Apa itu hard selling dan apa bedanya dengan soft selling? Hard selling dan soft selling adalah teknik pemasaran yang digunakan oleh pengusaha untuk mendekati konsumen. Teknik ini dilakukan untuk menarik perhatian dari konsumen atau pembeli dalam membeli sebuah produk.
Pengertian Hard Selling
Hard selling merupakan metode yang dilakukan dengan pendekatan marketing yang bersifat secara langsung dengan tujuan pada pendekatan yang membuat pelanggan berminat melakukan transaksi secara langsung.
Iklan hard selling yang dilakukan memberikan kesan kepada konsumen yang menjual barang secara terburu-buru atau secara tidak sengaja membuat konsumen membeli barang atau produk tersebut. Padahal pembeli tidak berniat membeli produk yang ditawarkan oleh salesperson.
Hard selling dapat dilakukan secara online dan offline yang dapat dilakukan oleh salesperson. Sistem hard selling ini dianggap sebagai metode agresif dengan membuat pelanggan atau konsumen merasa terburu-buru. Dalam penggunaan metode hard selling dapat dilakukan pada kebutuhan tertentu yang menjadi cara yang efektif.
Contoh poster hard selling menjadi salah satu teknik yang dilakukan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa produk ini terdapat di toko mana dan poster yang diletakkan atau diberikan kadang terasa mengganggu. Sehingga pembeli merasa poster atau produk yang dilakukan merupakan penjualan yang dilakukan secara terpaksa.
Sedangkan soft selling merupakan cara pemasaran dengan menggunakan bahasa yang membuat orang penasaran dan halus. Calon konsumen tidak merasa terburu-buru atau terpaksa dalam melakukan pembelian atau transaksi dengan penjual. Hal ini dapat terjadi kepada seseorang yang melihat iklan atau mendengarkan salesperson menjelaskan produk yang dijual.
Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling
Hard selling adalah penjualan yang lebih agresif atau secara tidak sengaja memaksa calon pembeli untuk membeli sebuah produk yang dipromosikan. Hal ini berbeda dengan soft selling yang mengandalkan penggunaan kata-kata yang halus sehingga calon konsumen akan memiliki rasa penasaran terhadap produk yang ditawarkan.
Penggunaan iklan dengan melakukan buy 1 get 1 yang mana produk merupakan cara teknik pemasaran yang dilakukan dengan teknik hard selling. Penjual menjual sebuah produk secara tidak sengaja memaksa pembelian sebuah produk atau barang. Karena produk yang dilakukan hanya bersifat sementara. Promosi ini merupakan cara promosi yang menarik perhatian dari pembeli.
Salah satu contoh iklan hard selling dan soft selling adalah terlihat dari teknik hard selling yang melakukan email penawaran produk, katalog produk, promo pre order, diskon berbatas waktu dan lain sebagainya. Sedangkan contoh soft selling dapat dilihat dari giveaway, pemberian produk gratis dan lain sebagainya.
Iklan soft selling giveaway yang dilakukan adalah untuk menarik konsumen kembali melakukan transaksi jual beli. Konsumen merasa bahagia ketika mendapatkan barang tambahan dari pembelian atau transaksi yang dilakukan. Hal lain yang mempengaruhi perbedaan hard selling dan soft selling yaitu:
Jangka Waktu Penjualan
Pada jangka waktu penjualan digunakan dalam jangka waktu yang pendek. Penggunaan hard selling ini dilakukan oleh penjual agar barang atau produk yang dijual langsung dibeli oleh pembeli Sedangkan penggunaan soft selling memiliki waktu penjualan jangka panjang. Pembeli merasa senang dalam melakukan transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual.
Soft selling berguna untuk jangka panjang. Karena pembeli melakukan penggunaan dan penjualan yang dilakukan melalui produk atau jasa yang ditawarkan. Sedangkan beberapa perusahaan menentukan omset yang perlu didapatkan oleh pembeli. Dalam hubungan masyarakat terdapat beberapa orang yang bertanya mengenai omset itu apa? Omset itu sangat penting dalam sebuah bisnis.
Ketertarikan Konsumen
Pada penjualan soft selling yang dilakukan oleh penjual yang ingin memiliki citra serta brand yang baik bagi perusahaan akan melakukan penjualan soft selling. Pembeli dapat merekomendasikan produk atau barang yang dibeli kepada teman atau tetangganya. Sehingga pembeli yang memiliki brand akan menghasilkan penjualan yang baik.
Sedangkan hard selling yang dilakukan bersifat sementara. Dikarenakan produk atau barang yang dijual ingin cepat dijual oleh penjual kepada pembeli secara langsung. Yang mengakibatkan pembeli merasa seperti dikejar-kejar oleh penjual.
Untuk menarik konsumen lebih banyak memerlukan pemasaran dalam meningkatkan penjualan yang dilakukan dengan mengetahui beberapa cara dalam melakukan penjualan. Hal ini merupakan strategi pemasaran dalam menarik minat konsumen terhadap sebuah produk.
Baca juga: 7 Marketing Tips 100% Terbukti Berhasil Tingkatkan Sales
Bidang Industri yang Menggunakan
Pada teknik yang menjual kepada konsumen secara hard selling maupun soft selling tergantung pada industri.Pada industri yang menggunakan hard selling adalah telemarketing, perbankan, asuransi dan lain sebagainya. Teknik penjualan yang menggunakan soft selling adalah marketing, konsultan, dan lain sebagainya.
Untuk menggunakan teknik penjualan ini dapat digunakan di bidang manapun. Hasil dari teknik ini juga dapat digabungkan dengan penggunaanya yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Jika perusahaan mengincar keuntungan dalam jangka panjang dan loyalitas konsumen dapat menggunakan teknik soft selling.
Contoh hard selling makanan berguna menarik konsumen melakukan pembelian seperti KFC yang memberikan harga sale setiap hari kamis dengan harga 109.000 untuk 10 potong ayam. Oleh karena itu, makanan tersebut telah dikenal oleh masyarakat. Sehingga secara tidak sadar promosi yang dilakukan merupakan teknik pemasaran hard selling.
Baca juga: 7 Cara Menjual Barang secara Online, Dijamin Cepat Laku!
Fungsi Hard Selling
Hard selling yang melakukan penjualan produk yang dilakukan secara singkat dan tanpa basa-basi. Metode yang digunakan merupakan produk yang familiar dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi dari hard selling sendiri dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan transaksi secara langsung.
Selain itu, hard selling dilakukan dengan membeli dalam jumlah tertentu. Hard selling didasarkan dengan produk yang didiskon. Oleh karena itu, pembeli akan membeli produk tersebut yang telah dikenal dan memiliki transaksi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Hard selling adalah teknik penjualan yang menggunakan cara pendekatan marketing yang dilakukan tanpa basa-basi. Selain itu penjualan memerlukan beberapa inspirasi iklan yang dibuat untuk menarik perhatian dari calon pembeli.
Fungsi Soft Selling
Soft selling memiliki tujuan jangka panjang. Soft selling dapat dilakukan dengan membangun kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk. Selain itu, reputasi bisnis dan brand awareness yang baik akan mendatangkan calon konsumen yang banyak. Apabila soft selling telah dilakukan maka akan menghasilkan hubungan yang baik dengan konsumen.
Selain, menghasilkan hubungan yang baik soft selling contoh yang paling menghasilkan ikatan yang mendalam antara penjual dan pembeli. Penjual menarik perhatian pembeli melalui sample produk. Fungsi diberikan sample agar pembeli mengetahui produk yang dijual dan memperkenalkan produk secara detail yang dilakukan melalui potongan harga yang dilakukan untuk membeli sebuah produk.
Untuk melakukan penjualan baju juga memerlukan kata-kata promosi baju yang memiliki fungsi menarik perhatian pembeli yang dilakukan secara halus dan tanpa terpaksa dalam melakukan sebuah transaksi.
Ginee Omnichannel
Sudah tahu bedanya hard selling dengan soft selling, kan? Sekarang saatnya Anda untuk menerapkan strategi marketing yang sesuai dengan jenis bisnis yang Anda jalani. Selain itu, gunakan Ginee Omnichannel juga untuk membantu mengelola semua bisnis marketplace Anda hanya dalam satu dashboard saja. Lebih hemat biaya dan waktu kalau pakai Ginee!
Ginee juga menyediakan fitur seperti manajemen produk, stok, pesanan, promosi, laporan data, Ginee Chat, Ginee Ads, Ginee WMS, dan lain-lain. Daftar Ginee Indonesia segera, klaim free trial selama 7 hari full!
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan