Mengelola bisnis memang bukan hal yang mudah, apalagi bila bisnis yang Anda jalankan mengalami penurunan. Anda harus memutar otak untuk mencari cara selamatkan bisnis dari kebangkrutan. Terasa pusing dan berat pasti. Oleh karena itu, di artikel ini akan dijelaskan bagaimana cara menghindari kebangkrutan usaha.
Jika belajar dari cara Djarum menghindar kebangkrutan, Anda bisa menyadari bahwa setiap bisnis terlihat seperti roda yang sedang berputar. Bisnis Anda terkadang berada di atas masa keuntungan dan terkadang berada di bawah yaitu masa kesulitan yang dapat berujung kepada usaha bangkrut.
Jika perusahaan Anda adalah perusahaan yang terancam bangkrut, Anda harus mengetahui bagaimana cara menghindari kebangkrutan dengan mengetahui apa saja penyebab perusahaan bangkrut terlebih dahulu.
4 Penyebab Kebangkrutan Bisnis
Tahukah Anda apa itu pailit? Pailit adalah kemacetan pembayaran. Jika Anda sedang mengalami pailit, Anda belum tentu sedang mengalami kebangkrutan. Namun, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk membedakan bagaimanakah cara mengetahui usaha mengalami kemajuan atau kemunduran, Anda bisa menyebabkan bisnis Anda menjadi bangkrut juga, lho.
Berikut 4 penyebab kebangkrutan bisnis
Salah Mengelola Keuangan Perusahaan
Terkadang, sebuah perusahaan terlihat sedang sehat secara ekonominya, namun ternyata jika diteliti lebih lanjut, perusahaan tersebut sedang dalam mengalami pengelolaan keuangan yang salah dan menyebabkan bisnis bangkrut. Perusahaan harus mengerti apa perbedaan aset dan liabilitas.
Tidak Berinovasi
Ya, benar, bahwa strategi yang sebelumnya telah membawa perusahaan Anda mengalami kemajuan dan keberhasilan. Namun jika Anda berhenti berinovasi dan puas dengan hasil pencapaianmu saja, Anda akan ketinggalan dengan kompetitor Anda yang berinovasi untuk menjadi lebih baik daripada perusahaan Anda.
Tidak Mengamati Kompetitor
Setiap pebisnis sepakat bahwa setiap bisnis memiliki kompetitor atau pesaing. Jika Anda terlalu fokus pada perubahan atau kondisi internal saja dan mengabaikan pergerakan kompetitor, Anda bisa menyebabkan perusahaan bangkrut karena tidak siap menghadapi pertarungan bisnis.
Tidak Mengamati Perubahan Pola Konsumsi Konsumen
Jika Anda berpikir bahwa pembeli akan selalu membeli produk Anda, Anda salah besar! Sebagai pengusaha, Andalah yang harus memikirkan bagaimana cara Anda menghadirkan sebuah produk atau jasa yang dapat menyelesaikan masalah pembeli. Dengan demikian jika pola konsumsi konsumen berubah, Anda juga akan berinovasi untuk mengikuti perubahan.
6 Cara Selamatkan Bisnis dari Kebangkrutan
Setelah anda mengetahui apa penyebab bisnis Anda mengalami kebangkrutan, yuk pelajari juga bagaimana cara agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan atau bahkan menyelamatkan perusahaan yang sedang menuju kebangkrutan.
Evaluasi Secara Objektif
Mulai sekarang coba Anda melakukan evaluasi setiap minggu atau bulanan dalam bisnismu. Hal ini menjadi sangat penting agar Anda tahu titik di mana keunggulan dan kelemahan. Evaluasi tersebut akan menjadikan bisnis sebagai bahan koreksi.
Dan pada saat bisnis Anda sedang mengalami penurunan, segera koreksi di mana letak kesalahan tersebut agar segera diatasi. Koreksilah secara objektif bisnismu dengan semua staf atau karyawan, bagian mana yang menyebabkan bisnis tidak berkembang, dan carilah cara untuk memulihkan kondisinya.
Jangan Melupakan Media Sosial
Di era yang sudah serba online seperti sekarang, media sosial punya banyak peranan dalam kelancaran sebuah bisnis. Banyak orang dari semua kalangan atas dan bawah, baik yang tua, muda bahkan remaja hampir menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi di media sosial.
Manfaatkan media sosial sebagai alat promosi yang paling sesuai untuk menyampaikan produk bisnis Anda. Beragam media sosial seperti Facebook, Tiktok, Instagram, dan semua platform yang lagi booming bisa digunakan sebagai alat promosi bisnis.
Buatlah promo dan konten yang menarik, serta rajin memperbarui produk dari bisnis Anda. Bisa juga mengiklankan produk Anda di layanan berbayar media sosial agar bisa viral di Tiktok, Instagram serta dikenal dan menarik para pelanggan. Dengan begini Anda sudah menemukan strategi cara selamatkan bisnis dari kebangkrutan.
Jangan Sungkan Tingkatkan Pelayanan
Dalam usaha bisnis, aspek yang paling utama adalah memiliki pelanggan. Semakin banyak pelanggan berarti bisnis Anda memiliki pasar yang luas. Untuk itu, Anda harus memberi timbal balik dengan memberi pelayanan yang lebih baik lagi untuk pelanggan.
Jika hal itu Anda lakukan dengan baik, maka bisnis yang Anda jalankan pasti akan berangsur-angsur membaik. Tentu saja hal ini akan berbanding lurus dengan kinerja usaha Anda karena kepercayaan para pelanggan.
Ingat bahwa pelanggan adalah raja dalam sebuah bisnis. Pelayanan yang optimal dapat membantu bisnismu semakin dikenal dan bahkan bisa jadi sebuah strategi word of mouth, saking puas pelanggan atas pelayanan yang ditawarkan bisnismu loh.
Mintalah Saran
Tak perlu galau lama-lama, Anda bisa meminta saran dari orang yang lebih ahli di bidang usaha bisnis. Mereka tentunya punya banyak pengalaman dalam memberikan gambaran dalam mengelola bisnis yang baik dan benar.
Selain dari orang yang lebih ahli, Anda juga bisa melakukan customer survey. Lakukan 2 sisi. Barangkali masukan dari pelanggan membantu meningkatkan kinerja dan bisnis model yang Anda miliki sehingga Anda menemukan lebih banyak strategi. Termasuk cara selamatkan bisnis dari kebangkrutan.
Terima Saran dan Kritikan
Sebagai seorang pemilik bisnis, tak ada salahnya apabila Anda mendengarkan pendapat dan ide dari orang lain atau karyawanmu. Jangan bersikap egois dan merendahkan jabatan. Karena bisa saja mereka mempunyai cara jitu dan ide cemerlang, karena merekalah ujung tombak operasional bisnis sehari-hari.
Lakukan Efisiensi dengan Tepat
Salah satu hal yang perlu Anda lakukan jika bisnis di ambang kebangkrutan adalah melakukan efisiensi. Penghematan dalam pengeluaran sehari-hari adalah salah satu bentuk efisiensi.
Satu hal yang tak boleh diabaikan dalam mengelola bisnis dan juga merupakan salah satu cara selamatkan bisnis dari kebangkrutan yang tak boleh dilewatkan adalah selalu mengecek pengeluaran keuangan bisnis. Seimbangkan pengeluaran dengan pendapatan agar tidak besar pasak daripada tiang. Alokasikan dengan baik ketika bisnis sedang memperoleh untung.
Ginee: Solusi Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda!
Setelah terbebas dari kebangkrutan, Anda perlu tingkatkan efisiensi lebih jauh lagi dengan Ginee Omnichannel. Sistem Omnichannel yang dimiliki oleh Ginee Indonesia ini bergerak di bidang manajemen tool dalam pengelolaan keuangan, order, produk, hingga penyimpanan barang ini dapat dilakukan hanya dalam satu dashboard saja.
Dengan menghemat waktu, tenaga, dan biaya, Anda dapat meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Kunci keberhasilan sebuah perusahaan terletak seberapa efektif dan efisiensi sebuah perusahaan tersebut. Mau bisnis Anda berjalan dengan mulus? Coba saja Ginee gratis sekarang dengan klaim free trial 7 hari!
Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel
Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!
Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE!
- Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online Anda
- Update secara otomatis pesanan dan stok
- Mengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudah
- Memproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistem
- Mengelola penjualan dengan sistem manajemen digital
- Membership dan database pelanggan secara menyeluruh
- Prediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di Ginee
- Memantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan