Dalam menghasilkan pendapatan segala hal bisa dilakukan, baik dengan cara jualan online tanpa produk, cara jualan di marketplace, melalui media sosial atau melakukan investasi keuangan pada saham ataupun pada sebuah bisnis. Dalam melakukan bisnis usaha diharapkan mengetahui bahwa ROI adalah tingkat pengembalian investasi dari bisnis yang dilakukan.

ROI atau Return On Investment menjadi hal penting dan kerap kali digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur keuntungan bisnis yang diperoleh secara tepat. Serta digunakan untuk mengukur potensi keuntungan dan kerugian yang dialami jika bergabung dan memilih menjalankan bisnis tersebut secara fleksibel.

Untuk membuktikan bahwa ROI adalah faktor bisnis sukses, artikel berikut akan memberikan informasi serta wawasan yang membangun untuk mengetahui ROI itu apa artinya dan pengertian ROI, apa fungsi ROI dalam bisnis, dan faktor apa saja yang mempengaruhi ROI (Return on Investment) serta cara perhitungan ROI (Return on Investment) yang bisa diikuti oleh pebisnis.

New ID ERP CTA Reusable Block 01

ROI Itu Apa Artinya?

Return on investment atau yang disingkat menjadi ROI artinya bentuk pengembalian laba dari investasi yang dilakukan dalam bentuk rasio keuntungan yang diperoleh dari usaha atau modal yang ditanamkan sesuai dengan tujuan dari bisnis yang dijalankan.

Singkatnya, ROI menunjukkan hasil dari jumlah aktiva perusahaan terhadap efisiensi manajemen perusahaan. Dengan pengertian ROI Return on investment umumnya disajikan dalam bentuk pengukuran nilai persentase. Yang mementingkan perhitungan seluruh aktiva perusahaan dalam mengembalikan dana ke investor dan mengabaikan sumber pendanaan perusahaan. Dan umumnya bisa bernilai ROI negatif dan bernilai ROI positif.

Apalagi manfaat ROI atau return on investment sering dicari oleh investor untuk melihat tingkat profitabilitas dari suatu investasi berdasarkan perhitungan laba keseluruhan dengan cakupan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Apa Fungsi ROI, Terutama dalam Bisnis?

Fungsi ROI (Return on Investment) dalam bisnis umumnya untuk bisa mengetahui efisiensi suatu bisnis dari hasil investasi yang sudah ditanamkan atau dilakukan oleh perusahaan. Efisiensi yang dimaksud diarahkan pada tingkat penggunaan investasi tersebut secara efektif dan mampu menghasilkan keuntungan yang sesuai target perhitungan supaya investasi yang dilakukan tersebut tidak berakhir sia-sia atau terbuang dengan percuma.

Dimana fungsi ROI (Return on Investment) yang menghasilkan nilai persentase digunakan investor dalam membantu menghitung potensi keuangan aktual perusahaan, menggambarkan biaya peluang atas dana investasi, mengukur keberhasilan proyek bisnis, sebagai pembanding kinerja investasi antar periode, sebagai evaluasi kinerja bisnis dan mempermudah pengambilan keputusan.

New ID ERP CTA Reusable Block 02 1

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi ROI?

Di dalam arti ROI (Return on Investment) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil perhitungan yang bisa dilihat pada bagian berikut. Berikut 2 faktor yang dapat mempengaruhi Return on Investment (ROI), yaitu sebagai berikut:

Operating Assets (Tingkat Perputaran Aktiva)

Operating assets adalah faktor yang digunakan untuk menghitung kegiatan operasional atas aktiva yang dimiliki atau aktiva yang ditanamkan bagi bisnis dan memiliki dampak langsung pada bisnis. Operating assets atau tingkat perputaran aktiva operasional yang dimaksud bisa berupa bangunan, peralatan, uang serta aset tak berwujud yang memiliki hak paten.

Sedangkan aset seperti investasi dan aset jenis lainnya yang tidak memiliki dampak langsung terhadap operasional bisnis tidak akan termasuk pada operating assets. Dalam ROI terdapat operating assets untuk menampilkan performa bisnis dalam memanfaatkan dan mengelola aset-aset kepemilikan bisnis serta sebagai tolak ukur untuk memperlihatkan arah perkembangan bisnis telah menuju arah lebih maju atau sebaliknya.

Profit Margin

Faktor kedua yang mempengaruhi hasil perhitungan ROI (Return on Investment) adalah profit margin. Dimana profit margin adalah hasil rata-rata dari laba bersih terhadap penjualan bersih dan tidak termasuk dengan beban dan pajak atau lainnya. Bisa dikatakan profit margin adalah laba bersih dari penjualan dan dari itu akan diketahui berapa besar efisiensi sebuah bisnis telah berjalan.

Dalam perhitungan profit margin diharapkan dapat menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh dalam 1 rupiah penjualan. Contohnya 25% adalah nilai profit margin, maka dapat dijelaskan dalam 1 rupiah penjualan mengandung 0,25 rupiah keuntungan. Sehingga investor akan memperhatikan tingkat persentase profit margin bisnis berada dinilai berapa. Nilai ROI yang baik memiliki nilai persen tinggi, maka tinggi pula keuntungan yang didapat.

New ID ERP CTA Reusable Block 04

Bagaimana Perhitungan ROI (Return on Investment)?

ROI (Return on Investment) menjadi salah satu faktor penentu yang menggambarkan bisnis yang dijalankan berada di posisi mana serta mengukur bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan nilai roi dan apakah dijadikan sebagai bahan pendukung investor untuk mempertimbangkan atau memutuskan bergabung dengan bisnis tersebut. Dengan hanya perlu dilakukan perhitungan secara akurat dan tepat.

Maka untuk menghasilkan perhitungan ROI (Return on Investment) yang akurat, real dan tepat, perlu melakukan perhitungan sesuai rumus atau formula perhitungan ROI (Return on Investment). Berikut formula atau rumus roi yang tepat adalah:

Dimana untuk menghitung ROI (Return on Investment) yang pertama adalah hitung total penjualan yang dimiliki perusahaan kemudian kurangi dengan jumlah investasi yang ingin ditanamkan.

Selanjutnya dari hasil tersebut dibagi dengan jumlah investasi yang ditanamkan, terus kalikan dengan 100% agar menghasilkan nilai persentase ROI (Return on Investment) perusahaan tersebut seperti halnya dengan cara menghitung persen keuntungan berdagang.

Dalam melakukan perhitungan ROI (Return on Investment), perlu mengikuti langkah dan konsep utama pengukuran ROI (Return on Investment) yang baik, yakni yang mudah diikuti yaitu:

  1. Mempelajari rumus yang ada dan digunakan perusahaan tersebut.
  2. Menetapkan batas dan sasaran anggaran ROI (Return on Investment). 
  3. Menetapkan budget marketing dengan tepat.
  4. Menghitung ROI (Return on Investment) dengan menggunakan rumus atau formula ROI (Return on Investment).

Contoh ROI (Return on Investment)

Untuk lebih mudah dalam melakukan perhitungan ROI (Return on Investment) yang baik yakni mengikuti contoh soal menghitung ROI berikut:

Contoh ROI (Return on Investment) pada Investasi Saham

Berikut contoh perhitungan ROI (Return on Investment) yang bisa diikuti oleh investor yang ingin menanamkan uangnya dalam bentuk investasi saham, yaitu:

Contoh kasus: Investor ingin melakukan investasi saham sebanyak 50.000 lembar pada perusahaan X dan harga per lembar saham perusahaan X sebesar Rp 1.500,-. Dan investor tidak langsung menjual saham tersebut dan akan menjual saham tersebut dua tahun kemudian dengan harga jual saham per lembar sebesar Rp 3.500,-. Maka berapa ROI (Return on Investment) yang didapatkan investor pada dua tahun kemudian?

New ID ERP CTA Reusable Block 05

Jawab: 

Total pendapatan investasi = 50.000 x 3.500 = Rp 175.000.000

Biaya investasi = 50.000 x 1.500 = Rp 75.000.000

Maka kesimpulan ROI dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan ROI (Return on Investment) yang didapatkan investor dari perusahaan X adalah sebesar 1.3% atau mendapatkan keuntungan sebesar 133% dari modal investasi yang ditanamkan investor.

Contoh ROI (Return on Investment) pada Peralatan Operasional Bisnis

Selanjutnya berikut contoh perhitungan ROI (Return on Investment) yang bisa diikuti oleh pebisnis yang ingin menanamkan uangnya pada peralatan operasional bisnis guna melihat perbandingan antara peralatan mesin yang dibeli dengan tenaga kerja manual, yaitu:

Contoh kasus: Pebisnis ingin mengetahui berapa nilai persen ROI (Return on Investment) yang diperoleh dari membeli peralatan operasional bisnis seperti mesin pencetakan kain tekstil dengan harga Rp 185.000.000,- dan dari mesin percetakan kain tekstil tersebut dapat menghemat tenaga kerja manusia sebanyak 7 orang dan masing-masing digaji sebesar Rp 2.350.000,- per orang selama setahun.

Jawab:

Total pendapatan investasi = 7 x 2.350.000 x 12 = Rp 197.400.000,-

Biaya investasi = Rp 185.000.000

Dari perhitungan hasil diatas, dapat dianalisis ROI (Return on Investment) selama setahun yang didapatkan pebisnis atas membeli peralatan mesin tekstil dengan tenaga kerja manual adalah pebisnis hanya menerima 6.7% dari pembelian mesin kain tekstil atau mengalami kerugian sebesar 0.067 antara pembelian mesin kain tekstil dengan tenaga kerja manual.

Gimana? Sudah tahu, kan, betapa pentingnya ROI untuk kepentingan bisnis Anda? Pastikan Anda menghitung ROI dengan benar agar bisa terhindar dari kerugian. Jangan lupa juga untuk mencatat perhitungan ROI pada laporan keuangan perusahaan Anda.

Baca juga; Laporan Keuangan: Senjata Andalan Para Pencari Informasi Perusahaan

Ginee Omnichannel

Sudah menghitung ROI dengan benar, tapi ternyata keuntungan bisnis yang didapat masih sedikit? Tenang. Ginee Omnichannel bisa membantu Anda! Untuk bisnis online yang lebih cuan, Anda bisa menggunakan fitur-fitur canggih dari Ginee seperti Laporan Data, Manajemen Pesanan, dan berbagai fitur lainnya. Ada banyak manfaat dari Ginee yang bisa Anda dapatkan, lho. Yuk, daftar Ginee sekarang dan dapatkan juga free trial 7 hari full!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03