anda perlu membuat konten yang meningkatkan jiwa kepo pembaca sehingga mereka ingin bertanya atau mencari tahu tentang apa yang Anda bicarakan. Dalam Covert selling, wajib hukumnya untuk membuat pembaca penasaran. Karena konon katanya, penasaran = pemasaran.

Misalnya dalam contoh kata-kata promosi dalam berjualan baju online atau covert selling makanan, memiliki konten yang memancing keingintahuan  pembaca untuk bertanya atau mencari tahu tentang produk itu, meski kontennya tidak secara gamblang membicarakan tentang produk.

Pembaca akan bertanya-tanya, terkait covert selling makanan yang telah dilakukan. Makanan apa sih itu ya, kelihatannya enak banget? Harganya murah lagi. Atau covert selling jualan gamis yang membuat konsumen semakin kepo karena covert selling yang dilakukan dengan setengah-setengah, tidak langsung secara gamblang, sehingga sangat membuat konsumen penasaran.

Konten ini membuat audiens mendapat gambaran tentang benefit dan kelebihan suatu produk. Selanjutnya, karena penasaran, mereka akan mencari tahu tentang produk itu, atau bahkan langsung bertanya lewat kolom komentar atau pesan inbox.

Anda bisa menebak ending nya, bukan? Yes, peluang closing lebih besar!

Ambiguitas (Bermakna Ganda)

Poin penting selanjutnya dalam Covert Selling adalah membangun konten bermakna ganda atau ambiguitas. Artinya, pembaca satu dan yang lainnya, bisa mempunyai persepsi berbeda dalam menelaah konten Anda.

Nah, ciri-ciri kalimat ambigu yaitu terdapat kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna, memiliki sifat yang membingungkan dan tidak mudah dipahami oleh orang lain dan tidak memiliki makna yang jelas.

Anda tidak perlu repot-repot memikirkan seperti apa persepsi untuk pembaca. Highlight nya, ini harus mengarahkan alam bawah sadar mereka ke persepsi positif terhadap konten dan produk Anda.

New ID ERP CTA Reusable Block 04

Misalnya untuk webinar tadi, persepsi mungkin terbagi ke beberapa hal. Yang pertama, materi webinar adalah daging dan bermanfaat. Kedua, harus cepat-cepat join waiting list agar kebagian.

Emotionally (Membangkitkan Emosi atau Perasaan)

Selain mengandung dua hal di atas, poin ini juga tidak boleh terlewatkan. Karena konten dalam covert selling harus bisa membangkitkan emosi dari calon pembeli. Saat mereka menyimak konten, emosi mereka akan ikut muncul ke permukaan.

Untuk memenuhi poin ini, Anda bisa mengkombinasikan copywriting Covert Selling dan Storytelling. Buatlah cerita menarik, bisa singkat atau sedikit lebih panjang, yang membuat emosi pembaca tersentuh.

Contoh Contoh Covert Selling

Dalam melakukan covert selling, Call to action atau ajakan bertindak ini adalah salah satu yang haram hukumnya dalam melakukan covert selling. Pastikan tidak ada ajakan bertindak, tanda seru, nomor handphone, bahkan harga sekalipun. Jika Anda ingin menuliskan nomor handphone di Covert selling-mu, cara menulisnya sangat berbeda dan harus dirangkai secara halus.

Gunakan pola kalimat yang diawali dengan bersyukur ketika menulis Covert selling. Iya, mengawali dengan bersyukur dan menggunakan emosi senang dari konsumen.

Untuk bisa menarik perhatian audiens, Anda perlu memberi gambaran tentang masalah yang sedang Anda hadapi. Angle nya, masalah ini mungkin akan sama dengan masalah kebanyakan orang atau membuat mereka penasaran. Ada beberapa contoh yang bisa Anda lihat agar Anda lebih mudah untuk memahami Covert selling ini

Contoh Covert Selling Minuman

“Saya suka banget minum teh, tapi saya susah banget buat dapetin minuman teh dalam kemasan yang mudah dibawa kemana-mana dan ga bikin sakit tenggorokan. Atau bahkan minuman teh dalam kemasan yang saya minum malah bikin haus terus. Namun, kemarin dapat info dari teman tentang iklan minuman teh dalam kemasan yang satu ini, saya iseng nyobain, Asli, Manisnya pas. Ga bikin seret tenggorokan!.”

Baca juga: 17+ Contoh Iklan Makanan Bikin Pembeli Langsung Lirik!

Contoh Covert Selling Produk Herbal

New ID ERP CTA Reusable Block 05

“Akhirnya berat badan turun juga!. Sudah coba berbagai cara mulai dari diet, olahraga, jaga pola makan, dll tapi berat badan susah banget turun. Terus nemu nih yang cocok banget buat bantu nurunin berat badan, ga merasa terpaksa minumnya karena rasanya enak, bantu banget buat nurunin berat badan lagi, suka banget!”

Covert Selling Gamis

“Masya Allah, ke mana aja Aku. Akhirnya nemuin tempat jual Gamis yang bahannya adem dan ukurannya all size. Alhamdulillah banget.”

Kesimpulan

Nah, ini tadi seputar Covert selling dan contoh-contohnya. Covert selling ini adalah teknik berjualan terselubung dengan memasukkan sebuah informasi yang berhubungan dengan penjualan secara sekilas, ke pikiran bawah sadar calon pembeli. Dengan menjual secara terselubung dan langsung mengarah ke alam bawah sadar pembeli, penjualan menjadi lebih efektif. Covert selling adalah teknik penjualan yang sangat efektif. 

Anda akan terhindar dari orang-orang yang langsung skip ketika melihat konten jualan. Sebaliknya, mereka akan tertarik untuk membaca konten lebih dulu dan menarik mereka untuk penasaran dengan penjelasan Anda.

Ginee Omnichannel

Ingin menerapkan covert selling ke dalam strategi pemasaran Anda? Jangan lupa gunakan tips yang telah disediakan oleh Ginee tadi, ya. Lalu, untuk bisa mengelola semua toko online Anda lebih mudah dan hemat biaya, Anda dapat menggunakan fitur Ginee Omnichannel yang lengkap seperti manajemen produk, stok, pesanan, promosi, laporan data, Ginee Chat, Ginee Ads, dan lain-lain. Daftar Ginee Indonesia sekarang, dapat free trial selama 7 hari full!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03