Menjalani suatu bisnis itu tak lepas dari perhitungan dan perkiraan. Anda tentunya harus membuat perencanaan yang matang jika ingin bisnis lancar dan sesuai dengan yang telah ditargetkan. Caranya bermacam-macam, salah satunya yaitu menghitung rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah ukuran kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan laba. Nah, bagaimana penjelasan selengkapnya?
Apa yang Dimaksud dengan Profitabilitas Adalah?
Sering menemukan pertanyaan tentang rasio profitabilitas? Apa itu rasio profitabilitas? So, ketika Anda memulai suatu bisnis atau sudah berpengalaman dalam mengatur jalannya sebuah bisnis tersebut, Anda pasti kenal dengan yang namanya laba, bukan? Laba adalah profit yang dihasilkan oleh suatu usaha. Logikanya, semakin besar laba, maka suatu usaha dapat dikatakan berhasil.
Menghitung atau memperkirakan laba itu ada caranya, yaitu melalui rasio profitabilitas. Sehingga, rasio ini berguna untuk menilai kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan laba dan mencari keuntungan yang mutlak selama periode waktu yang ditentukan.
Rasio profitabilitas juga dapat diukur melalui berbagai macam cara, semuanya tergantung pada laba, aktiva, atau modal yang akan dibandingkan satu dengan yang lainnya.
Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Para Ahli
Menurut Harahap (2009), rasio profitabilitas adalah sebuah gambaran kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dari kemampuan dan sumber daya yang tersedia, misalnya penjualan, kas, modal, jumlah tenaga kerja, jumlah cabang perusahaan, dan lain-lain.
Sedangkan, menurut R. Agus Sartono (2010), persamaan dari rasio profitabilitas adalah ukuran untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari laba atau untung.
Kata Susan Irawati (2006), profitability ratios adalah rasio atau ukuran yang berguna untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva sebuah usaha atau kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio ini tentu bisa menjadi tolak ukur perusahaan dalam beroperasi secara efektif dan efisien.
Jenis Rasio Profitabilitas Apa Saja?
Rasio profitabilitas apa saja? Inilah jenis rasio profitabilitas yang terdiri dari 9 hal, berikut penjelasan lengkapnya:
Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor yaitu perhitungan antara penjualan dengan beban (antara laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan). Gunanya menghitung ini yaitu untuk mengukur kemampuan sebuah usaha dalam mengontrol biaya persediaan.
Rumus: (laba kotor / laba pendapatan) x 100%
Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin)
Margin laba operasional merupakan perhitungan keuntungan mutlak atau murni kegiatan operasional bisnis yang berupa proses penjualan. Gunanya untuk mengabaikan kewajiban finansial berupa bunga serta pajak.
Rumus: laba sebelum pajak penjualan
Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio jenis ini berguna untuk menilai persentase laba bersih yang didapatkan setelah ada pengurangan pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Rasio ini mampu mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Makin tinggi net profit margin, maka semakin bagus juga operasional bisnis Anda.
Rumus: laba bersih sesudah pajak / penjualan
Rasio Pengembalian Aset (Return of Assets Ratio)
Rasio Pengembalian Aset adalah tingkat pengembalian aset yang bertujuan untuk menilai persentase keuntungan yang didapatkan perusahaan terkait sumber daya atau total aset. Hal ini dilakukan sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya dapat terlihat secara real-time dan akurat.
Rumus: laba bersih / total aset
Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)
Yang biasa disebut ROE ini adalah jenis rasio yang berguna untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan untung dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut. Penghitungan ROE berasal dari penghasilan terhadap modal yang diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan. Hasilnya, tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham.
Rumus: laba bersih sesudah pajak / ekuitas pemegang saham
Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)
Rasio ini berusaha menampilkan tingkat untung perusahaan setelah membayar biaya variabel produksi, termasuk upah tenaga kerja, bahan baku, dan lainnya sebelum nantinya dikurangi pajak dan bunga. Tujuan menghitung rasio ini yaitu melihat laba yang disebut dengan margin operasional atau margin pendapatan operasional.
Rumus: (laba sebelum pajak dan bunga / penjualan) x 100%
Pengembalian Modal yang Digunakan (Return on Capital Employed)
Rasio jenis ini yaitu berguna untuk mengukur laba perusahaan dari modal yang digunakan dan nilai akhirnya dalam bentuk persentase. Modal tersebut maksudnya ekuitas perusahaan ditambah dengan kewajiban tidak lancar. ROCE ini dapat mengukur efisiensi dan profitabilitas modal.
Rumus: laba sebelum pajak dan bunga / modal kerja
Rumus kedua: laba sebelum pajak dan bunga / (total aset – kewajiban)
Return on Investment (ROI)
ROI atau Return on Investment merupakan jenis rasio yang dapat dihitung berdasarkan laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. ROI ini bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu usaha mendapatkan laba terhadap jumlah aktiva keseluruhan. Makin tinggi ROI, maka semakin bagus juga kondisi perusahaan.
Rumus: ((laba atas investasi – investasi awal) / investasi) x 100%
Baca juga: Katanya ROI Adalah Faktor Sukses Bisnis, Apakah Benar?
Earning Per Share (EPS)
Rasio ini dapat mengukur kemampuan usaha per lembar saham. Jadi, manajemen perusahaan serta pemegang saham akan sangat memperhatikan EPS karena inilah salah satu rasio yang menjadi faktor keberhasilan perusahaan.
Rumus: (laba bersih sesudah pajak – dividen saham preferen) / jumlah saham yang telah beredar
Fungsi Rasio Profitabilitas dalam Bisnis dan Akuntansi
Rumus rasio profitabilitas sudah paham, sekarang saatnya masuk ke pembahasan fungsi rasio profitabilitas dalam bisnis dan akuntansi, yuk!
- Mengukur serta mengetahui laba yang dapat diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.
- Sebagai pembanding untuk mengetahui posisi laba dari tahun sebelumnya dengan tahun saat ini.
- Dapat digunakan bagi para investor dalam mempertimbangkan penilaian terhadap suatu perusahaan.
- Sebagai tolak ukur penilaian bagi trader saham, melihat apakah suatu usaha menghasilkan profit untuk dibeli atau sebaliknya.
- Mengevaluasi kinerja perusahaan dan perkembangan laba perusahaan dari waktu ke waktu.
- Mengetahui jumlah laba bersih setelah pajak.
- Menilai produktivitas perusahaan melalui dana yang digunakan baik itu modal pinjaman atau modal perusahaan sendiri.
Baca juga: Ingin Memiliki Partner Bisnis? Begini Tips Memilih Partner yang Sesuai
Faktor yang Mempengaruhi Rasio Profitabilitas
Faktor yang mempengaruhi analisis rasio profitabilitas yaitu:
- Jenis perusahaan, yaitu suatu usaha yang menjual produk atau jasa.
- Umur, yaitu perusahaan yang lama berdiri cenderung memiliki laba yang lebih stabil.
- Skala ekonomi, yaitu kinerja perusahaan.
- Harga produksi, yaitu jika perusahaan punya biaya produksi lebih murah, mereka akan mendapat laba yang lebih baik dan stabil.
- Bahan produksi, yaitu faktor yang ditentukan berdasarkan kebiasaan bisnis dan cenderung menghasilkan laba lebih stabil.
- Hasil produk, yaitu perusahaan yang memproduksi kebutuhan produk relatif lebih stabil dibandingkan perusahaan yang memproduksi barang modal.
Bagaimana Cara Menghitung Profitabilitas?
Jika dihitung dengan rumus perhitungan margin laba operasional, margin laba kotor, dan margin laba bersih, maka beginilah rumusnya:
Rumus margin laba operasional: laba operasional / penjualan bersih
Rumus margin laba kotor: laba kotor / penjualan bersih
Rumus: margin laba bersih: laba bersih / penjualan bersih
Contoh Perhitungan Rasio Profitabilitas
Mau tahu contoh soal rasio profitabilitas? Yuk, simak perhitungannya berikut.
Perusahaan A memiliki penghasilan laba bersih Rp25.000.000. Sedangkan laba bersih yang dimiliki setelah pajak yaitu Rp1.200.000. Lalu, berapa net margin profitnya?
NPM = laba bersih setelah pajak / penghasilan bersih
NPM = 1.200.000 / 25.000.000 x 100%
NPM = 4,8%
Contoh rasio profitabilitas berikutnya, yaitu perusahaan A berinvestasi sebanyak Rp30.000.000 ke perusahaan lain. Perusahaan A mendapat penghasilan 500 produk dengan laba Rp40.000.000. Berapa ROI-nya?
ROI = laba atas investasi – investasi awal / investasi x 100%
ROI = (40.000.000 – 30.000.000) / 30.000.000 x 100%
ROI = 33,33%
Itulah tadi contoh soal rasio profitabilitas beserta pengertian dari rasio profitabilitas yang lengkap! Selanjutnya, tinggal Anda yang menerapkan perhitungan rasio profitabilitas pada bisnis dan pencatatan laporan keuangan. Gak perlu ribet untuk mencatat atau menganalisis laporan keuangan, karena ada Ginee Omnichannel yang bisa bantu!
Ginee Omnichannel
Ginee adalah platform Omnichannel yang bertujuan untuk mengelola toko online Anda khususnya yang terdaftar di berbagai marketplace atau ecommerce di Indonesia. Ginee punya fitur laporan data yang dapat membantu Anda menyediakan laporan hasil penjualan secara akurat dan lengkap, serta sebagai faktor penentu rencana bisnis ke depannya.
Selain itu, Ginee juga memiliki fitur lain yang juga tak kalah berguna, yaitu Ginee WMS, Ginee Ads, Ginee Fulfillment, manajemen produk, stok, order, promosi, dan lain sebagainya. Yuk, gabung dengan Ginee Indonesia, kelola toko online Anda lebih efisien lagi! Ginee kasih penawaran free trial 7 hari juga, lho.
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan