Jika sebelumnya kita telah membahas air freight atau pengiriman lewat udara, dalam artikel ini kita akan membahas tentang “kerabat dekat” dari air freight. Tepat sekali! Sea freight atau ocean freight adalah topik utama dari artikel kali ini.
Dalam dunia logistik atau rantai pasok, penting untuk memperhatikan kepuasan pelanggan khususnya dalam hal pengiriman. Tentu Anda sebagai pemilik bisnis tidak ingin mengecewakan pelanggan Anda dengan pengiriman yang tidak efisien dan tidak efektif.
Sea freight atau ocean freight menjadi salah satu moda transportasi pengiriman barang yang cukup populer layaknya air freight. Ini dikarenakan keamanan serta kecepatan pengirimannya yang tidak kalah dengan pengiriman udara.
Dalam artikel ini, Ginee akan memandu Anda untuk mempelajari semua hal penting mengenai sea freight atau ocean freight, mulai dari definisi, jenis-jenis, tipe kontainer yang tersedia, proses, biaya, hingga pihak-pihak yang terlibat. Selamat membaca!
Apa itu Sea Freight atau Ocean Freight?
Pengiriman laut, juga dikenal sebagai air freight atau ocean freight adalah metode pengiriman barang melalui kapal kargo di perairan luas, seperti lautan, laut, dan jalur air yang dapat dilayari. Selayaknya air freight, sea freight juga merupakan komponen fundamental dari perdagangan global, memfasilitasi pergerakan barang antara negara dan benua.
Dalam sea freight, barang-barang dikemas dan diamankan dalam kontainer pengiriman, yang memiliki berbagai ukuran. Kontainer ini berfungsi sebagai wadah perlindungan bagi barang selama perjalanan. Kontainer tersebut kemudian dimuat ke kapal kargo yang khusus dirancang untuk mengangkut barang melalui jalur air.
Sea freight menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, ini adalah pilihan yang ekonomis untuk mengirimkan volume barang yang besar dalam jarak yang jauh. Karena kapasitas yang besar pada kapal kargo, biaya per unit barang yang diangkut relatif lebih rendah dibandingkan dengan mode transportasi lainnya.
Kedua, sea freight memberikan akses ke jaringan pelabuhan global yang luas, memungkinkan pengiriman mencapai hampir semua tujuan di seluruh dunia. Jaringan yang meluas ini meningkatkan perdagangan internasional dan memungkinkan bisnis untuk memperluas pasar mereka.
Perlu dicatat juga bahwa pengiriman laut mungkin tidak secepat pengiriman udara. Waktu pengiriman untuk pengiriman laut lebih lama karena sifat transportasi di air, yang melibatkan faktor-faktor seperti operasi pelabuhan, kondisi cuaca, dan rute pelayaran.
Namun, untuk industri yang dapat mengakomodasi waktu pengiriman yang lebih lama dan mengutamakan efisiensi biaya, pengiriman laut tetap menjadi pilihan yang populer dan dapat diandalkan.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan dari Freight Collected and Freight Paid?
Jenis-Jenis Sea Freight
Ocean freight memiliki beberapa jenis yang sesuai dengan kebutuhan pengiriman barang. Berikut ini adalah beberapa jenis sea freight yang umum:
1. Full Container Load (FCL)
Dalam pengiriman FCL, sebuah kontainer penuh secara eksklusif dipesan untuk satu pengirim. Pengirim membayar untuk menggunakan seluruh kontainer, terlepas dari apakah kontainer tersebut terisi penuh atau tidak. FCL cocok untuk pengiriman besar atau ketika pengirim membutuhkan penggunaan kontainer secara eksklusif.
2. Less than Container Load (LCL)
Pengiriman LCL melibatkan penggabungan beberapa pengiriman kecil dari pengirim yang berbeda ke dalam satu kontainer. Setiap pengirim hanya membayar untuk ruang yang digunakan oleh barang mereka dalam kontainer tersebut. Pengiriman LCL menjadi pilihan yang ekonomis untuk pengiriman-pengiriman kecil yang tidak membutuhkan kontainer penuh.
3. Roll-on/Roll-off (RoRo)
Pengiriman RoRo umumnya digunakan untuk kendaraan, seperti mobil, truk, dan alat berat. Barang-barang tersebut dapat dengan mudah masuk dan keluar dari kapal menggunakan jalur roll-on/roll-off. Kapal RoRo memiliki area khusus untuk mengangkut kendaraan dan memberikan kemudahan dalam proses pengiriman.
4. Break Bulk Shipping
Pengiriman break bulk melibatkan pengiriman barang yang tidak cocok untuk dimasukkan ke dalam kontainer standar. Barang-barang ini biasanya terdiri dari muatan berat, besar, atau berbentuk aneh, seperti peralatan industri, mesin berukuran besar, atau bagian kapal.
5. Liquid Bulk Shipping
Pengiriman liquid bulk melibatkan transportasi cairan dalam jumlah besar, seperti minyak, gas, dan produk kimia. Muatan ini biasanya disimpan dalam tangki khusus di kapal kargo yang dirancang untuk mengangkut cairan dalam jumlah besar dengan aman.
Baca juga: Apa itu Supply Chain Management: Tujuan, Proses, dan Prinsip
Beragam Tipe Kontainer dalam Sea Freight
Berikut ini adalah beberapa jenis kontainer yang umum digunakan dalam pengiriman laut:
1. Standard Dry Container
Kontainer kering standar adalah yang paling umum digunakan dalam pengiriman laut. Kontainer ini terbuat dari baja tahan karat atau aluminium, dan dirancang untuk mengangkut barang-barang kering yang tidak memerlukan kondisi khusus.
2. High Cube Container
Kontainer High Cube memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari kontainer kering standar. Dengan tinggi tambahan ini, kontainer ini cocok untuk mengangkut barang-barang yang memerlukan ruang vertikal lebih banyak, seperti muatan berukuran tinggi atau berbentuk aneh.
3. Reefer Container
Kontainer Reefer atau kontainer berpendingin digunakan untuk mengangkut barang-barang yang memerlukan suhu terkendali, seperti makanan beku atau produk farmasi yang memerlukan suhu rendah. Kontainer ini dilengkapi dengan sistem pendingin yang dapat menjaga suhu di dalamnya sesuai dengan kebutuhan.
4. Open Top Container
Kontainer Open Top memiliki tutup atas yang dapat dibuka, memungkinkan pengisian dan pengosongan yang lebih mudah untuk barang-barang yang tinggi atau tidak dapat dimuat melalui pintu depan kontainer. Kontainer ini sering digunakan untuk mengangkut muatan seperti mesin berat, peralatan industri, atau kayu yang panjang.
5. Flat Rack Container
Kontainer Flat Rack tidak memiliki sisi atau tutup atas. Mereka terdiri dari rangka baja yang kuat dan digunakan untuk mengangkut barang-barang yang tidak dapat dimuat ke dalam kontainer standar, seperti mesin berat, tangki, atau pipa panjang.
6. Tank Container
Kontainer tangki atau Tank container digunakan untuk mengangkut cairan atau bahan kimia. Mereka dirancang khusus dengan tangki internal yang tahan terhadap muatan cair dan sistem pengaman yang sesuai untuk memastikan keamanan selama pengiriman.
7. Specialized Containers
Selain kontainer-kontainer di atas, ada juga jenis kontainer khusus yang dirancang untuk keperluan khusus. Contohnya seperti kontainer untuk mengangkut mobil (car carrier), kontainer untuk mengangkut hewan hidup (livestock container), atau kontainer untuk mengangkut barang berbahaya (hazardous goods container).
Baca juga: Apa itu Just In Time (JIT)? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Seperti Apa Proses Sea Freight?
Pengiriman laut melibatkan serangkaian proses yang perlu dilalui untuk mengirimkan barang dari titik asal ke tujuan akhir dengan aman dan tepat waktu. Berikut ini adalah beberapa proses utama dalam pengiriman laut:
1. Pemesanan dan Penjadwalan
Proses dimulai dengan pemesanan pengiriman oleh pengirim. Pada tahap ini, rincian tentang muatan, jumlah kontainer, jenis kontainer yang diperlukan, serta jadwal pengiriman akan ditentukan.
2. Pemuatan Barang
Setelah pemesanan dikonfirmasi, barang-barang dikemas dan disiapkan untuk pemuatan. Barang-barang tersebut akan ditempatkan dalam kontainer yang sesuai, dengan memperhatikan pengamanan dan perlindungan selama pengiriman.
3. Pengiriman ke Pelabuhan
Setelah kontainer terisi dengan barang, kontainer-kontainer tersebut akan diangkut ke pelabuhan pengapalan melalui jalur darat. Pengiriman ini dapat dilakukan menggunakan truk kargo atau kereta api, tergantung pada jarak dan lokasi pelabuhan.
4. Penanganan di Pelabuhan
Setibanya di pelabuhan, kontainer-kontainer akan melalui proses penanganan yang meliputi pemeriksaan keamanan, pelabelan, dan pemuatan ke kapal kargo.
5. Pelayaran
Setelah kontainer-kontainer dimuat ke kapal kargo, kapal akan memulai perjalanan melalui jalur laut menuju tujuan akhir. Selama pelayaran, kapal akan melewati berbagai perairan dan melalui rute yang telah ditentukan.
6. Penanganan di Pelabuhan Tujuan
Setelah tiba di pelabuhan tujuan, kontainer-kontainer akan dipindahkan dari kapal kargo ke terminal pelabuhan. Di sini, proses pemindahan dan penanganan kembali dilakukan untuk memastikan barang-barang sampai dengan aman dan tepat waktu.
7. Pengiriman ke Penerima
Setelah barang dikeluarkan dari pelabuhan tujuan, kontainer akan diangkut ke tujuan akhir menggunakan truk kargo atau kereta api. Barang-barang tersebut kemudian akan diserahkan kepada penerima berdasarkan prosedur yang telah ditentukan.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sea Freight
Tarif pengiriman sea freight mengacu pada biaya yang terkait dengan pengiriman barang melalui pengiriman laut. Tarif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang menentukan biaya transportasi barang melalui laut. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi sea cargo freight rates:
- Jarak dan Rute
- Ukuran dan Jenis Kontainer
- Volume dan Berat Barang
- Permintaan Musiman dan Kondisi Pasar
- Biaya Pelabuhan dan Biaya Penanganan
- Biaya Bahan Bakar dan Faktor Penyesuaian Bunker (BAF)
- Kelas Pengiriman dan Jenis Barang
Baca juga: Apa itu Freight Cost atau Biaya Freight? Ini Penjelasannya!
Pihak-Pihak yang Berperan dalam Air Freight
Dalam industri sea freight, terdapat beberapa pihak terkait yang berperan penting dalam menyediakan layanan pengiriman yang efisien dan terpercaya. Berikut ini adalah beberapa pemain utama dalam ocean freight:
- Shipping Lines (Perusahaan Pelayaran)
- Freight Forwarders (Perusahaan Pengirim)
- NVOCC (Non-Vessel Operating Common Carrier)
- Port Operators (Operator Pelabuhan)
- Customs Authorities (Otoritas Bea Cukai)
- Insurance Providers (Penyedia Asuransi)
- Shippers (Pengirim Barang)