UKM yang Menjanjikan di Tengah PSBB

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak hanya dilakukan di DKI Jakarta saja. Dipastikan aturan ini juga  diterapkan untuk wilayah sekitar DKI, seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Dalam aturan PSBB terdapat pembatasan mulai dari kegiatan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, transportasi, hingga keagamaan. Dampak penerapan PSBB sangat dirasakan oleh semua masyarakat, termasuk juga penurunan pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM)  karena keterbatasan aktivitas.

Aturan mengenai PSBB di masa pandemi Corona ini diprediksi akan menghasilkan kebiasaan baru yang muncul pada masyarakat. Perhatian yang lebih pada kebersihan diri sendiri, kemasan makanan, hingga layanan pengantaran tanpa kontak adalah contohnya. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat ini berpotensi besar untuk memunculkan peluang usaha baru yang menjanjikan, terutama di sektor dunia UKM. Apa saja itu?

  1. Kuliner

Kesadaran masyarakat akan hidup sehat mulai meningkat di tengah penyebaran Virus Corona ini. Masyarakat mulai berlomba-lomba mengonsumsi makanan sehat mulai dari sayur, buah, jamu dan rempah, hingga makanan organik. Keterbatasan waktu dalam menyiapkan makanan sehat menjadi peluang Anda untuk membuka bisnis penyedia makanan sehat. Pemain bisnis UKM makanan sehat di Jabodetabek sendiri masih kecil, sehingga inilah peluang Anda untuk masuk dalam pasar.

Sektor UKM di bidang kuliner selama PSBB masih boleh beroperasi asalkan mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Seluruh gerai makanan di wilayah yang memberlakukan PSBB tidak diperkenankan untuk membuka layanan makan di tempat. Pilihan take away, delivery, atau pembelian secara online adalah layanan yang diperbolehkan tersedia.

Selain makanan sehat, usaha makanan rumahan online bisa menjadi alternatif bisnis UKM yang menguntungkan. Berdasarkan survei Nielsen pada bulan Maret, ada 30% konsumen Indonesia lebih sering berbelanja online setelah pemberlakuan social distancing. Makanan dengan vacuum pack atau frozen food dapat bertahan lama sehingga dapat dikirim jarak jauh.

  1. Tekstil

Banyak yang beranggapan bahwa industri tekstil adalah bisnis UKM yang paling terdampak akibat adanya wabah pandemi. Di satu sisi, penjualan pakaian mengalami penurunan drastis, namun di sisi lain ada banyak peluang bisnis yang tercipta dari industri ini. Sejak WHO mengimbau masyarakat yang masih sehat untuk menggunakan masker non-medis, permintaan akan masker kain semakin meningkat.

Satu orang diharapkan memiliki setidaknya empat buah masker kain untuk melindungi diri dari penularan Virus Covid-19. Dengan modal yang relatif kecil, berjualan masker kain adalah bisnis UKM saat PSBB adalah bisnis yang cukup menjanjikan.

Tidak hanya masker kain, beberapa industri tekstil kini banyak yang menerima pesanan Alat Pelindung Diri (APD)  untuk tenaga medis dengan harga yang terjangkau. Kebutuhan tenaga medis akan APD yang memadai semakin meningkat. Kondisi ini dapat dijadikan peluang yang bagus untuk bangkit dari