2. Kewajiban

Kewajiban disini memiliki maksud kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut. Beberapa contoh sederhana dari Kewajiban adalah hutang akun, hutang pajak, pembayaran di muka pelanggan, hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang. Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu kewajiban/utang lancar dan kewajiban/utang jangka panjang.

Kewajiban lancar adalah jenis kewajiban yang memiliki waktu jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun, dimana dalam satu tahun tersebut hutang sudah harus dilunasi. Contohnya dapat berupa utang usaha, gaji, dan bentuk utang lainnya yang memiliki waktu jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Sementara itu, kewajiban jangka panjang adalah jenis kewajiban yang memiliki waktu jatuh tempo pembayaran lebih dari satu tahun. Contohnya adalah obligasi yang waktu jatuh temponya lebih dari satu tahun.

3. Ekuitas atau Modal

Ekuitas adalah bagian dari neraca dimana ekuitas itu dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi private neraca disajikan pada bagian ekuitas bertujuan untuk mengurangi ekuitas.Berdasarkan rasio pertukaran, ekuitas dapat diartikan sebagai selisih antara aset dan kewajiban. Ekuitas dibagi menjadi dua, yaitu Saham Disetor dan Laba Ditahan.

Saham disetor adalah kontribusi tunai dari pemegang saham kepada perusahaan. Dana dari saham disetor dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk investasi modal kerja atau pembelian aset neraca.

Sementara itu, laba ditahan, seperti namanya, adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan perusahaan kepada pemegang saham. Bagian dari akumulasi laba inilah yang terus terakumulasi dari waktu ke waktu kecuali semua laba perusahaan dibagikan sebagai dividen. Karena itu, pemutusan elemen atau bagian persamaan penting bagi sebagian orang tetapi tidak bagi orang lain.

Contoh dari Ekuitas Pemegang Saham adalah Saham, Tambahan modal disetor, laba ditahan dan saham treasuri

5 Langkah Pembuatan Neraca

1. Tentukan Tanggal dan Periode

Penentuan tanggal dan periode ini bertujuan untuk melimitasi dan memberi ruang lingkup agar yang diperhitungkan spesifik kepada yang ditentukan saja. Pada umumnya perusahaan menggunakan sistem kuartal dalam menentukan tanggal dan periode neraca.

2. Identifikasi Aset

Tidak semua aset bersifat sama oleh karena itu perlu dilakukannya identifikasi aset menjadi dua jenis aset yaitu aset lancar dan aset tetap.

Contoh Aset Lancar:

  1. Kas.
  2. Surat Berharga.
  3. Piutang.
  4. Inventaris.

Contoh Aset Tetap:

  1. Surat berharga jangka panjang.
  2. Properti.
  3. Aset tidak berwujud.
New ID ERP CTA Reusable Block 04

3. Identifikasi Kewajiban Anda

Sama halnya seperti aset, tidak semua kewajiban dapat diperlakukan sama, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kewajiban juga. Identifikasi Kewajiban menjadi dua jenis kewajiban yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

Contoh kewajiban lancar:

  1. Akun hutang.
  2. Biaya masih harus dibayar.
  3. Pendapatan tangguhan.
  4. Kertas komersial.
  5. Bagian lancar utang jangka panjang.
  6. Kewajiban lancar lainnya.

Contoh kewajiban jangka panjang:

  1. Pendapatan ditangguhkan.
  2. Kewajiban sewa jangka panjang.
  3. Hutang jangka Panjang.
  4. Liabilitas tidak lancar lainnya.

4. Hitung Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham dihitung oleh jumlah kepemilikan perusahaan tersebut. Jika perusahaannya berbentuk umum, perhitungan menjadi rumit tergantung pada berbagai jenis saham yang dikeluarkan. Perhitungan sebaliknya akan menjadi mudah apabila sebuah perusahaan secara pribadi dipegang oleh satu pemilik saja.

5. Tambahkan Total Liabilitas ke Total Saham dan Bandingkan dengan Aset

Neraca harus bersifat seimbang dan oleh karena itu perlu dibandingkan total aset dengan total kewajiban ditambah ekuitas. Untuk melakukan ini, penjumlahan total liabilitas ke total saham dan membandingkannya itu harus.

Untuk memudahkan mengetahui jumlah yang tertera pada aktiva, aktiva harus dipisah menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Setelah melakukan pemisahan antara aktiva lancar dan aktiva tetap selanjutnya hanya perlu menjumlahkan keduanya saja agar diketahui totalnya.

New ID ERP CTA Reusable Block 05

Contoh Laporan Neraca

image 55

Ginee Bantu Buat Laporan Keuangan!

Membuat neraca atau laporan keuangan lain untuk bisnis memang bukan hal yang mudah. Namun, kini, Anda bisa melakukannya dengan lebih praktis menggunakan laporan performa toko yang disediakan oleh Ginee Indonesia!

Ginee dapat membantu Anda mengelola banyak toko online Anda yang ada di berbagai marketplace lho! Mulai dari manajemen stok, manajemen pesanan, sampai manajemen gudang dan laporan performa toko, semua bisa Anda lakukan lewat satu dashboard saja! Yuk, daftar dan coba Ginee gratis sekarang!

Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel

Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!

Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!

  1. Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
    • Update secara otomatis pesanan dan stok
    • Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
    • Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
  2. Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
    • Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
    • Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
    • Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
New ID ERP CTA Reusable Block 03