Dalam proses pengembangan bisnis, konsep pemasaran dan penjualan merupakan elemen penting yang harus diterapkan untuk meningkatkan omset dan profit. Konsep pemasaran dan penjualan sering dianggap sama dalam prosesnya. Namun sesungguhnya kedua elemen tersebut sangatlah berbeda baik dari segi proses, tujuan, dan juga hasilnya.
Lalu apa sebenarnya perbedaan dari konsep penjualan dan pemasaran? Apa manfaatnya bagi bisnis anda? Bagaimana penerapannya? Ayo baca hingga ke bagian terakhir artikel ini ya!
Pengertian Konsep Pemasaran dan Konsep Penjualan
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29) pemasaran merupakan sebuah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsep merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi keberlangsungan hidup perusahaan (William J. Stanton 2009:181)
Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses komunikasi dan penyerahan nilai yang bertujuan memahami kebutuhan konsumen sehingga dapat terjadi penjualan.
Lalu apa sih fokus konsep pemasaran dan contohnya? Bagaimana dengan konsep penjualan dan contoh-contohnya? Perhatikan pembahasan dibawah ini ya!
Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Konsep pemasaran adalah konsep yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan atau keinginan target pasar lebih baik dari pesaing. Tujuan dari konsep ini adalah agar perusahaan dalam menyampaikan, menciptakan, dan memberikan nilai pelanggan ke pasar yang dituju dan menghasilkan profit jangka panjang.
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran adalah perusahaan yang memproduksi gadget. Seperti perusahaan Dell yang didirikan oleh Michael Dell pada 1984. Awal mulanya, perusahaan ini mengusung konsep sederhana dengan menjual Personal Computer secara langsung ke pelanggan tanpa melalui distributor.
Orientasi bisnis dari perusahaan Dell adalah “semuanya dimulai dan diakhiri dengan pelanggan” berdasarkan inilah mereka merancang sistem VCA (value chain architecture) yang prosesnya mampu menghemat biaya dan meningkatkan value produk secara signifikan.
Di tahun 1996, Dell merambah ke dunia internet dan berhasil mendatangkan lebih dari 40% penjualannya secara online pada tahun 1999. Pada masa ini, Dell memungkinkan pelanggan untuk memiliki kendali penuh atas barang yang mereka inginkan.
Strategi yang mereka gunakan adalah, menyediakan layanan customized Personal Computer dimana pelanggan dapat menyebutkan spesifikasi apa yang mereka inginkan dalam PC mereka dan Dell akan merakitnya sesuai dengan pesanan lalu mengantarkannya ke pelanggan.
Perakitan produk dilakukan di pabrik yang berlokasi di Austin (AS), Limerick (Irlandia), dan Penang (Malaysia). Dell selanjutnya melakukan outsourcing untuk menangani masalah pengiriman ke perusahaan lain yang lebih kompeten di bidang logistik untuk memastikan semua pesanan produk custom bisa terkirim tepat waktu.
Servis dan bantuan teknis yang dibutuhkan para pelanggan dapat diberikan dengan cepat dan real-time. Proses pemesanan mulai dari pengisian formulir pemesanan, review produk yang disertai proses edukasi, sampai pada proses pembayaran, semuanya dipikirkan dengan baik oleh Dell.
Dell menciptakan model bisnis dengan memenuhi pesanan custom melalui direct selling ke semua pelanggannya yang memesan langsung lewat telepon atau internet. Kedekatan dengan pelanggan membuat Dell bisa mengetahui kebutuhan mereka secara lebih spesifik.
Berikut adalah tips agar kalian dapat membuat produk sesuai dengan keinginan konsumen seperti yang dilakukan Dell!
Mengumpulkan Data Pelanggan
Mengumpulkan demografi data pelanggan yang anda miliki. Meskipun demografi tidak dapat dijadikan acuan yang konkrit, namun tetap saja metode ini sangat penting dalam mengumpulkan informasi karena paling murah dan mudah untuk didapatkan.
Segmentasi dari demografi ini sendiri terbagi menjadi:
Usia
Segmentasi usia memiliki relasi dengan beberapa produk khusus. Contohnya seperti penduduk dengan usia remaja membutuhkan produk yang berhubungan dengan perawatan diri dan gadget sedangkan penduduk dengan usia lanjut (lansia) cenderung lebih membutuhkan produk seperti layanan kesehatan khusus, buku rohani, dan sebagainya.
Jenis Kelamin / Gender
Segmentasi ini dibutuhkan untuk mengukur beberapa produk seperti kosmetik dan otomotif. Contohnya akan lebih banyak perempuan yang membeli produk seperti lipstik dan eyeshadow daripada lelaki. Begitu pula mobil berukuran 1000 – 1300 cc dengan gigi otomatis dan mudah diparkir juga cenderung dibeli oleh perempuan.
Penghasilan
Segmentasi pemetaan demografi lain yang dapat dipakai adalah penghasilan. Produk-produk seperti jam tangan Daniel Wellington cenderung lebih banyak dibeli oleh orang dengan penghasilan diatas 5 juta.
Strategi pemasaran cenderung lebih mudah untuk di ciptakan setelah mendapatkan kumpulan informasi seperti disebutkan diatas.
Mengumpulkan Feedback Pelanggan
Feedback atau timbal balik dari pelanggan dapat ditanyakan langsung kepada konsumen dengan wawancara langsung melalui panggilan atau via e-mail.
Opini jujur dari pelanggan memunculkan kesempatan untuk perusahaan memperbaiki dan memikirkan inovasi agar produk berikutnya dapat memenuhi ekspektasi si konsumen.
Melakukan Kampanye Eksperimental
Cara lain untuk menghasilkan produk sesuai ekspektasi pelanggan adalah dengan melakukan kampanye bersifat eksperimental.
Kampanye ini sebaiknya dilakukan dengan segmentasi masing-masing pelanggan. Misalnya pada sales B2B, kampanye dapat dipisahkan berdasarkan jumlah karyawan.
Meskipun pada kenyataannya jumlah karyawan tidak dapat mengukur kesuksesan bisnis namun masih dapat digunakan untuk memastikan pelanggan perusahaan mana yang lebih cenderung melakukan pembelian.
Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial terintegrasi pada pemasaran untuk mendorong perubahan perilaku demi kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Contoh yang paling terkenal adalah perusahaan Tesla yang memusatkan pada pengembangan produk kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Pada International Auto Show yang digelar di San Fransisco pada November 2020, Tesla memamerkan mobil sport bertenaga listrik yang diberi nama Roadster. Sejak Tesla memperkenalkan produk ini, banyak negara di dunia yang mendukung penggunaan mobil bertenaga listrik dan ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Contohnya saja, Israel mulai menyediakan tempat pengisian ulang untuk mobil bertenaga listrik di jalanan kota Tel Aviv yang kemudian disusul oleh Amerika Serikat. Meskipun saat ini bukan hanya Tesla yang memproduksi mobil listrik, namun Tesla masih menjadi yang paling unggul. Contohnya saja jika dibandingkan dengan perusahaan produsen mobil listrik Hyundai.
Keduanya memiliki range harga yang hampir sama. Harga Tesla Standard Range Plus sebelum bea masuk Indonesia adalah $38.190 atau sekitar 550 juta rupiah sedangkan Hyundai Ioniq Electric Prime berkisar pada harga 624 jutaan.
Hyundai Ioniq Electric merupakan mobil elektrik yang mampu berakselerasi dari 0-100 kilometer dalam waktu 9,9 detik masih kalah jika dibandingkan dengan produk luncuran. Tesla Standard Range yang mampu berakselerasi dari 0-100 kilometer dalam waktu 5,3 detik saja.
Terlihat bahwa Tesla berhasil mengkampanyekan rasa peduli lingkungan melalui peluncuran mobil elektriknya dan pada yang bersamaan meraih profit dan menjadi unggulan di antara produsen mobil listrik yang lain.
Tujuan strategis dari pengguna konsep pemasaran sosial adalah keuntungan, manusia, dan ekosistem di planet. Artinya, bagi perusahaan ini, keseimbangan antara keuntungan dan tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan merupakan hal yang paling utama.
Philip Kotler mengidentifikasi pemasaran sosial ke dalam 4 elemen produk berdasarkan daya tarik dan kesejahteraan, yaitu:
Produk yang Kurang Sempurna
Yaitu jenis produk yang tidak mendatangkan daya tarik yang tinggi dan tetap bermanfaat tinggi bagi konsumen. Contoh produknya adalah: obat-obatan medis
Produk yang Memuaskan
Tipe produk yang mendatangkan kepuasan langsung dengan sangat tinggi namun memiliki potensi berdampak buruk bagi lingkungan sosial dalam jangka panjang. Contoh produk: rokok, minuman keras, obat terlarang.
Produk yang Bermanfaat
Dimana jenis produk ini memiliki daya tarik yang sangat rendah namun hadir dengan manfaat yang sangat tinggi bagi konsumen dalam jangka panjang. Contoh produk: deterjen rendah fosfat, shampoo bebas paraben.
Produk yang Sangat Dibutuhkan
Merupakan jenis produk yang mendatangkan kepuasan sangat tinggi dan juga membawa manfaat yang tinggi untuk konsumsi jangka panjang. Contohnya: buku, makanan bergizi, dan lain sebagainya.
Konsep pemasaran sosial merupakan konsep pemasaran yang relatif baru jika dibandingkan dengan konsep lainnya. Tenaga pemasar yang menerapkan konsep ini diajak untuk membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasarannya.
Marketer yang mengusung konsep ini dituntut agar mempertimbangkan laba perusahaan dan berhasil meraih kepuasan pelanggan pada saat yang sama.
Konsep Penjualan (Sales Concept)
Pada buku “Principles of Marketing”, Philip Kotler dan Gary Amstrong menyebutkan bahwa konsep penjualan menitikberatkan penciptaan transaksi penjualan. Berdasarkan pengertian konsep penjualan menurut para ahli diatas, dapat diketahui bahwa metode hard selling sangat identik dengan konsep ini.
Umumnya, perusahaan yang menerapkan konsep ini akan terlebih dahulu menghasilkan produk baru memikirkan strategi menjual. Contoh perusahaan yang menerapkan konsep penjualan adalah perusahaan yang menjual asuransi.
Konsep ini memiliki asumsi bahwa pembeli akan puas setelah mereka terbujuk untuk membeli produk dan dapat melupakan kekecewaan mereka jika produk tidak sesuai harapan.
Perusahaan harus memasarkan produk mereka melalui penjualan pribadi yang agresif, iklan yang bersifat persuasif, promosi penjualan yang luas.
Perbedaan Konsep Penjualan dan Pemasaran
Sesungguhnya melalui penjelasan diatas, perbedaan yang sangat signifikan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran sudah terlihat jelas.
Namun untuk lebih memudahkan kalian dalam membedakan keduanya, kita akan melakukan perbandingan dalam tabel dibawah ini:
Konsep Penjualan | Konsep Pemasaran |
Berorientasi pada penjualan produk | Berorientasi pada kepuasan konsumen |
Tujuannya meraih profit dari penjualan sebanyak mungkin | Tujuannya mendapatkan loyalitas dan kepuasan konsumen |
Mengemas produk semenarik mungkin, memberikan berbagai tawaran menarik agar dapat membujuk individu untuk bertransaksi | Lebih mengutamakan nilai daya jual, kualitas, dan manfaat dari produk yang dihasilkan |
Produk menjadi titik mula terjadinya pemasaran | Kebutuhan konsumen menjadi titik mula terjadinya pemasaran |
Perencanaan untuk mendapatkan profit jangka pendek | Perencanaan untuk mendapatkan profit jangka panjang |
Setelah melihat contoh konsep pemasaran dan penjualan dari pembahasan di atas, apakah kalian sudah bisa mengetahui perbedaan pemasaran dan penjualan?
Kesimpulan
Meskipun sering dianggap sama namun konsep penjualan dan konsep pemasaran memiliki awal dan orientasi yang saling bertolak belakang.
Pelaku usaha dengan konsep penjualan akan terlebih dahulu menyediakan produk lalu memikirkan cara memasarkannya. Sedangkan pelaku usaha dengan konsep pemasaran akan terlebih dahulu mencari tahu apa kebutuhan konsumen dan menyediakan produk yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen itu sendiri.
Ketika sebuah perusahaan berhasil menerapkan konsep pemasaran, maka secara otomatis mereka sudah memiliki orientasi pasar.
Disisi lain, konsep penjualan memiliki resiko yang sangat tinggi. Kekurangan dari teknik konsep penjualan adalah pelaku usaha tidak tahu apa yang dibutuhkan konsumen. Terakhir, selalu ingat untuk menanamkan mindset bahwa produk yang anda tawarkan merupakan satu-satunya dan tidak memiliki pesaing.
Sederhananya, selalu ingatkan diri sendiri bahwa setiap pelanggan yang datang membeli produk anda bukan karena persaingan namun karena toko anda unik. Anda menyediakan produk yang sesuai kebutuhan mereka dan merupakan satu-satunya yang memiliki value tersebut.
Jika kamu adalah pemilik perusahaan atau merupakan tenaga pemasar, konsep seperti apa yang ingin kamu terapkan untuk memasarkan produk? Apa alasannya kamu memilih konsep tersebut? Ayo sharing pendapat kalian!
Ginee Omnichannel: Fitur Lengkap Bantu Bisnis Online Anda
Anda punya toko online lebih dari satu di berbagai marketplace? Apakah kesulitan untuk mengelolanya sendiri? Jangan khawatir, ada Ginee, kok! Ginee Indonesia merupakan sebuah platform yang berguna untuk membantu Anda mengelola semua toko online hanya dari satu dashboard Ginee saja!
Plus, fitur Ginee sangat bermanfaat, lho. Seperti fitur manajemen produk, stok, promosi, dan lainnya. Karena dimudahkan dengan kelola produk atau stok, Anda pasti bisa menggencarkan strategi pemasaran yang makin oke.
Hal itu bisa boost kepuasan konsumen juga karena Anda tidak perlu repot-repot buka satu persatu toko online Anda. Apalagi misalnya banyak chat dari konsumen, tinggal buka Ginee Chat, beres deh!
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan