Dimana untuk menghitung ROI (Return on Investment) yang pertama adalah hitung total penjualan yang dimiliki perusahaan kemudian kurangi dengan jumlah investasi yang ingin ditanamkan.

Selanjutnya dari hasil tersebut dibagi dengan jumlah investasi yang ditanamkan, terus kalikan dengan 100% agar menghasilkan nilai persentase ROI (Return on Investment) perusahaan tersebut seperti halnya dengan cara menghitung persen keuntungan berdagang.

Dalam melakukan perhitungan ROI (Return on Investment), perlu mengikuti langkah dan konsep utama pengukuran ROI (Return on Investment) yang baik, yakni yang mudah diikuti yaitu:

  1. Mempelajari rumus yang ada dan digunakan perusahaan tersebut.
  2. Menetapkan batas dan sasaran anggaran ROI (Return on Investment). 
  3. Menetapkan budget marketing dengan tepat.
  4. Menghitung ROI (Return on Investment) dengan menggunakan rumus atau formula ROI (Return on Investment).

Contoh ROI (Return on Investment)

Untuk lebih mudah dalam melakukan perhitungan ROI (Return on Investment) yang baik yakni mengikuti contoh soal menghitung ROI berikut:

Contoh ROI (Return on Investment) pada Investasi Saham

Berikut contoh perhitungan ROI (Return on Investment) yang bisa diikuti oleh investor yang ingin menanamkan uangnya dalam bentuk investasi saham, yaitu:

Contoh kasus: Investor ingin melakukan investasi saham sebanyak 50.000 lembar pada perusahaan X dan harga per lembar saham perusahaan X sebesar Rp 1.500,-. Dan investor tidak langsung menjual saham tersebut dan akan menjual saham tersebut dua tahun kemudian dengan harga jual saham per lembar sebesar Rp 3.500,-. Maka berapa ROI (Return on Investment) yang didapatkan investor pada dua tahun kemudian?

New ID ERP CTA Reusable Block 05

Jawab: 

Total pendapatan investasi = 50.000 x 3.500 = Rp 175.000.000

Biaya investasi = 50.000 x 1.500 = Rp 75.000.000

Maka kesimpulan ROI dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan ROI (Return on Investment) yang didapatkan investor dari perusahaan X adalah sebesar 1.3% atau mendapatkan keuntungan sebesar 133% dari modal investasi yang ditanamkan investor.

Contoh ROI (Return on Investment) pada Peralatan Operasional Bisnis

Selanjutnya berikut contoh perhitungan ROI (Return on Investment) yang bisa diikuti oleh pebisnis yang ingin menanamkan uangnya pada peralatan operasional bisnis guna melihat perbandingan antara peralatan mesin yang dibeli dengan tenaga kerja manual, yaitu:

Contoh kasus: Pebisnis ingin mengetahui berapa nilai persen ROI (Return on Investment) yang diperoleh dari membeli peralatan operasional bisnis seperti mesin pencetakan kain tekstil dengan harga Rp 185.000.000,- dan dari mesin percetakan kain tekstil tersebut dapat menghemat tenaga kerja manusia sebanyak 7 orang dan masing-masing digaji sebesar Rp 2.350.000,- per orang selama setahun.

Jawab:

Total pendapatan investasi = 7 x 2.350.000 x 12 = Rp 197.400.000,-

Biaya investasi = Rp 185.000.000

Dari perhitungan hasil diatas, dapat dianalisis ROI (Return on Investment) selama setahun yang didapatkan pebisnis atas membeli peralatan mesin tekstil dengan tenaga kerja manual adalah pebisnis hanya menerima 6.7% dari pembelian mesin kain tekstil atau mengalami kerugian sebesar 0.067 antara pembelian mesin kain tekstil dengan tenaga kerja manual.

Gimana? Sudah tahu, kan, betapa pentingnya ROI untuk kepentingan bisnis Anda? Pastikan Anda menghitung ROI dengan benar agar bisa terhindar dari kerugian. Jangan lupa juga untuk mencatat perhitungan ROI pada laporan keuangan perusahaan Anda.

Baca juga; Laporan Keuangan: Senjata Andalan Para Pencari Informasi Perusahaan

Ginee Omnichannel

Sudah menghitung ROI dengan benar, tapi ternyata keuntungan bisnis yang didapat masih sedikit? Tenang. Ginee Omnichannel bisa membantu Anda! Untuk bisnis online yang lebih cuan, Anda bisa menggunakan fitur-fitur canggih dari Ginee seperti Laporan Data, Manajemen Pesanan, dan berbagai fitur lainnya. Ada banyak manfaat dari Ginee yang bisa Anda dapatkan, lho. Yuk, daftar Ginee sekarang dan dapatkan juga free trial 7 hari full!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03