Proses pengembalian barang atau retur pembelian adalah hal yang sangat sering terjadi dalam proses jual-beli. Umumnya terdapat dua jenis retur yaitu retur pembelian dan retur penjualan.
Dan untuk anda pemula bisnis yang ingin melakukan pembukuan sendiri, anda datang pada artikel yang tepat.
Pada artikel kali ini, selain membahas tentang jenis retur, juga akan dibahas pencatatan retur dalam jurnal akuntansi. Karena itu, jangan sampai kalian melewatkannya ya!
Apa Itu Retur?
Retur atau ‘return’ (dalam bahasa Inggris) adalah proses penukaran / penggantian barang yang sebelumnya sudah dibeli atau dijual dengan barang lainnya karena alasan tertentu.
Terdapat beberapa alasan yang mengakibatkan suatu transaksi gagal dan proses retur yang panjang terjadi.
Misalnya, penjual perabot rumah tangga tidak memastikan pengemasan produk sudah sangat aman sebelum mengirimkannya kepada pelanggan. Dengan begini, Anda juga bisa mendapatkan database pelanggan dengan mudha, lho.
Alhasil, terdapat kerusakan pada produk pada proses pengiriman. Ketika pembeli menerima barang dengan kondisi yang tidak sempurna, maka pembeli akan mengajukan retur produk (menukar barang yang telah dibeli) kepada penjual.
Sebelum retur terjadi, biasanya kedua belah pihak akan mendiskusikan terlebih dahulu permasalahan yang membuat transaksi jual beli gagal.
Setelah syarat untuk pengajuan retur terverifikasi dan memenuhi syarat, maka selanjutnya akan diproses dan nota retur juga akan diterbitkan.
Dalam melakukan prosedur retur barang, perusahaan atau penjual akan mencatat ke dalam laporan keuangan. Pencatatan itu dapat berupa retur penjualan dan retur pembelian.
Transaksi retur merupakan jenis transaksi yang cukup umum terutama untuk perusahaan dagang. Lalu apa perbedaan retur pembelian dan penjualan serta pencatatannya? Lihat penjelasan ini ya!
Retur Pembelian
Retur pembelian merupakan pengembalian barang yang telah rusak atau tidak sesuai ekspektasi dari pihak pembeli kepada pihak penjual.
Retur pembelian akan dicatat pada bagian kredit jurnal keuangan, sedangkan utang dagang dicatat pada bagian debit.
Pada saat menyesuaikan retur pembelian akan mempengaruhi pencatatan laporan arus kas.
Retur pembelian dibagi menjadi dua jenis, yaitu retur pembelian secara kredit dan retur pembelian secara tunai.
Untuk lebih jelasnya, coba lihat contoh retur pembelian yang dibahas di bawah ini:
Rumus Retur Pembelian
Pembelian + potongan harga – pembelian bersih.
Berikut ini akan dibahas pembagian retur pembelian, yaitu:
Retur Pembelian Secara Tunai
Pengembalian barang dagang yang telah dibeli oleh pihak pembeli menggunakan tunai kepada pihak penjual, dan dicatat di arus kas dengan note “Barang bisa diretur atau dikembalikan jika rusak”.
Contoh soal retur pembelian secara tunai:
PT. Example Ginee mengembalikan barang yang tidak sesuai pesanan sebesar Rp 35.000 sesuai kesepakatan dengan pihak penjual. Maka jurnal yang akan dibuat oleh PT. Example Ginee adalah:
Retur Pembelian Secara Kredit
Pengembalian barang dagang yang diperjualbelikan antara penjual dan pembeli dengan pembayaran angsuran dan dianggap lunas jika membayar sesuai dengan waktu jatuh tempo, yang telah disepakati oleh pihak pembeli dan pihak penjual.
Contoh retur atas pembelian secara kredit adalah:
Asumsi transaksi adalah PT. Example Ginee mengembalikan barang dagangan yang dibeli secara kredit, maka jurnalnya dicatat sebagai berikut:
Berdasarkan data diatas besar retur pembelian adalah sebesar 50.000 rupiah. Pada kolom debit tercatat akun utang dagang karena transaksi pembelian bukan secara tunai.
Jurnal retur pembelian metode perpetual akan mencatat persediaan barang dagangan secara langsung pada akun persediaan.
Retur Penjualan
Retur penjualan adalah barang yang diterima oleh penjual,dan telah dikembalikan oleh pembeli.
Penjual akan mengembalikan barang yang sudah dikirim karena barangnya mengalami kerusakan atau terjadi hal yang tidak diinginkan.
Retur penjualan memiliki tiga jenis, yaitu:
- Retur penjualan yang mengembalikan kas pihak pembeli;
- Retur penjualan yang dapat mengurangi piutang pihak pembeli;
- Retur penjualan untuk mengganti barang yang tidak layak pakai atau rusak dari pihak pembeli dengan barang baru.
Perbedaan antara poin pertama dan kedua terletak pada jenis transaksi yang terjadi.
Retur penjualan yang mengembalikan kas pada pembeli merupakan jenis retur atas transaksi tunai sedangkan retur penjualan yang mengurangi piutang merupakan jenis transaksi kredit.
Retur yang mengganti barang dengan barang lain merupakan jenis retur ketika pembeli mengembalikan barang yang tidak sesuai ke barang yang seharusnya.
Contoh Retur Penjualan Tunai Dan Retur Pembelian Tunai
Jurnal Retur Penjualan Tunai
Jurnal Retur Pembelian Tunai
Berdasarkan data diatas besar retur pembelian adalah sebesar Rp 132.500
Transaksi Keuangan Penerimaan Potongan Pembelian dan Penjualan Barang :
Potongan pembelian adalah potongan ketika pembeli membeli suatu barang dengan cara kredit dari penjual dengan syarat pembeli melunaskan hutang dalam rentan waktu untuk memperoleh potongan harga.
Potongan penjualan adalah potongan penjual terhadap pembeli yang membeli barang dengan cara kredit dengan syarat penjual menerima pembayaran utang dalam rentan waktu yang telah diberikan agar memperoleh potongan harga.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis retur yaitu retur pembelian dan retur penjualan.
Retur pembelian adalah kegiatan pengembalian barang dari pihak pembeli kembali ke pihak penjual, biasanya terjadi karena adanya ketidaksesuaian barang datang dengan spesifikasi yang dijelaskan.
Retur penjualan adalah kegiatan penerimaan kembali barang dari pembeli kepada penjual akibat adanya ketidaksesuaian produk yang dikirimkan.
Dalam penjurnalan, jika terjadi retur pembelian maka pencatatannya adalah akun utang dagang (jika pembelian secara kredit) atau akun persediaan barang (jika pembelian secara tunai) akan berada pada posisi debit sedangkan akun retur pembelian diletakkan pada posisi kredit.
Sedangkan untuk transaksi retur penjualan, dalam pencatatannya, retur penjualan akan menempati posisi debit dan piutang dagang akan menempati posisi debit.
Nah, sekarang kalian sudah tahu kan perbedaan retur pembelian dan retur penjualan? Lalu, apakah kalian sudah siap untuk memulai penjurnalan bisnis sendiri?
Jualan Online di Ginee Omnichannel, Bisa Untung!
Ginee Omnichannel merupakan sebuah platform yang memungkinkan Anda berjualan di banyak toko dan terdaftar di marketplace. Jadi, kalau Anda gak sanggup ngurus banyak toko sendiri, pakai jasa Ginee aja, dijamin hemat waktu dan biaya!
Ginee Indonesia hadir dengan berbagai fitur yang canggih dan super membantu. Mulai dari manajemen produk, stok, hingga ke Ginee Fulfillment! Mau tahu fitur yang lebih lengkap? Daftar Ginee sekarang! Dapatkan free trial selama 7 hari juga, yuk!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!