Gudang bukan hanya berperan sebagai tempat penyimpanan barang, namun di dalamnya juga terdapat sistem yang harus berjalan setiap hari. Dalam sistemnya, ada pula sebuah kegiatan penting, yaitu distribusi produk. Distribusi produk sering menjadi kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga karena betapa banyaknya produk yang harus didistribusikan. Oleh karena itu, Supply Chain Management adalah solusinya.
Distribusi produk kepada pelanggan seringkali dilakukan dengan terburu-buru dan kurang koordinasi karena tuntutan pesanan. Staff gudang pun banyak yang berakhir kebingungan dan kesulitan dalam mengelola barang gudang, apalagi ketika pesanan memuncak.
Jika Anda memiliki gudang dan sering mengalami permasalahan karena hecticnya distribusi produk, maka Anda perlu tahu apa itu Supply Chain Management. Simak terus artikel ini karena akan dibahas tuntas mengenai Supply Chain Management hingga strategi yang cocok untuk Anda terapkan di gudang Anda!
Baca juga: Strategi Mengelola Stok Barang di Gudang Penyimpanan
Apa Itu Supply Chain Management?
Mungkin bagi sebagian orang, Supply Chain Management adalah istilah yang asing dan banyak pula yang bertanya-tanya tentang arti Supply Chain Management. Oleh karena itu, materi Supply Chain Management pertama yang akan dibahas adalah dari yang paling dasar, yaitu pengertiannya.
Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli dari Investopedia adalah usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain, Supply Chain Management adalah rangkaian aktivitas yang dibutuhkan dalam pembuatan perencanaan, pengendalian serta distribusi produk dalam gudang.
Contoh Supply Chain Management pada perusahaan sangat luas cakupannya. Mulai dari pembelanjaan hingga distribusi barang, semua aktivitas tersebut dapat dikelola dengan menggunakan Supply Chain Management karena tugas dan fungsi Supply Chain Management adalah mengelola segala aktivitas dalam gudang.
Baca juga: 4 Fungsi WMS Supply Chain atau dalam Rantai Pasok
Tujuan Supply Chain Management
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tugas Supply Chain Management adalah mengelola segala aktivitas dalam gudang. Aktivitas di gudang memang sangat luas cakupannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan yang mampu membantu mengorganisir semua orang sekaligus aktivitas dalam gudang.
Menjunjung prinsip tersebut, tujuan Supply Chain Management adalah mengelola serta mengoordinasi supply & demand secara efektif, sehingga masalah-masalah yang mungkin timbul di proses Supply Chain Management bisa tertangani dengan efektif dan efisien. Masalah-masalah yang sering terjadi meliputi pengadaan barang dan pengelolaan supplier, manajemen hubungan dengan pelanggan atau klien, hingga menentukan level outsourcing.
Proses Supply Chain Management
Dari penjelasan diatas, Anda pasti sudah sedikit paham mengenai manfaat Supply Chain Management dan mengapa Supply Chain Management penting untuk pengelolaan gudang Anda. Namun, Anda juga perlu tahu tentang konsep Supply Chain Management.
Konsep Supply Chain Management sendiri sangat luas cakupannya. Untuk mengerti konsepnya, akan lebih mudah jika Anda mengetahui komponen Supply Chain Management atau bisa juga disebut sebagai proses Supply Chain Management berikut ini!
Proses Perencanaan
Proses ini adalah proses paling awal dari Supply Chain Management. Dalam proses ini, ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan, yaitu perkiraan atau prediksi permintaan konsumen, perencanaan pembelian barang, perencanaan produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi.
Dalam proses ini, sistem forecasting untuk menentukan perkiraan permintaan pelanggan sangat dibutuhkan agar perencanaan pembelian barang, perencanaan produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi juga dapat termaksimalkan. Forecasting juga dibutuhkan untuk mengira-ngira jumlah barang yang tepat untuk diproses dalam tahap ini.
Untuk melakukan forecasting, Anda harus mengonsiderasikan laporan penjualan dan inventaris. Terapkan sistem inventaris yang cocok untuk gudang Anda sehingga forecast yang akan tersedia untuk gudang Anda pun menjadi lebih akurat.
Proses Pembelian atau Pengadaan Barang
Proses selanjutnya setelah perencanaan barang adalah pengadaan atau pembelian. Dalam proses ini, Anda perlu menerapkan sistem procurement, yaitu sistem pembelian barang dalam jumlah dan waktu yang tepat, serta dengan harga terbaik.
Untuk melakukan proses ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti mengajukan wacana pembelian, melakukan penilaian pengajuan pembelian, memberikan persetujuan atas pengajuan pembelian, hingga akhirnya pemesanaan barang pada pihak pemasok.
Proses Produksi
Jika barang sudah dibeli dan sudah tersedia di gudang, maka proses selanjutnya adalah proses produksi. Proses produksi adalah proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang biasanya melibatkan tenaga kerja manusia atau buruh pabrik dan juga tenaga kerja mesin di dalamnya.
Proses produksi tidak boleh berhenti, karena jika berhenti, hal itu bisa berdampak pada keterlambatan ketersediaan barang, keterlambatan pengiriman, dan berdampak pada ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, seluruh proses produksi harus dioptimalkan.
Manajemen Gudang
Setelah produk selesai melewati proses produksi dan menjadi barang siap pakai, produk tersebut harus dimasukkan ke dalam gudang sebelum melalui proses selanjutnya. Dalam gudang, ada pula sistem manajemen yang harus Anda lakukan. Mulai dari proses masuk atau proses inbound, keluar atau outbond, dan pencatatan stok atau stock opname, semua komponen manajemen gudang tersebut harus dilakukan dan diperhatikan.
Proses Pengiriman
Barang yang sudah masuk gudang dan siap kirim harus melewati proses pengiriman. Dalam proses ini, komponen yang terlibat adalah pihak kurir dan transportasi mereka. Anda harus berhati-hati dalam melakukan pengiriman kepada pelanggan, dan jangan lupa untuk terus melakukan pengecekan atau tracking perjalanan produk Anda menuju ke tangan pelanggan.
Proses Pengembalian Barang
Proses terakhir adalah proses pengembalian atau return barang. Proses ini adalah risiko dalam bisnis Anda. Anda harus siap menerima komplain hingga return barang dari pelanggan dengan berbagai alasan. Proses ini sendiri melibatkan permintaan pengembalian barang hingga pengembalian uang kepada pelanggan.
Perbedaan Supply Chain Management dengan Logistik
Supply Chain Management atau SCM memang berkaitan erat dengan logistik, bahkan sering disalah pahami, padahal kedua hal tersebut sangat berbeda. Logistik adalah bagian dari proses Supply Chain Management.
Logistik berfokus pada proses dan sistem pemindahan barang sehingga barang dapat sampai ke tempat tujuan menggunakan mode transportasi dan waktu yang paling optimal. Sementara itu, Supply Chain Management meliputi logistik dan seluruh aktivitas pergudangan yang lebih luas cakupannya.
Strategi SCM
Dalam menjalankan Supply Chain Management, Anda juga perlu menerapkan strategi untuk memaksimalkannya. Ada dua strategi dasar SCM yang bisa Anda terapkan, yaitu:
Tingkatkan Hubungan dengan Supplier
Strategi pertama adalah meningkatkan hubungan dengan supplier atau pemasok. Seperti namanya, Supply Chain Management berpusat pada proses supply produk. Oleh karena itu, membangun hubungan baik dengan pemasok sangatlah penting untuk memastikan apa Supply Chain Management yang Anda terapkan sudah efektif.
Perusahaan yang baik akan membatasi jumlah supplier untuk memaksimalkan proses Supply Chain Management mereka. Oleh karena itu, pastikan supplier yang Anda pilih adalah yang terbaik dan teruslah bangun hubungan yang baik dengan mereka agar proses supply Anda pun terus berjalan lancar tanpa hambatan.
Tingkatkan Layanan Kepada Pelanggan
Strategi lainnya yaitu meningkatkan hubungan Anda dengan pelanggan. Pada akhirnya, seluruh proses bisnis berpusat pada kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu responsif kepada pelanggan dan berikan pelayanan terbaik untuk mereka.
Supply Chain Management Jadi Lebih Optimal dengan Ginee WMS
Anda sudah menerapkan Supply Chain Management tapi masih begitu-begitu saja? Jangan diam saja, berarti ada sistem di gudang Anda yang belum maksimal. Untuk itu, Anda butuh bantuan Ginee WMS!
Dengan menggunakan Warehouse Management System (WMS) yang canggih dan terintegrasi, pengelolaan gudang termasuk Supply Chain Management jadi lebih maksimal dan terorganisir. Gudang terkelola, hati pun bahagia. Yuk, coba dan daftar Ginee WMS gratis sekarang!