Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting mempelajari bagaimana konsumen berperilaku dan faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Apa Itu Perilaku Konsumen

Apa yang dimaksud dengan konsumen? Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli produk atau layanan. Istilah ini juga mengacu pada menyewa barang dan jasa. Mereka adalah manusia atau entitas ekonomi lainnya yang menggunakan barang atau jasa. Selain itu, mereka tidak menjual barang yang mereka beli.
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Menurut Kotler dan Keller, perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Sedangkan menurut Basu Swastha, perilaku konsumen adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang barang dan jasa jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut.

Budget Ads mahal, belum untung juga?
Mending join Ginee Ads sekarang! Lebih hemat, iklan gampang, analisis iklan juga lengkap!
Ilmu perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu mengambil suatu keputusan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya yaitu waktu, tenaga, dan uang untuk mengkonsumsi sesuatu, termasuk mempelajari apa, mengapa, kapan, dan dimana seseorang membeli, serta seberapa sering seseorang membeli dan menggunakan suatu produk dan jasa.
Baca juga : 7 Macam Macam Konsumen Bantu Anda Lebih Customer Oriented
Jenis-Jenis Perilaku Konsumen
Ada beberapa jenis perilaku konsumen. Jenis jenis perilaku konsumen tersebut adalah:
Perilaku Membeli yang Kompleks (Complex Buying Behavior)

Misalnya, Anda ingin membeli laptop seharga Rp40 juta. Tentu Anda berpikir panjang sebelum memutuskan pembelian. Sebab, produk tersebut jarang sekali dibeli. Belum lagi, harganya relatif mahal.
Inilah yang dimaksud dengan complex buying behavior. Sebelum membeli produk, konsumen cenderung berpikir panjang.
Perilaku Membeli yang Mengurangi Perbedaan (Dissonance-Reducing Buying Behavior)

Saat punya perilaku ini, konsumen akan sangat terlibat dalam proses pembelian. Akan tetapi, mereka kesulitan menentukan perbedaan antar merek. Nah, kesulitan ini disebut dengan disonansi atau mengurangi perbedaan. Supaya lebih jelas, simak contoh berikut.
Misalnya, Anda ingin membeli penggorengan. Menurut Anda, tak ada perbedaan antara merek penggorengan A, B, C, dan D. Padahal, keempatnya punya sedikit titik beda. Inilah yang disebut dengan disonansi.
Perilaku Membeli yang Telah Terbiasa (Habitual Buying Behavior)

Habitual Buying Behavior adalah perilaku membeli sesuatu yang sudah biasa dibeli. Misalnya, Anda ingin membeli shampo. Anda telah terbiasa membeli sampo merek X, dan tidak ingin melirik merek lainnya.
Dapat disimpulkan, dalam kasus ini, Anda memiliki habitual buying behavior. Ia tak banyak terlibat saat mencari produk. Pemilihan merek cenderung didasarkan kebiasaan.

Mau iklan apapun, omzet belum nambah?
Ayo, rubah itu semua dengan Ginee Ads! Urus semua iklan di berbagai platform sekaligus, gak perlu ribet lagi!
Dengan begitu, keputusan pembelian tidak dipengaruhi oleh loyalitas ataupun campaign dari produk yang dibeli. Ini tentu berbeda dengan dissonance-reducing buying behavior.
Dalam habitual buying behavior, konsumen tak benar-benar terlibat dalam pemilihan merek. Mereka membeli sesuatu hanya karena kebiasaan. Sementara itu, dalam dissonance-reducing buying behavior, konsumen terlibat dalam pemilihan produk.
Mereka tak sekadar membeli karena terbiasa. Akan tetapi, mereka kesulitan menemukan perbedaan antar merek yang ada. Nah, biasanya, habitual buying behavior muncul saat konsumen membeli barang pokok.
Perilaku Mencari Keragaman Produk (Variety Seeking Behavior)

Pada tipe ini, konsumen membeli produk yang berbeda. Akan tetapi, ini dilakukan bukan karena mereka tidak puas dengan produk sebelumnya. Perilaku tersebut didasari oleh motivasi untuk mencari variasi dari produk yang telah mereka miliki.
Baca juga : 3 Contoh Target Konsumen dan Tips Dapat Target Sesuai!
Mengapa Perilaku Konsumen Harus Diperhatikan

Apa itu konsumen? Apa pentingnya mengetahui perilaku konsumen? Dengan mengetahui perilaku konsumen, Anda dapat meyakinkan konsumen untuk membeli produk Anda.
Perilaku konsumen tidak hanya berguna untuk pengembangan produk baru. Masih ada banyak manfaat perilaku konsumen bagi sales dan product development. Beberapa hal yang menjadi alasan mengapa perilaku konsumen harus diperhatikan adalah:
- Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen.
- Merancang program marketing yang sesuai.
- Memprediksi tren pasar.
- Meningkatkan daya saing dengan kompetitor.
- Meningkatkan customer service.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Mengetahui perilaku konsumen dapat membantu menentukan target konsumen. Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melewati lima tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan pasca pembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut para ahli adalah:
Menurut Engel et.al, (1994) ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:
- Faktor perbedaan individu terdiri dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
- Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
- Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.
Sedangkan Menurut Kotler (2000), faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah:
Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli.
Contoh faktor budaya yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman serta situasi kehidupan yang umum. Budaya termasuk mencakup nasionalisme, agama, kelompok ras, serta wilayah geografis.
Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti perilaku kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta peran dan status sosial dari konsumen.
Contoh faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi guna mencapai sasaran individu atau bersama. Ada beberapa kelompok primer yang punya interaksi reguler tapi sifatnya informal, seperti keluarga, teman, tetangga, serta rekan kerja.
Keluar budget Ads, olshop gak dilirik?
Sayang banget! Mending sama Ginee Ads, bisa beriklan di manapun, ngurusnya easy, dijamin ada laporannya!

Ada pula kelompok sekunder yang punya interaksi kurang reguler tapi bersifat formal, seperti organisasi keagamaan, asosiasi profesional, serta serikat pekerja.
Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi. Gaya hidup, serta kepribadian dan kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Faktor Psikologis

Sebagian besar faktor psikologis dipengaruhi lingkungan tempat tinggal. Berikut ini beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen:
- Motivasi. Motivasi yang kuat akan mendorong konsumen untuk memilih serta membeli barang yang dibutuhkannya. Adanya motif dan dorongan dapat membantu seseorang bertindak, terutama dalam hal membeli produk atau jasa.
- Persepsi. Seseorang yang termotivasi pastinya akan bertindak. Karena persepsi mempengaruhi motivasi dan tindakan seseorang dalam situasi tertentu.
- Pengetahuan. Pengetahuan menggambarkan perubahan perilaku individu yang didasarkan pada pengalaman. Karena saat orang bertindak, mereka belajar dan mendapat pengalaman serta pengetahuan.
- Keyakinan dan sikap. Lewat tindakan dan belajar, seseorang akan mendapat keyakinan serta sikap. Dua faktor inilah yang mempengaruhi perilaku pembelian produk dan jasa. Keyakinan akan membentuk citra produk dan merek.
Raih Konsumen Secara Cepat dan Tepat dengan Ginee Ads!
Meraih konsumen yang tepat bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan dengan cepat. Namun, periklanan di berbagai media digital dapat menjadi solusi cepat dan tepat untuk memperkenalkan produk dan jasa Anda serta menarik konsumen yang lebih banyak lagi. Belum terlalu mengerti tentang periklanan digital? Tenang saja!
Untuk itulah Ginee Ads diciptakan! Dengan bantuan teknologi berbasis AI dan tenaga profesional yang sudah berpengalaman, mampu membawa lebih banyak audiens secara cepat dan tepat. Dengan Ginee Ads, Anda juga akan diberikan potret dan perjalanan konsumen Anda serta membuat perencanaan strategi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik calon konsumen.
Ginee juga akan memberikan Anda laporan atas kinerja iklan yang nantinya bisa Anda pelajari sebagai bahan evaluasi. Yuk, konsultasikan ke Ginee Ads Indonesia sekarang!
Banyak beriklan di mana-mana malah pusing sendiri?
Aman, Ginee Ads solusinya! Kamu bisa atur iklan di Facebook, Instagram, Google, marketplace Ads, dan lainnya sama Ginee. Lebih efisien, bisa nentuin strategi iklan yang baik, gak ribet!