Jika Anda bekerja di bidang ritel, tentu Anda sudah cukup mengetahui dan mendengar tentang apa itu konsinyasi. Namun, tidak jarang orang-orang yang masih belum memahami arti sistem konsinyasi dan juga bagaimana cara kerja konsinyasi.
Pada artikel ini, Ginee akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lengkap! Mulai dari arti sistem konsinyasi, serba-serbinya, kelebihan dan kekurangan, serta alur dan proses konsinyasi. Selamat membaca!
Pengertian Konsinyasi
Apa itu konsinyasi? Konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain, atau bisa disebut juga sebuah bentuk kerjasama antara penjual dan penyedia barang.
Dimana, biasanya penyedia barang melakukan penitipan barang yang akan dijualkan ke pedagang yang pada umumnya dipercaya karena pedagang tersebut biasanya adalah pedagang-pedagang besar.
Serba-Serbi Konsinyasi yang Perlu Anda Ketahui
Berikut adalah beberapa serba-serbi seputar konsinyasi yang penting untuk Anda ketahui:
- Penyedia barang biasanya disebut sebagai penyalur dan pedagang barang yang dititipkan biasanya disebut sebagai consignor/konsinyor, sedangkan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai consignee.
- Yang disebut sebagai barang konsinyasi adalah barang yang dijadikan sebagai bahan untuk dititipkan seperti contoh fashion, elektronik, peralatan pertukangan, dan bahkan seniman dapat menggunakan penjualan sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar lokal dengan tujuan menaikan penjualannya.
- Cara dan proses konsinyasi ini cenderung unik dikarenakan pedagang tersebut hampir tidak perlu mengeluarkan modal untuk barang yang dijual, sementara penyedia barang tersebut hampir tidak perlu mengeluarkan modal dan usaha juga untuk menyewa ruko/kios atau membesarkan nama bisnis mereka.
Kelebihan Sistem Konsinyasi
Setelah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan pemasaran sistem konsinyasi dan penjualan dengan sistem konsinyasi, selanjutnya Anda juga harus memahami kelebihan sistem konsinyasi, entah itu bagi consignor atau consignee. Berikut di antaranya:
1. Kelebihan Sistem Konsinyasi bagi Penyedia Barang atau Consignor
- Produk yang dimiliki bisa dipasarkan di toko yang sudah memiliki pelanggan yang banyak sehingga tidak takut produk yang dititipkan ini tidak laku.
- Tidak perlu melakukan penjualan langsung (Direct Selling) ke konsumen.
- Lebih bisa fokus mengelola kualitas produk daripada memikirkan bagian pemasarannya.
2. Kelebihan Sistem Konsinyasi bagi Pedagang atau Consignee
- Tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang yang akan dijual.
- Resiko yang sangat sedikit karena perhitungan modal lebih rendah sehingga perhitungan ROI lebih tinggi.
- Produk yang dipajangkan di toko menjadi lebih banyak sehingga produk yang disediakan toko kelihatan lebih lengkap.
Kekurangan Sistem Konsinyasi
Selain kelebihan, sistem konsinyasi juga tetap memiliki kekurangan yang harus Anda catat sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk memakai sistem ini. Berikut di antaranya:
1. Kekurangan Sistem Konsinyasi bagi Penyedia Barang atau Consignor
- Jika toko yang dipilih tidak sesuai dengan target pasar yang akan kita pasarkan, produk tersebut tidak akan terjual dengan cepat dan tidak akan terjual sesuai dengan harapan. Hal ini tentunya tidak akan mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari yang diharapkan.
- Bila produk yang dikonsinyasikan adalah produk segar yang bisa rusak atau kadaluarsa, produk tersebut tidak bisa dikonsinyasikan dalam waktu lama dan apabila terjadi kerusakan, sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang dikarenakan penjualan ini bersifat penitipan.
- Penyalur / Konsinyor cenderung tidak begitu memperhatikan penjualan produk yang dititipkan ini dikarenakan kurangnya rasa “kepemilikan” akan produk tersebut.
2. Kekurangan Sistem Konsinyasi bagi Pedagang atau Consignee
- Bila terjadi kerusakan dikarenakan kesalahan penanganan oleh pedagang, maka produk tersebut dianggap sebagai terjual.
- Bila terjadi kehilangan, produk tersebut juga dianggap sebagai terjual.
Bagaimana Cara Kerja dan Alur Konsinyasi?
Lalu, bagaimana sih cara kerja atau alur sistem konsinyasi sebenarnya? Konsinyasi pada umumnya dimulai oleh penyedia barang yang mencari toko yang cocok atau sesuai dengan kategori produk yang kita jual.
Kemudian penyedia barang tersebut menghubungi pedagang atau penyalur barang guna membahas perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama ini tidak mutlak dan tergantung kepada kedua belah pihak tersebut, setiap pelaku konsinyasi pasti memiliki sistem kerjasama yang berbeda-beda pula.
Masih Bingung? Simak Contoh Sistem Konsinyasi ini!
Katakanlah terdapat penyedia barang yang merupakan seorang pengrajin boneka dan ingin menjualkan produk boneka hasil karyanya, pengrajin tersebut akan mencari toko boneka yang terpercaya dan kemungkinan berpeluang untuk diajak kerja-sama konsinyasi.
Penyedia barang selanjutnya akan menghubungi pedagang tersebut untuk menawarkan produk yang akan dikonsinyasikan. Apabila pedagang berminat untuk menjual barang tersebut secara konsinyasi, maka bentuk kerjasama pun akan dibahas.
Dalam contoh ini, penyedia barang akan memberikan syarat yang berbunyi apabila produk yang terjual ini rusak dikarenakan kesalahan penanganan atau hilang, maka produk tersebut akan dianggap terjual. Sementara pedagang akan mengajukan syarat bila terjual, pedagang akan melunaskan penjualan tersebut selama 7 hari setelah barang tersebut laku terjual.
Setelah kedua belah pihak sepakat akan syarat satu sama lain maka surat atau pakta perjanjian akan dibuat guna untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian harinya dan kedua pihak akan menandatangani pakta tersebut.
Produk pun akan dipajang dan dijual di toko pedagang tersebut. Pemilik toko tidak mengeluarkan sepeserpun sebagai modal barang tersebut dan apabila produk tersebut terjual, pemilik toko tetap mendapatkan keuntungan juga.
Pada saat produk tersebut terjual, pedagang akan mengkonfirmasi kepada penyedia barang bahwa produk tersebut sudah terjual dan pelunasan akan dilakukan 7 hari setelah produk tersebut terjual. Di hari ke 7 tersebut pedagang akan melunaskan sesuai dengan perjanjian dan kedua belah pihak memperoleh keuntungan satu sama lainnya.
Kira-kira demikian studi kasus yang cukup konkrit mengenai alur sistem konsinyasi. Untuk bisa lebih memahami lebih kuat lagi, Anda bisa menyimak gambar di bawah ini:
Tips Melakukan Kerjasama dengan Sistem Konsinyasi
Sebagai penutup, Ginee telah merangkum beberapa tips bagi Anda yang hendak melakukan kerjasama konsinyasi. Hal ini penting jika Anda ingin kerjasama tersebut berjalan dengan sukses, tanpa ada masalah apapun, serta meraup keuntungan yang maksimal.
Berikut adalah 5 tips melakukan sistem konsinyasi:
- Pastikan Anda memahami tujuan dan syarat-syarat konsinyasi yang akan dilakukan.
- Pilih pihak ketiga yang dapat dipercaya untuk menyimpan dan menjual barang yang dikonsinyasikan. Anda bisa melihat terlebih dahulu track record pihak ketiga tersebut.
- Buat dokumen konsinyasi yang menjelaskan secara detail tujuan, syarat-syarat, dan jangka waktu konsinyasi. Pastikan dokumen ini disahkan oleh pihak-pihak yang terlibat.
- Simpan salinan dokumen konsinyasi dan bukti pengiriman dokumen atau benda ke pihak ketiga yang dipilih. Ini akan menjadi bukti penting dalam kejadian sengketa hukum.
- Jika terjadi perubahan atau penyelesaian dalam konsinyasi, pastikan untuk membuat dokumen yang mencatat perubahan tersebut dan membuat salinan dokumen tersebut.
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan