Dalam menjalankan bisnis, kehabisan stok adalah hal yang perlu dihindari. Sebab, tidak hanya akan mengganggu jalannya proses jual beli, kehabisan stok juga bisa berdampak pada kepuasan pelanggan terhadap bisnis Anda. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi apabila Anda dapat mengelola stock replenishment dengan baik.

Stock replenishment order adalah kegiatan menambahkan persediaan stok di gudang sebelum persediaan stok barang tersebut habis. Hal ini berguna untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan dari konsumen. Oleh karena itu, Anda tentu harus paham bagaimana cara mengelola stok replenishment dengan baik agar persediaan stok dapat selalu terjaga. 

Jika Anda seorang pemilik bisnis, tapi tidak tahu apa itu stock replenishment, jangan khawatir! Di dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian stock replenishment dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan stock replenishment untuk membantu manajemen persediaan gudang Anda. Yuk, simak!

Baca juga: 7 Cara Mengelola Stok Barang Gudang, Auto Rapi Anti Ribet!

Pengertian Stock Replenishment

Stock replenishment warehouse adalah sebuah kegiatan pengisian kembali stok atau persediaan barang untuk mencapai kondisi stok yang diinginkan. Proses replenishment barang ini meliputi proses pemindahan inventaris dari penyimpanan cadangan ke penyimpanan utama, siklus produksi, distribusi, serta penjualan. 

Dalam rantai pasok, kegiatan pengisian ulang stok ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat selalu memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, auto replenishment sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi kehabisan stok barang. Auto replenishment adalah kegiatan memperbarui stok secara berkala untuk memenuhi permintaan pelanggan.

New ID WMS CTA Reusable Block 03

Namun, masih banyak pemilik bisnis yang belum tahu bagaimana cara melakukan stock replenishment dengan baik. Kebanyakan pemilik bisnis hanya mengandalkan insting mereka untuk memperkirakan penambahan stok pada saat stok barang tersebut mulai menipis. 

Padahal, belum tentu stok barang yang tersedia di gudang butuh untuk ditambah persediaannya dalam waktu dekat. Akibatnya, terjadi penumpukan barang di gudang yang akan menimbulkan kerugian bagi bisnis Anda.

Baca juga: 5 Tips dan Cara Mengatasi Stok Barang Habis, Cegah Sekarang!

Proses Replenishment Cycle dalam Manajemen Gudang

Replenishment cycle atau replenishment system adalah proses yang terjadi ketika retailer melakukan pemesanan kepada pihak produsen dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang di masa yang akan datang. Siklus ini biasanya dimulai saat persediaan barang di gudang tinggal sedikit dan perlu dilakukan penambahan stok barang kembali. Adapun proses yang terjadi pada tahap replenishment cycle ini di antaranya:

Retail Order Trigger

Fase retail order trigger dimulai jika ketersediaan barang sudah mulai menipis dan perlu ditambah agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan menjamin bahwa persediaan barang dapat selalu terjaga dan terpenuhi tanpa membebani biaya penyimpanan barang tersebut.

Retail Order Entry

Proses retail order entry adalah tahapan proses dimana perusahaan melakukan pemesanan langsung kepada pihak distributor atau produsen barang. Proses ini memastikan bahwa pemesanan, baik jumlah maupun jenis barang yang dibutuhkan, ditentukan secara akurat dan rinci sehingga proses pengadaan barang dapat dilakukan secepat mungkin dan tidak ada gangguan pada rantai supply nantinya.

Retail Order Fulfillment

Fase selanjutnya adalah fase retail order fulfillment. Fase ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan barang dilakukan tepat waktu dan meminimalkan biaya pengeluaran. Artinya, tahap retail order fulfillment ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan sambil mempertahankan biaya agar tidak terjadi pengeluaran yang berlebihan.

Retail Order Receiving

Retail order receiving adalah proses yang dimulai ketika perusahaan telah mendapatkan barang dari produsen. Fase ini meliputi proses pengecekan jumlah data barang dan memperbarui informasi stok yang telah tiba ke dalam pencatatan barang, sehingga pelanggan dapat melihat informasi terbaru yang berkaitan dengan stok barang tersebut.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Stock Replenishment

Banyak pemilik usaha yang beranggapan bahwa proses replenishment ini hanya meliputi pengisian kembali stok yang telah menipis. Padahal, proses ini tidak semudah kelihatannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses pengadaan stok yang Anda lakukan dapat berjalan efektif dan tidak terjadi penumpukan barang di dalam gudang.

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan stock replenishment? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Data Stok di Lapangan

Sebelum melakukan stock replenishment, Anda tentu perlu melihat kondisi stok di dalam gudang. Pastikan bahwa data yang terdapat di sistem pencatatan sesuai dengan kondisi persediaan barang di dalam gudang. Hal ini penting demi memastikan bahwa tidak ada penumpukan stok yang berlebih atau kekurangan stok yang dapat mengganggu jalannya sebuah bisnis.

New ID WMS CTA Reusable Block 02

Pengecekan Sebelum Barang Disimpan

Sebelum barang dimasukan ke dalam rak penyimpanan, Anda terlebih dahulu harus mengecek kondisi barang tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada kecacatan atau kerusakan yang terjadi pada barang. Jika ditemukan barang yang berada dalam kondisi yang tidak baik, maka staff gudang bisa segera memisahkan barang tersebut dari rak penyimpanan. Dengan begitu, barang yang diterima oleh konsumen dapat terjaga kualitasnya

Memastikan Stok Baru dan Lama Terpisah

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya terdapat pada proses penyimpanan barang ke dalam rak. Pastikan stok baru tidak tercampur dengan stok lama, terlebih lagi, jika barang tersebut memiliki tanggal kadaluarsa. Oleh karena itu, pemisahan antara stok baru dan stok lama juga penting agar barang tidak bercampur satu sama lain dan mempermudah dalam perhitungan stok nantinya. Simpanlah stok lama dan stok baru di rak yang terpisah agar barang tidak tercampur.

Pemberian Kode

Berilah kode atau label pada setiap barang di gudang. Selain berguna sebagai alat identifikasi dari tiap barang, juga bertujuan untuk mempermudah staff gudang dalam melakukangan pengambilan barang untuk memenuhi permintaan konsumen. 

Selain itu, pemberian kode barang juga berfungsi untuk membantu menata barang di gudang agar terlihat rapi dan tidak berantakan serta mencegah barang bercampur satu sama lain. Dengan begitu, barang dapat tetap terjaga kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen.

Pengoptimalan Ruang

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah pengoptimalan ruang. Hal ini penting karena pengisian ulang stok harus sesuai dengan ruang di gudang. Jangan sampai persediaan barang melebih ruang di gudang dan mengakibatkan terjadinya penumpukan stok dan berpengaruh terhadap penambahan biaya pengeluaran perusahaan. 

Oleh karena itu, pastikan untuk mengoptimalkan ruang dengan mengatur tata letak gudang yang baik agar gudang dapat berfungsi optimal.

Ginee WMS: Solusi Mudah Kelola Persediaan Gudang Anda!

Dalam mengelola sebuah bisnis, penting untuk mengawasi persediaan barang di gudang dan melakukan stock replenishment barang secara berkala agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun, mengelola stock replenishment bukanlah hal yang mudah. Tapi, sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi karena Ginee Indonesia memiliki solusi yang tepat untuk Anda!

Ginee memiliki fitur Ginee WMS yang dapat mengatasi segala permasalahan aktivitas pergudangan Anda dengan efektif. Anda tidak perlu lagi repot melakukan stock opname secara manual karena Ginee bisa mengelolanya secara otomatis untuk Anda.

Ginee WMS juga memiliki berbagai macam fitur yang bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan produktivitas gudang Anda, seperti manajemen pesanan, mengecek ketersediaan stok, proses pengambilan barang hingga pengiriman kepada konsumen dengan cepat dan mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, coba Ginee WMS sekarang juga!

New ID WMS CTA Reusable Block 01